• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 23 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Siapa di Balik Kesuksesan Muhammad Al-Fatih Menaklukkan Konstantinopel?

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Muhammad Al-Fatih menaklukan konstantinopel, Kapan Konstantinopel Ditaklukan

Foto: YouTube

0
BAGIKAN

 

Muhammad Al-Fatih menaklukan KonstatinopelBAGAIMANA cerita Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstatinopel?

Muhammad Al-Fatih kecil tertawa. Tentu saat itu dia masih dipanggil Mehmed, karena gelar Muhammad Al-Fatih didapat ketika ia telah berhasil menaklukkan Konstantinopel, Ibu Kota Imperium Bizantium, Romawi Timur pada usia ke-21.

Tertawanya Al-Fatih karena di awal pertemuan guru barunya Syeikh Ahmad bin Ismail Al-Kurani, seorang ulama kurdi, memegang sebilah kayu dan berkata kepada Al-Fatih kecil, “Ayahmu mengirim saya untuk mendidikmu, serta untuk meluruskanmu jika kamu menolak perintah saya.”

ArtikelTerkait

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi

Kota Modern Mekkah, di Tengah Kepungan Romawi dan Persia

Sejarah Idul Adha

Al-Fatih pun berpikir, guru barunya itu tidak mungkin memukulnya, karena selama ini ia hidup senang dan keinginannya selalu dituruti oleh orang-orang sekitarnya.

Namun, yang dia pikirkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Seketika itu Syeikh Ahmad memukul Al-Fatih dengan keras. Al-Fatih terkejut mendapat pukulan tersebut. Ia tidak menyangka guru barunya benar-benar memukulnya.

Ketegasan Syeikh Ahmad al Kurani ini membuat Al-Fatih tidak bisa lagi berkutik dan mulai mau untuk belajar dan mentaati gurunya. Dalam waktu singkat ia pun berhasil menghatamkan Al-Qur’an sebelum usianya mencapai 8 tahun. Inilah salah satu tonggak dimana berhasilnya Muhammad Al-Fatih menaklukan Konstatinopel.

BACA JUGA:  Muhammad Al Fatih Meninggal Digigit Vampir?

Waktu itu Al-Fatih kecil dikenal sebagai anak yang bandel, tidak taat atas perintah guru, guru-guru sebelumnya banyak yang mengalah tidak mau melanjutkan mengajari Al-Fatih. Maka, salah satu cara Sultan Murad II (ayahnya Al-Fatih) dengan menghadirkan guru yang tegas yakni Syeikh Ahmad Al-Kurani.

Syeikh Al-Kurani lah yang mengajari ilmu-ilmu keislaman yang menjadi pegangan mayoritas ulama pengajar pada waktu itu. Kepada beliau, Al-Fatih mempelajari berbagai kitab sejarah.

Muhammad Al-Fatih Menalukkan Konstantinopel
Foto: Google Image

Sejak kecil, ia telah menguasai bahasa Turki, Persia dan Arab; baik untuk kemampuan membaca, menulis, berbicara dan menerjemahkan. Di masa remajanya ia mempelajari bahasa Yunani, Serbia, Italia dan Latin.

Al-Fatih pun menguasai berbagai ilmu Al-Qur’an, hadits Nabi, fikih dan usul fikih serta ushuluddin. Ia juga menonjol dalam ilmu sejarah, geografi dan mantiq. Tak ketinggalan ilmu-ilmu pasti seperti matematika dan falak, serta politik syariah dia kuasai.

Tak hanya itu, Sultan Murad II juga memerintahkan seorang guru lain untuk mengajar putranya, yaitu Syekh Asy-Syarif Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi, yang digelari “Aaq Syamsuddin”.

Beliau adalah guru spiritualnya Al-Fatih. Bersama dengan Al-Kurani, beliau terlibat dalam pembinaan dan pendidikan Muhammad Al-Fatih, serta menanamkan dalam dirinya sejak kecil bahwa dialah Sang pemimpin mujahid yang dimaksudkan dalam hadits Nabi yang ada dalam Musnad Imam Ahmad: “Sesungguhnya Kontantinopel itu akan ditaklukkan. Maka sungguh panglima (pasukan penakluk itu) adalah sebaik-baik pemimpin, dan sungguh pasukan (penakluk itu) adalah pasukan terbaik.”

Itulah cara Sultan Murad II dalam mendidik putranya. Beliau melakukan itu semua karena mempunyai mimpi yang sangat besar yakni Muhammad Al-Fatih menaklukkan konstantinopel dan mimpinya itu diwariskan pada anaknya dan juga untuk membuktikan bisyarah dari Sang Nabi SAW.

