• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Senin, 23 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Tsaqofah Sejarah

Peninggalan Peradaban Islam di Kota Bukhara

by Yudi
1 tahun ago
in Sejarah
Reading Time: 2 mins read
0
kemanan,

Foto: Why We Seek

ANDA pasti tidak asing lagi dengan nama Imam Bukhari. Salah satu ahli hadits yang termasyhur. Beliau sejajar dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Dalam buku-buku fiqih dan hadits, hadits-hadi yang diriwayatkannya memiliki derajat yang tinggi.

Namun tahukah Anda bahwa tempat kelahiran Imam Bukhari, kota Bukhara, merupakan salah satu kota yang menyaksikan sejarah dan kebesaran peradaban Islam. Kota ini memenuhi dunia dengan sains berkat ulama-ulama yang berasal dari sana.

Namun, pendudukan Tatar datang dan menjatuhkan kota itu di tangan pasukan Genghis Khan, pada 801 tahun yang lalu. Setelah Bukhara dikepung selama tiga hari, orang-orang Mongol mengusir warga Bukhara dan membunuh orang-orang yang tinggal di dalam kota serta mengakhiri tindakan brutal mereka dengan membakar kota.

Menurut situs resmi UNESCO, kota Bukhara, yang sekarang terletak di negara bagian Uzbekistan, didirikan hampir 2.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA: Keindahan Kota Bukhara sebagai Gudang Pengetahuan Umat Islam

Kota Bukhara dengan struktur perkotaannya kini sebagian besar masih utuh. Ada bukti arkeologi selama bertahun-tahun, termasuk Makam Ismail Al-Samani, yang dianggap sebagai salah satu mahakarya arsitektur Islam abad ke-10, selain sejumlah besar sekolah yang berasal dari abad ke-17.

Meski demikian, kota ini kehilangan banyak monumen bersejarahnya, sebagaimana dikonfirmasi situs UNESCO. Karena hanya sedikit yang tersisa dari monumen di Bukhara setelah invasi Mongolia Genghis Khan pada 1220 dan Timor pada 1370. Namun masih ada sisa monumen Arsitektur yang berasal dari periode Shebani pemerintahan Uzbek, yaitu, dari awal abad keenam belas dan seterusnya.

Bukhara telah dikaitkan dalam waktu yang lama sebagai pusat budaya penting dalam peradaban Islam dan di negara-negara Asia Tengah. Bukhara merupakan pusat utama kebudayaan Islam selama berabad-abad dan menjadi pusat kebudayaan utama bagi Kekhalifahan Abbasiyah pada abad ke-8 Masehi.

Kota Bukhara muncul jauh sebelum Islam, dan namanya dalam bahasa China adalah “Noumi”. Adapun asal-usul nama ‘Bukhara’ sendiri mengacu pada kata Turki-Mongolia ‘Bakhur’, yang berarti pertapaan atau biara. Dan memang, di kota itu terdapat kuil Buddha yang besar sebelum datang era Islam. Besar kemungkinan itulah mengapa dinamai Bukhara

Namun, ada versi lain yang lebih masyhur mengenai penamaannya. Kota itu dinamai Bukhara karena jumlah ulama di sana banyak. Bukhara sendiri berarti ‘banyak ilmu’. Menurut banyak sumber sejarah, kota kuno ini didirikan 500 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa.

Islam kemudian masuk diperkirakan pada 674 Masehi. Sebagian besar catatan sejarah setuju bahwa umat Islam pertama yang menyeberangi sungai menuju pegunungan Bukhara adalah Ubayd Allah ibn Ziyad, gubernur Khurasan pada tahun 674 M.

BACA JUGA: Ini 4 Kota Pusat Peradaban Islam yang Pernah Dihancurkan Mongol

Ulama, ahli hukum dan hadits yang memenuhi dunia dengan ilmu, sebagian besar dikaitkan dengan Bukhara. Di antaranya ialah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, yang memiliki karya al-Jami al-Shahih atau yang dikenal sebagai Shahih Bukhari.

Tokoh lainnya adalah Ibnu Sina yang dikenal sebagai seorang filsuf dan tabib, lalu Abu Hafs Umar bin Mansur al-Bukhari dikenal sebagai “al-Bazzar”, Imam Al-Hafiz Muhadith Bukhari, Abu Zakaria Abdul Rahim bin Ahmed bin Nasr Al-Bukhari Al-Hafiz, Abu Al-Abbas Ahmad bin Abdul Wahid Al-Maqdisi Al-Hanbali, yang juga biasa dipanggil Al-Bukhari. Tokoh sufi pun lahir dari Bukhara, yaitu Bahaa Al-Din Al-Naqshbandi, syekh tersohor dari tarekat sufi. []

Loading...

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: bukharaKota Bukharaperadaban islam
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Ehm, Ini Cara Memilih Calon Suami Berdasarkan Islam

Next Post

MUI Tegaskan Pentingnya Revisi Paradigma Usia Dewasa Menikah

Yudi

Yudi

Related Posts

Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

Masa Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

25 Maret 2022
adabdi atas ilmu, bangsa arab ummiy, Metode pendidikan Nabi, perbedaan mazhab, adab mencari ilmu,membaca alquran

17 Sahabat Nabi yang Bisa Baca Tulis di Kalangan Bangsa Arab yang Ummiy

20 Maret 2022
muslim tatar krimea

Muslim Tatar Krimea, Siapakah Mereka?

28 Februari 2022
Shalawat Badar

KH. Ali Mansur Siddiq, Ulama di Balik Popularitas Shalawat Badar

12 Februari 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

Menelan Ludah, Batalkah Puasa? 1

Menelan Ludah, Batalkah Puasa?

by Eppi Permana Sari
5:00 pm
0

...

Foto: Adam/Islampos

Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan

by Adam
1:45 pm
0

...

Ilustrasi. Foto: Rawpixel

Shaum dan Kemanusiaan

by Sodikin
8:45 pm
0

...

Foto: Aldi/Islampos

Tidak Sempat Baca Al Quran di Bulan Ramadhan, Bagaimana Hukumnya?

by Adam
5:45 pm
0

...

Ramadhan Bulan Syukur, Keutamaan Ramadhan

Ramadhan Tahun ini

by Yudi
8:23 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.