• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 4 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Siapa di Balik Kesuksesan Muhammad Al-Fatih Menaklukkan Konstantinopel?

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Muhammad Al-Fatih menaklukan konstantinopel, Kapan Konstantinopel Ditaklukan

Foto: YouTube

0
BAGIKAN

 

Muhammad Al-Fatih menaklukan KonstatinopelBAGAIMANA cerita Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstatinopel?

Muhammad Al-Fatih kecil tertawa. Tentu saat itu dia masih dipanggil Mehmed, karena gelar Muhammad Al-Fatih didapat ketika ia telah berhasil menaklukkan Konstantinopel, Ibu Kota Imperium Bizantium, Romawi Timur pada usia ke-21.

Tertawanya Al-Fatih karena di awal pertemuan guru barunya Syeikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani, seorang ulama kurdi, memegang sebilah kayu dan berkata kepada Al-Fatih kecil, “Ayahmu mengirim saya untuk mendidikmu, serta untuk meluruskanmu jika kamu menolak perintah saya.”

ArtikelTerkait

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

Al-Fatih pun berpikir, guru barunya itu tidak mungkin memukulnya, karena selama ini ia hidup senang dan keinginannya selalu dituruti oleh orang-orang sekitarnya.

Namun, yang dia pikirkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Seketika itu Syeikh Ahmad memukul Al-Fatih dengan keras. Al-Fatih terkejut mendapat pukulan tersebut. Ia tidak menyangka guru barunya benar-benar memukulnya.

Ketegasan Syeikh Ahmad al Kurani ini membuat Al-Fatih tidak bisa lagi berkutik dan mulai mau untuk belajar dan mentaati gurunya. Dalam waktu singkat ia pun berhasil menghatamkan Al-Qur’an sebelum usianya mencapai 8 tahun. Inilah salah satu tonggak dimana berhasilnya Muhammad Al-Fatih menaklukan Konstatinopel.

BACA JUGA:  Muhammad Al Fatih Meninggal Digigit Vampir?

Waktu itu Al-Fatih kecil dikenal sebagai anak yang bandel, tidak taat atas perintah guru, guru-guru sebelumnya banyak yang mengalah tidak mau melanjutkan mengajari Al-Fatih. Maka, salah satu cara Sultan Murad II (ayahnya Al-Fatih) dengan menghadirkan guru yang tegas yakni Syeikh Ahmad Al-Kurani.

Syeikh Al-Kurani lah yang mengajari ilmu-ilmu keislaman yang menjadi pegangan mayoritas ulama pengajar pada waktu itu. Kepada beliau, Al-Fatih mempelajari berbagai kitab sejarah.

Muhammad Al-Fatih Menalukkan Konstantinopel
Foto: Google Image

Sejak kecil, ia telah menguasai bahasa Turki, Persia dan Arab; baik untuk kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menerjemahkan. Di masa remajanya ia mempelajari bahasa Yunani, Serbia, Italia dan Latin.

Al-Fatih pun menguasai berbagai ilmu Al-Qur’an, hadits Nabi, fikih dan usul fikih serta ushuluddin. Ia juga menonjol dalam ilmu sejarah, geografi dan mantiq. Tak ketinggalan ilmu-ilmu pasti seperti matematika dan falak, serta politik syariah dia kuasai.

Advertisements

Tak hanya itu, Sultan Murad II juga memerintahkan seorang guru lain untuk mengajar putranya, yaitu Syekh Asy-Syarif Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi, yang digelari “Aaq Syamsuddin”.

Beliau adalah guru spiritualnya Al-Fatih. Bersama dengan Al-Kurani, beliau terlibat dalam pembinaan dan pendidikan Muhammad Al-Fatih, serta menanamkan dalam dirinya sejak kecil bahwa dialah Sang pemimpin mujahid yang dimaksudkan dalam hadits Nabi yang ada dalam Musnad Imam Ahmad: “Sesungguhnya Kontantinopel itu akan ditaklukkan. Maka sungguh panglima (pasukan penakluk itu) adalah sebaik-baik pemimpin, dan sungguh pasukan (penakluk itu) adalah pasukan terbaik.”

Itulah cara Sultan Murad II dalam mendidik putranya. Beliau melakukan itu semua karena mempunyai mimpi yang sangat besar yakni Muhammad Al-Fatih menaklukkan konstantinopel dan mimpinya itu diwariskan pada anaknya dan juga untuk membuktikan bisyarah dari Sang Nabi SAW.

