• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 10 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?

Memperbaiki shalat bukan tugas sehari dua hari. Ia adalah perjalanan seumur hidup.

Oleh Haura Nurbani
2 bulan lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Hukum Melafadzkan Niat, Syaban, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tata Cara Shalat Hajat

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

DALAM hidup ini, tak ada satu ibadah pun yang lebih sering kita lakukan secara rutin setiap hari kecuali shalat. Lima waktu sehari, tanpa henti, sepanjang hayat. Tapi pernahkah kita duduk sejenak dan bertanya kepada diri sendiri: “Apakah shalatku sudah benar-benar baik? Sudahkah aku menghadirkannya dengan hati yang hidup?”

Bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi benar-benar menunaikan shalat sebagaimana yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki.

Shalat, Amal Pertama yang Diadili

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika rusak shalatnya, maka rusaklah seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, no. 413, hasan)

Hadits ini membuatku merenung dalam. Bagaimana bisa amal lain diterima jika shalatku masih penuh kekurangan? Mungkin selama ini aku merasa cukup dengan menunaikan shalat lima waktu, tapi ternyata Allah menilai kualitas, bukan hanya kuantitas.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

BACA JUGA: Kenapa Aku Enggan Berjilbab?

Shalat adalah timbangan utama. Jika ia lurus, maka amal lainnya akan mengikuti. Tapi jika ia bengkok, bisa jadi seluruh amalku terancam tak bernilai.

Mengapa Harus Diperbaiki Terus-Menerus?

Karena shalat bukan hanya rutinitas. Ia adalah komunikasi langsung dengan Allah. Setiap takbir yang kita ucapkan, setiap ayat yang kita baca, adalah bentuk penghambaan dan harapan agar Allah menerima kita sebagai hamba-Nya.

Hasan Al-Bashri رحمه الله pernah berkata:

“Wahai anak Adam, shalatlah seakan-akan itu adalah shalat terakhirmu. Sebab engkau tidak tahu, mungkin setelah shalat ini engkau tidak akan kembali berdiri untuk shalat lagi.”

Setiap kali aku berdiri di hadapan Allah dalam shalat, aku ingin menjadikannya shalat terbaikku. Tapi realitanya, seringkali hati ini lalai, pikiran melayang ke mana-mana, dan bacaan hanya menjadi lantunan tanpa makna.

Inilah sebabnya aku harus terus memperbaiki shalatku.

Tanda Iman dan Cermin Hati

Ibnul Qayyim رحمه الله menulis: “Sungguh, tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh setan daripada melihat seseorang melakukan shalat dengan hati yang lalai.”

Lalai dalam shalat bukan sekadar lupa bacaan, tapi hati yang tidak hadir bersama Allah. Bukankah Allah berfirman:

“Telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1–2)

Khusyuk bukan perkara mudah, tapi ia adalah tujuan dari perbaikan. Aku ingin shalatku menjadi tempatku mengadu, menenangkan hati, dan menyalurkan cinta kepada Allah. Bukan sekadar gerakan fisik tanpa rasa.

Memperbaiki Shalat = Memperbaiki Hidup

Para salaf sangat menjaga kualitas shalat mereka. Umar bin Khattab رضي الله عنه pernah berkata:

“Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat.”

Bahkan ketika ditusuk dalam keadaan sekarat, Umar masih sempat bertanya: “Apakah manusia telah shalat?” Karena ia tahu, kehidupan seorang mukmin bertumpu pada shalat.

Aku sadar, memperbaiki shalat adalah memperbaiki hidup. Karena shalat yang benar akan membentengi dari maksiat:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Kalau masih mudah tergoda maksiat, jangan-jangan shalatku belum benar. Mungkin belum hadir hati, belum ada kesungguhan, dan belum ada rasa butuh yang mendalam kepada Allah.

BACA JUGA: Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Penutup: Perjalanan Seumur Hidup

Memperbaiki shalat bukan tugas sehari dua hari. Ia adalah perjalanan seumur hidup. Setiap rakaat adalah kesempatan untuk belajar khusyuk, memahami makna bacaan, dan mendekat kepada Allah.

Maka, aku ingin terus memperbaikinya. Karena shalat bukan hanya tugas, tapi anugerah. Tempatku kembali, saat dunia menyesakkan dada.

Dan kelak, ketika aku berdiri di hadapan Allah di hari perhitungan, aku ingin shalatku menjadi penyelamatku, bukan penuntut atas kelalaianku.

Ya Allah, bimbinglah kami agar selalu memperbaiki shalat kami, hingga Engkau ridha kepada kami. Aamiin. []

Tags: Shalat
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

Next Post

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Shalat

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Kenali 11 Pemuda Islam Terbaik Sepanjang Sejarah

Oleh Laras Setiani
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Panjimas.com

Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Ini 5 Doa Husnul Khatimah dalam Alquran dan Hadis

Oleh Eneng Susanti
16 Agustus 2021
0
pertanyaan malaikat, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, pahlawan pemuda muslim, setelah meninggal, hukum mengumumkan kematian, doa husnul khatimah,

Berikut 5  doa husnul khatimah yang disebutkan dalam Alquran dan hadis nabi

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.