• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 10 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Dunia Wanita

Perempuan dan Peradaban

Oleh Dini Koswarini
4 tahun lalu
in Dunia Wanita
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
salim segaf anak yatim, Adab Membaca Al-Quran, Resep Pengobat Derita, Dahsyatnya Membaca Al-Quran, Prinsip Menghafal Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, panen pahala, Adab Membaca Quran, amalan, Keutamaan Membaca Al-Quran, Doa Khusus ketika Khattam Quran, Peran Ibu

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh Anita Irmawati
anitairmawati31@gmail.com

PENCIPTAAN manusia sungguh luar biasa. Diciptakannya perempuan dan laki-laki sebagai keseimbangan untuk saling melengkapi. Bayangkan, jika hanya ada kaum Adam saja di muka bumi, bagaimana mungkin keseimbangan akan terjadi?

Perempuan pun tak bisa dinilai lebih rendah atau lebih tinggi daripada laki-laki. Posisinya sama, sama-sama memiliki peran utama dalam kehidupan di dunia hingga akhirat nanti.

Tak ada dalih yang menyatakan perempuan hina dan laki-laki mulia. Namun, hina dan mulia hanya bisa ditentukan oleh apa yang menjadi sandaran berhukumnya manusia. Hukum Allah atau hukum manusia tempat bersandarnya?

ArtikelTerkait

Perempuan Setelah Nikah, Tugasnya Berat kayak Kepala Negara?

Merawat Diri untuk Ibu Rumah Tangga: Bukan Egois, tapi Amanah!

4 Ilmu Fiqih yang Wajib Diketahui oleh Perempuan

Wahai Remaja Muslimah, Kecantikanmu hanya untuk Suamimu Kelak

BACA JUGA: Hilangnya Sifat Malu Wanita Masa Kini

Perempuan Mulia dengan Islam

Kemuliaan sejati hanya bisa diwujudkan lewat aturan Sang Pencipta manusia itu sendiri. Aturan pencipta ini merupakan sandaran dalam menentukan hukum yang diberlakukan untuk menilai perbuatan.

Dan Islam merupakan agama paripurna yang diturunkan dari Allah SWT. sebagai pedoman hidup manusia untuk mengatur hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, juga dengan manusia lain.

Perempuan dan Islam tak bisa dipisahkan. Termasuk Islam dalam mengatur kehidupan perempuan, termasuk kewajiban menutup aurat sebagai kemuliaan melindungi dari pandangan liar. Bukan berati mengekang apalagi membatasi.

Gelar seorang muslimah disandang bagi perempuan yang memeluk Islam. Tak kasta di dalamnya, hanya ketaqwaan yang membedakan di mata Tuhan.

Semua muslimah sama, sama-sama memiliki kesempatan berkarir dan menorehkan karyanya di dunia. Dan Islam tak pernah menghambat apalagi menghalangi muslimah untuk berkarya.

Justru, tuntutan menimba ilmu adalah kewajiban sepanjang masa, tak terbatas laki-laki atau perempuan saja. Melainkan kewajiban kaum muslim sampai jasad berada di liang lahat.

Berkarya Bukan Sekadar Harta atau Tahta

Karir muslimah tak bisa dinilai dengan gelimang harta atau jabatan (tahta) semata. Namun, karya muslimah merupakan investasi dengan Illahi. Dimana pahala dan keridhaan menjadi tujuan utama yang harus dicapainya. Karena Syurga dan keridhan-Nya adalah tujuan hidup sesungguhnya.

BACA JUGA: Peninggalan Peradaban Islam di Kota Bukhara

Peranan strategis yang dimiliki muslimah pun menjadi pendukung dalam menorehkan karya. Peran istri sebagai teman diskusi suami, juga peran ibu sebagai pencetak generasi, dan peranan di masyarakat tempat interaksi dan sosialisasi yang saling mengingatkan berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Peranan strategis ini didudukinya dalam waktu yang bersamaan.

Semua peranan tersebut merupakan peranan krusial dalam kehidupan. Tugasnya bukan sekadar jadi pengurus rumah tangga yang pekerjaannya 24 jam tanpa henti yang sering disematkan kebanyakan orang. Hingga menempuh pendidikan tinggi dinilai kesia-siaan belaka. Padahal, ilmu bagi siapapun adalah kebutuhan dalam berkarya. Termasuk peran perempuan yang krusial.

