• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Generasi Merdeka

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Heri Budiman/Istimewa

Foto: Heri Budiman/Istimewa

0
BAGIKAN

Oleh: Rohmat Saputra
Anggota Kelas Menulis Islampos

 

MERDEKA merupakan suatu anugerah dari Allah kepada manusia. Kita sebagai bangsa Indonesia yang negeri telah sah merdeka dengan ditandai sebuah proklamasi kemerdekaan, adalah nikmat yang harus disyukuri. Sebab tidak semua negara merasakan sebagaimana kita rasakan.

Seperti Palestina. Negara yang masuk pada wilayah Syam itu telah lama menjadi bulan-bulanan Israel yang tak punya sifat manusiawi. Berpuluh tahun tetesan darah tumpah demi memperebutkan tanah yang Allah berkahi itu. Negara-negara lainnya pun masih dalam keseteruan panjang.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Jika dipandang dari sisi rasa aman, kondisi mereka belum merdeka. Keamanan seakan dicabut pada hati para penghuninya. Tapi kalau dilihat dari sisi Islam, bisa jadi mereka adalah orang yang merdeka. Lalu seperti apa merdeka dalam pandang Islam?

Merdeka, seperti yang dikatakan oleh salah seorang Ulama, “Keberadaan manusia sebagai hamba Allah baik dari sudut penciptaan, perasaan maupun akhlaq.”

Maknanya bahwa seorang muslim hakekatnya tidak merdeka ketika belum berusaha melepas diri dari belenggu penghambaan kepada selain Allah.

Keberadaan diri sebagai makhluk yang ahsanu taqwim, sebaik-baik ciptaan, tentu bakal menjadi asfalassa filin, menjadi orang yang hina dina saat merasa nyaman dalam lingkaran penghambaan selain-Nya.

Mudah ditemukan orang yang telah biasa berharap banyak kepada manusia. Padahal bila berharap kepada makhluk tentu sering kecewa. Karena manusia memiliki kelemahan dan kekurangan.

Tak hanya itu saja. Seringkali manusia dalam suatu urusan, rasanya sulit untuk melibatkan Allah. Padahal Dialah yang Maha Berkehendak pada segala rencana manusia.

Hal seperti itu akhirnya dipandu pada sikap praduga belaka, nasib baik dan buruk seseorang. Bukan lagi diatas landasan keyakinan penuh kepada-Nya, bahwa apa yang telah terjadi pasti mengandung hikmah.

Rosulullah Shallallahu alaihi wasallam, sebagai penyampai kabar gembira sekaligus peringatan, telah memutus rantai penghambaan kepada selain Allah ta’ala. Apa yang beliau dakwahkan merupakan estafet para nabi yang telah disampaikan kepada setiap umat.

Seruannya berbentuk ajakan agar menyembah Allah dan menjauhi thagut. Menetapkan Allah sebagai Rabb yang berhak diibadahi dan meniadakan segala sekutu bagi-Nya.

Hal ini pula sebagaimana yang disampaikan Rib’iy bin Amir, saat di utus Oleh khalifah Umar bin Khattab ke salah satu negara adidaya, Persia. Dengan gagahnya, utusan Khalifah ini berkata didepan panglima persia Rustum, “

ابتعثنا الله لنخرج الناس من عبادة العباد لعبادة الله وحده

“Kami (umat Islam) diutus Allah untuk mengeluarkan manusia dari penghambaan sesama hamba untuk menghamba kepada Allah semata.”

Maka, suatu prestasi yang gemilang dengan melihat generasi terbaik. Suatu bibit yang tumbuh dibawah naungan wahyu ilahi, yaitu jaman Rosulullah dan para sahabat. Generasi yang sampai disebut sebagai Khoirul Ummah, melihat semua manusia yang berdiri dalam penghambaan kepada manusia, berubah begitu kerdil dimata mereka.
Sebab hati mereka telah terpaut kepada Dzat yang tidak pernah berhenti mengawasi hambanya. Yang menjadikan hati hamba-Nya merdeka dari segala penghambaan kepada yang fana dan nista.

Mereka adalah generasi merdeka. Jiwa dan raga bebas dari segala bentuk kekangan yang membuat terpenjara pada sikap bergantung pada selain-nya.

Merekapun telah berhasil merdeka dari belitan nafsu yang tidak pernah berhenti menyerang. Mereka tundukkan sebagaimana penunggang kuda telah menguasai kudanya.

Jadi, kemerdekaan adalah suatu keniscayaan saat kita berusaha membuang seluruh penghambaan kepada manusia, dan termasuk penghambaan pada nafsu kita.

Mari, jadikan totalitas kemerdekaan dengan menjadi hamba yang hanya bergantung penuh kepada-Nya. Wallahu a’lam. []

Tags: GenerasiMerdeka
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Raja Salman Sediakan Jet Khusus untuk Keberangkatan Jemaah Haji Palestina

Next Post

Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Sedekah di Pagi Hari

Ralda Rizmainun Farlina

Ralda Rizmainun Farlina

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.