Murad II merupakan sultan keenam Utsmaniyah. Beliau lahir di Amasya (Sebuah provinsi di Turki) pada 1404. Beliau memerintah setelah ayahnya wafat dari tahun 1421-1452 M.

Selama pemerintahannya, Murad II mampu meredam semua gerakan separatis dalam negeri yang dilakukan oleh pamannya sendiri yang bernama Mushtafa, yang didukung musuh-musuh pemerintahan Utsmani.

Dia juga dikenal di kalangan rakyat sebagai sosok yang memiliki sifat takwa, adil dan kasih sayang. Ia sangat mencintai bahasa Arab, bahkan dianggap sebagai sultan pertama yang mempelajari dan melakoni seni kaligrafi Arab di antara para sultan Utsmani. Ia juga pandai menggubah syair Arab dan sangat menguasainya.

Selain itu, Murad II juga adalah sosok yang sangat bersahabat dengan putranya. Beliau sering mengajak Al-Fatih kecil, sehabis shalat Subuh berjalan-jalan dan bercengkerama. Kedekatan antara ayah dan anak begitu terasa. Beliau juga adalah sosok yang selalu menyemangati dan memotivasi, membuat Al-Fatih sangat percaya diri.

BACA JUGA: Dimanakah Konstantinopel?

Murad II selalu mengajak anaknya duduk di puncak menara masjid yang tertinggi, lalu menunjuk tangannya jauh di sebuah cakrawala dan berkata, “Mehmed, lihatlah! Di depan, jauh di depan sana, di sanalah Konstantinopel. Kota itu adalah salah satu pusat dari kekufuran. Ibu kota Romawi Timur yang sangat kuat. Kota itu akan jatuh ke dalam kekuasaan Islam. Dan engkaulah, insya Allah, yang akan menaklukkannya kelak.” Perkataan yang kelak  membuat Muhammad Al-Fatih menaklukan konstatinopel.

Selain peran dari kedua guru yang selalu membimbingnya, satu lagi penyemangat Al-Fatih kecil dalam merealisasikan bisyarah Nabi SAW adalah perkataan dari sang ayah. Bekal ilmu yang mumpuni dan semangat dari sang ayahlah menjadi cambuk buat Al-Fatih agar mimpi Murad II dapat terealisasi yakni melaklukkan Konstantinopel, Imperium Romawi Timur.

Maka, Muhammad Al-Fatih pun bersungguh-sungguh mengerahkan berbagai strategi menjemput bisyarah Nabi SAW. Dengan izin Allah, benteng yang berdiri kokoh selama 1.123 tahun pun dapat ditaklukkan oleh Al-Fatih dan para pasukannya. []

ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Kunci Bahagia Sehidup Sesurga bersama Keluarga

Next Post

Inilah 16 Adab Minum yang Diajarkan Rasulullah ﷺ

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

Abu Bakar, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah, Umar bin Khatab

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

10 September 2023
Yahudi

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi

6 September 2023
istighfar, Pahala Orang Berhaji, Mekkah, Haji

Kota Modern Mekkah, di Tengah Kepungan Romawi dan Persia

28 Agustus 2023
sejarah idul adha

Sejarah Idul Adha

26 Juni 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Amalan Pembuka Rezeki, Ciri Utama Harta Penuh Berkah, Sri Mulyani, Dunia

Dunia, Hanya Diberikan pada 4 Orang Ini

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Ada hadis yang perlu kita renungkan, tentang kepada siapa dunia ini diberikan.

Pacaran dalam Islam, zina, Alasan Istri Boleh Minta Cerai, Hukum Pacaran untuk Nikah, Suami Tanggung Dosa Istri, Batasan Ungkapan Kiasan dalam Bercerai, Macam talak, Hukum Hidup Bersama Istri yang Tidak Disukai, Pernikahan

Agar Pernikahan Tak Hanya Manis di Awal

Oleh Haura Nurbani
22 September 2023
0

Begitu banyak kerikil dalam perjalanan pernikahan, bahkan badai besar yang mengguncang keutuhan rumah tangga.

Pernikahan yang Dilarang dalam Islam, Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Hukum Adik Melangkahi Kakak Perempuan dalam Pernikahan

Oleh Dini Koswarini
22 September 2023
0

Dalam Islam, apa hukum adik melangkahi kakak perempuan dalam pernikahan?

Hukum Membunuh Semut, Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim

Belajar Teknologi Semut

Oleh Saad Saefullah
22 September 2023
0

Ada kisah unik Nabi Sulaiman dengan semut. Mengapa Nabi yang mulia dikisahkan bersama semut?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.