Namun, peranan perempuan bersifat multidimensi, perannya mampu menembus dimensi-dimensi lainnya yang saling berhubungan dalam aspek kehidupan. Terutama dimensi spiritual yang menjadikan muslimah sebagai hamba Allah SWT. yang senantiasa taat pada Sang Pencipta.

Maka, peluang besar bagi muslimah untuk berkarya gemilang. Menorehkan karya-karya emasnya untuk peradaban manusia. Sejatinya para wanita adalah indikator dalam kemajuan juga peradaban suatu negara.

Mengingat, rahim yang melahirkan generasi adalah rahim muslimah produktif yang mengasuh hingga mendidih menjadi tangguh. Pekerjaannya tak bisa bayar dengan materi atau sesuatu yang berharga di dunia ini. Karena itu, berkarya bagi muslimah bukan hanya bernilai tahta apalagi harta.

Namun, bekerja atau berbisnis bagi muslimah tentu saja diperbolehkan, selama tak ada hukum syara’ yang dilanggarnya. Bahkan, kita tahu Khadijah binti Khuwalid merupakan muslimah teladan sepanjang zaman. Sosok seorang istri, ibu, entrepreneur, hingga penyeru Islam di tengah masyarakat Makkah. Karyanya begitu gemilang hingga dikenang.

Berkarya untuk Peradaban Manusia

Karya muslimah meliputi seluruh dimensi. Mulai dari mendukung suami, mengasuh dan mendidik anak menjadi generasi, ber-mu’amalah menjalankan perekonomian, hingga menyeru masyarakat beramal ma’ruf nahyi mungkar. Semuanya merupakan peranan strategis lagi krusial.

BACA JUGA:  5 Mahkota Muslimah, Jagalah

Karya-karyanya begitu gemilang. Yakni membangun mental seorang pria sebagai pemimpin bahtera, menjadi rahim produktif yang melahirkan para generasi yang merindukan peradaban Islam.

Tak lupa, mencerdaskan umat agar sama-sama membangun peradaban emas. Inilah karya-karya sejatinya yang tak mampu ditelan masa. Buktinya tetap ada, juga pengaruhnya pasti terasa. Karena karya membangun sebuah peradaban tak lekang dimakan zaman.

Muslimah berkarya sudah seharusnya. Menghasilkan karya melalui pendidikan generasi muda perindu Syurga yang menghasilkan peradaban emas bagi umat manusia. Dari mana para ilmuan, ulama, guru, ustadz, tentara, dokter dan lainnya hadir di tengah-tengah umat?

Jika bukan karena karya para muslimah yang senantiasa berusaha menorehkan karya. Sejatinya, karya para muslimah adalah kemuliaan yang ditorehkan untuk masa depan. Untuk anak-cucu kelak hingga dia terlahir ke dunia dan bervisi mengejar keridhaan-Nya.

Wallahu’alam bisahwab [].

Tags: muslimahPeradabanperempuanwanita
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kata Nabi, Seorang Mukmin Tidak akan Pernah Mengutuk

Next Post

5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Alquran

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

ibu,Penguras Energi Wanita, Perempuan

Perempuan Setelah Nikah, Tugasnya Berat kayak Kepala Negara?

4 Juli 2025
Muslimah, Ibu Rumah Tangga:

Merawat Diri untuk Ibu Rumah Tangga: Bukan Egois, tapi Amanah!

4 Juli 2025
Keistimewaan Wanita Berhijab, Fiqih

4 Ilmu Fiqih yang Wajib Diketahui oleh Perempuan

2 Juli 2025
remaja, remaja muslimah

Wahai Remaja Muslimah, Kecantikanmu hanya untuk Suamimu Kelak

1 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Kenali 11 Pemuda Islam Terbaik Sepanjang Sejarah

Oleh Laras Setiani
3 Maret 2019
0
Ilustrasi. Foto: Panjimas.com

Berbaiat untuk mati demi Rasul Shallallahu’alaihi wasallam pada perang Uhud dan menjadikan dirinya sebagai tameng bagi Nabi.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Ini 5 Doa Husnul Khatimah dalam Alquran dan Hadis

Oleh Eneng Susanti
16 Agustus 2021
0
pertanyaan malaikat, Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, pahlawan pemuda muslim, setelah meninggal, hukum mengumumkan kematian, doa husnul khatimah,

Berikut 5  doa husnul khatimah yang disebutkan dalam Alquran dan hadis nabi

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.