• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Pram Ingin Anaknya Belajar Islam pada Buya

Oleh Saad Saefullah
9 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Pram Ingin Anaknya Belajar Islam pada Buya 1
3.4k
BAGIKAN

Oleh: Sofistika Carevy Ediwindra, Pemimpin Redaksi eramadina

BEBERAPA waktu lalu saya memang getol membacai karya sastra Pramoedya Ananta Toer meski baru sekian kelumit dari banyaknya buku yang ia tulis. Semangat atas asupan dari tulisan Pram membuat saya semakin giat membaca karya sastra yang saya akui baru-baru ini saja saya hinggapi.

Saya percaya tidak ada suatu kebetulan di dunia ini. Nah, usai membaca sekitar empat karya Pram saya beranjak membaca buku berjudul ‘Ayah..’ karya Irfan Hamka, anak Buya Hamka. Ternyata oh ternyata dalam tulisan yang mengulas kehidupan sosok luar biasa seperti Buya Hamka tertera juga sedikut ulasan mengenai hubungan Pram dan Hamka pada masa mereka masih hidup.

Saya bukan sekali dua kali mendengar bahwa sosok Pram merupakan pentolankomunis (PKI) yang menggawangi bidang sastra. Meski belum mendalam, saya juga pernah mendengar dan sedikit tahu tentang Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang dinahkodai Pram sendiri. Namun latar belakang ini bagi saya tidak baik untuk dijadikan penghalang kita membacai karya-karyanya.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Framing awal terhadap penulis buku memang tidak boleh ditinggalkan karena tidak mungkin sebuah karya apapun bentuknya meninggalkan ideologi penciptanya. Framing itu bisa menjadi alat bantu untuk kita memiliki semacam filter awal. Namun bukan sebagai sebuah rejection (penolakan) yang membuat kita sama sekali anti terhadap karya tersebut.

Nah, kembali ke Hamka dan Pram. Di buku Ayah.. ini, Irfan memuat sebuah subjudul tentang Ayah dan Pramoedya Ananta Toer. Dalam subjudul ini, penulis bertutur tentang kisah bahwa ayahnya (Buya Hamka) pernah dituduh bahkan tidak berhenti sebatas dituduh, juga difitnah, diserang secara terus menerus selama beberapa waktu oleh Pram salah satunya melalui Bintang Timur. Bintang Timur merupakan surat kabar pro PKI kala itu. Ada sebuah ruang dalam Bintang Timur yang memfokuskan pada hal budaya. Ia bertajuk Lentera yang langsung dikomandani Pram.

Rubrik Lentera terbit setiap hari Minggu di harian Bintang Timur tersebut. Pada tahun 1963-1965 gencar terjadi penyerangan salah satunya kepada Buya Hamka. Hamka dituduh telah memplagiat karya berjudul “Magdalena” karya Mustafa Lutfi Al-Manfaluthi dari Mesir. Karya yang Pram (Lentera/PKI) tuduhkan yakni roman Hamka berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Tidak hanya oleh Pram. Beberapa anggota Lekra lain turut memojokkan Hamka seperti M. Muhidin melalui bukunya ”Aku Mendakwa Hamka Plagiat”. (http://satriwan.wordpress.com/2013/01/14/mendamaikan-hamka-dan-pramoedya-ananta-toer-bacaan-terhadap-aku-mendakwa-hamka-plagiat/)

Dalam buku karya Irfan Hamka ini, pengantar berasal dari Taufiq Ismail, sosok sastrawan yang juga monumental. Kata pengantarnya semacam panduan atas bagaimana sejatiya kebenaran tuduhan tersebut. Bahwa Buya antikomunis adalah benar dan justru itulah yang membuatnya asuk dalam daftar orang yang diserang PKI kala itu. Kata Taufiq Ismail, Buya diserang tidak hanya karyanya namun juga pribadinya. Buya juga sempat dijebloskan ke penjara oleh Soekarno di masa Demokrasi Terpimpin dengan tuduhan berencana menjatuhkan presiden. Taufiq Ismail juga sebutkan di pengantar bukunya bahwa tuduhan tersebut tidak terbukti dansetelah 2 tahun 4 bulan Buya dibebaskan.

Perseteruan antara Pram dan Buya memang tidak mudah hilang dari ingatan. Namun, akhir kisahnya justru sangan memukau. Buya yang terus menerus dipojokkan dikisahkan Irfan tetap tenang dan tidak menunjukkan reaksi reaktif yang berlebihan. Bahkan di pidato Buya Hamka di Taman Ismail Marzuki tahun 1969 Buya memberikan pernyataan yang bagi saya sangat gentleman. Buya memberikan pernyataan bahwa tidak semestinya karya Pram dibakar dan dilarang. Jika tidak menyukai sebuah buku ya tulislah buku untuk menandinginya. Beliau juga menyatakan telah memaafkan semua yang telah berlaku menuduh atau memfitnahnya termasuk Pram.

Satu hal lagi. Pram yang sedemikian gencarnya diceritakan menyerang sosok Buya yang antikomunis bahkan tetap saja menyuruh putrinya pergi belajar agama ke Buya Hamka. Dikisahkan bahwa putri Pram hendak meminta menikah dengan lelaki yang berlainan agama. Pram tidak menyetujui. Ia mempersyaratkan jika putrinya hendak menikah mesti seagama dan untuk itu Pram menyuruh putrinya dan calon menantunya belajar agama dan membimbing menjadi mualaf ke Buya Hamka. Taufiq Ismail dan Irfan menyoroti hal ini sebagai bentuk Pram meminta maaf secara implisit kepada Buya. Dan tentu saat sang putri Pram mendatanginya, disambutlah dengan baik hajat mereka untuk belajar agama. Masya Allah. Betapa jiwa besar pahlawan seperti Buya sangat nampak di sini.

“Masalah faham kami tetap berbeda. Saya ingin putri saya yang muslimah harus bersuami dengan laki-laki seiman. Saya lebih mantap mengirim calon menantu saya belajar agama Islam dan masuk Islam kepada Hamka.” (Pramoedya Ananta Toer dibuku Ayah.. hlm. 265). []

Tags: buya hamkapramoedya ananta toer
Share3428SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Janganlah Kaugantikan Aku!

Next Post

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Sejarah Hari Ini: 3 Maret 1924, Kekhalifahan di Turki Dibubarkan

Oleh Sodikin
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Kabarsatu

Memang sejak kecil, jiwa pemberontak telah nampak. Sering ia bertengkar dengan gurunya di sekolah Fatimah. Hingga bapaknya memindahkannya ke sekolah...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

8 Doa dalam Surat Al-Imran

Oleh Saad Saefullah
10 Maret 2025
0
Doa Sapu Jagat, Doa agar Dipermudah Mencari Rezeki, Doa dalam Surat Al-Imran

Kisah, sosok dan doa dalam Al-Qur'an, memang tak bisa dipisahkan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.