Murad II merupakan sultan keenam Utsmaniyah. Beliau lahir di Amasya (Sebuah provinsi di Turki) pada 1404. Beliau memerintah setelah ayahnya wafat dari tahun 1421-1452 M.

Selama pemerintahannya, Murad II mampu meredam semua gerakan separatis dalam negeri yang dilakukan oleh pamannya sendiri yang bernama Mushtafa, yang didukung musuh-musuh pemerintahan Utsmani.

Dia juga dikenal di kalangan rakyat sebagai sosok yang memiliki sifat takwa, adil dan kasih sayang. Ia sangat mencintai bahasa Arab, bahkan dianggap sebagai sultan pertama yang mempelajari dan melakoni seni kaligrafi Arab di antara para sultan Utsmani. Ia juga pandai menggubah syair Arab dan sangat menguasainya.

Selain itu, Murad II juga adalah sosok yang sangat bersahabat dengan putranya. Beliau sering mengajak Al-Fatih kecil, sehabis shalat Subuh berjalan-jalan dan bercengkerama. Kedekatan antara ayah dan anak begitu terasa. Beliau juga adalah sosok yang selalu menyemangati dan memotivasi, membuat Al-Fatih sangat percaya diri.

BACA JUGA: Dimanakah Konstantinopel?

Murad II selalu mengajak anaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu menunjuk tangannya jauh di sebuah cakrawala dan berkata, “Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel. Kota itu adalah salah satu pusat dari kekufuran. Ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah, insya Allah, yang akan menaklukkannya kelak.” Perkataan yang kelak  membuat Muhammad Al-Fatih menaklukan konstatinopel.

https://www.youtube.com/watch?v=Vk2gJeIDtPQ&t=67s

Selain peran dari kedua guru yang selalu membimbingnya, satu lagi penyemangat Al-Fatih kecil dalam merealisasikan bisyarah Nabi SAW adalah perkataan dari sang ayah. Bekal ilmu yang mumpuni dan semangat dari sang ayahlah menjadi cambuk buat Al-Fatih agar mimpi Murad II dapat terealisasi yakni melaklukkan Konstantinopel, Imperium Romawi Timur.

Maka, Muhammad Al-Fatih pun bersungguh-sungguh mengerahkan berbagai strategi menjemput bisyarah Nabi SAW. Dengan izin Allah, benteng yang berdiri kokoh selama 1.123 tahun pun dapat ditaklukkan oleh Al-Fatih dan para pasukannya. []

ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Kunci Bahagia Sehidup Sesurga bersama Keluarga

Next Post

Inilah 16 Adab Minum yang Diajarkan Rasulullah ﷺ

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
andalusia

Jejak Sejarah Andalusia: Peradaban Islam yang Terlupakan

10 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia, Suami

Kalau Malam Hari, Suami Lebih Baik Ngapain?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

Bahaya Tubuh yang Gemuk

Kenapa Tidak Boleh Makan dan Minum sambil Berdiri?

Oleh Haura Nurbani
3 Juni 2025
0

Akibat Tidur Kurang dari 5 Jam Sehari, Sumber Penyakit, Cara Mengatasi Insomnia, Olahraga

Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga?

Oleh Dini Koswarini
3 Juni 2025
0

gosip, cantik, istri, aurat

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0

daun kelor

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

100 Nama Bayi Perempuan Islami Lengkap Beserta Artinya

Oleh Yudi
22 Mei 2021
0
cara memberi nama anak dalam islam, mencium bibir anak, bedak

Nah, bagi orangtua yang saat ini sedang mencari nama bayi perempuan islami, sekarang saatnya memilihkan nama terbaik untuk bayi kamu.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Perempuan Haid Bisa Sampai 1 Bulan

Oleh Yudi
2 Juni 2025
0
pengentalan darah, pembuluh darah, muntah darah, darah, haid

Pil KB, suntik KB, atau implan bisa menyebabkan perubahan pada pola haid, terutama di beberapa bulan pertama penggunaan.

Lihat LebihDetails

20 Perbedaan Gaji dan Rezeki

Oleh Dini Koswarini
2 Juni 2025
0
Rezeki

Sesungguhnya, rezeki memiliki makna yang jauh lebih luas dari sekadar pendapatan tetap bulanan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.