• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 13 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Bermadzhab Berarti Fanatik Buta?

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Unsplash

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

PERLU kami tegaskan di sini, bahwa tidak ada kelaziman bahwa orang yang bermadzhab dengan salah satu madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) pasti fanatik. Tidak ada sama sekali.

Bermadzhab Berarti Fanatik Buta? 1

Kalau oknum, mungkin saja ada dan itu wajar yang hal ini bisa terjadi pada siapapun dan kelompok manapun. Bahkan jika kita jujur, yang tidak bermadzhabpun juga berpotensi untuk fanatik buta.

Bahkan mungkin potensinya jauh lebih besar dari yang bermadzhab dikarenakan adanya pemahaman bahwa pendapat yang rajih (kuat) menurut mereka seolah dimaknai sebagai “kebenaran” dan yang menyelisihinya sebagai kebatilan.

ArtikelTerkait

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina,

BACA JUGA: Mazhab Syafi’i Melarang Shalat di Belakang Imam Lain Madzhab?

Dalam sejarah, memang didapatkan beberapa fakta adanya fanatik di antara para pengikut madzhab. Namun, ini sedikit sekali jika dibandingkan dengan mereka yang bermadzhab tapi bisa hidup berdampingan, saling menghargai, saling menghormati, saling mencintai, serta bersinergi dalam kebaikan yang mereka sepakati.

Jika faktanya seperti ini, tentu sangat tidak adil jika kita menyudutkan mereka yang bermadzhab. Perilaku yang dilakukan oleh sebagian kecil penganut madzhab, tidak bisa dijadikan dasar untuk menghukumi semua penganut madzhab demikian.

Dalam kaidah disebutkan bahwa: “Hukum ditetapkan dengan sesuatu yang dominan”. Fanatik sendiri ada yang tercela ada yang tidak tercela. Jika sekedar menyakini kebenaran suatu pendapat dan mengamalkannya, tanpa diiringi dengan sikap keras dan merendahkan kepada pendapat yang lain, maka ini boleh saja.

Fanatik di sini lebih tepat untuk dimaknai sebagai sikap “berpegang teguh”. Adapun sikap fanatik yang didasari oleh keyakinan adanya kebenaran pada suatu pendapat tapi diiringi dengan sikap keras/kaku terhadap pengikut madzhab yang lain serta bergampangan dalam menyesatkan dan mentabdi’ (mengahlibid’ahkan) orang lain yang berbeda pendapat, maka ini yang terlarang.

Mungkin lebih tepatnya diistilahkan dengan “fanatik buta” yang merupakan salah satu ciri khas “hizbiyyah”.
Imam Ibnu Abidin Ad-Dimasyqi Al-Hanafi (w.1552 H) dalam kitab “Al-‘Uqud Ad-Durriyyah” (2/333) menyatakan:

قَالَ فَخْرُ الْإِسْلَامِ لَمَّا سُئِلَ عَنْ التَّعَصُّبِ قَالَ الصَّلَابَةُ فِي الْمَذْهَبِ وَاجِبَةٌ، وَالتَّعَصُّبُ لَا يَجُوزُ، وَالصَّلَابَةُ أَنْ يَعْمَلَ بِمَا هُوَ مَذْهَبُهُ وَيَرَاهُ حَقًّا وَصَوَابًا، وَالتَّعَصُّبُ السَّفَاهَةُ، وَالْجَفَاءُ فِي صَاحِبِ الْمَذْهَبِ الْآخَرِ وَمَا يَرْجِعُ إلَى نَقْصِهِ

“Tatkala Fakhrul Islam ditanya tentang sifat fanatik, maka beliau menjawab: Bahwa sikap berpegang teguh dengan madzhab merupakan kewajiban, adapun fanatik buta maka terlarang. Sikap berpegang teguh adalah seorang mengamalkan dan memandang kuat dan benar madzhabnya.

Adapun fanatik buta, adalah kebodohan dan sikap keras/kaku kepada pengikut dan kekurangan madzhab lain, maka ini tidak boleh.“

Para imam madzhab, yaitu Imam Abu Hanifah, Malik bin Anas, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal telah mencontohkan sikap saling menghormati dalam perbedaan pendapat serta bagaimana jauhnya mereka dari sikap fanatik buta.

BACA JUGA: Qunut Menurut Empat Imam Madzhab

Dan para ulama internal masing-masing madzhab pun juga demikian adanya. Mereka sangat biasa dengan perbedaan pendapat, namum mereka tetap dapat hidup damai dan saling menghormati.

Semua ini terdokumentasikan secara lengkap di kitab-kitab turats. Silahkan dirujuk bagi yang menginginkan.
Sudahlah, seandainya tuduhan fanatik madzhab memang benar adanya, tentu fanatik kepada para ulama madzhab lebih mending dari pada fanatik kepada para ustadz di zaman ini.

Karena mereka (imam yang empat) telah mencapai derajat mujtahid mutlak. Adapun para ustadz di zaman ini, jangankan mencapai derajat ijtihad, dihitung penuntut ilmu saja berat. Alhamdulillah. []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: fanatikimam madzhabMadzhab
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah Mukjizat Nabi Isa yang Disebutkan dalam Alquran

Next Post

Sepenggal Kisah Zainab binti Muhammad

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Abu Jahal, Yahudi

Infrastruktur yang Dibangun dan Dihancurkan Sendiri oleh Yahudi: dari Madinah ke Palestina,

6 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Oleh Saad Saefullah
12 Juli 2025
0

Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0

uang, istri, suami, dompet, bank emok

Fenomena Bank Emok dan Dampaknya bagi Masyarakat

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0

kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak, suami, istri

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0

Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

Oleh Haura Nurbani
12 Juli 2025
0

Terpopuler

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Negara dengan Rata-Rata IQ Terendah Menurut Penelitian

Oleh Yudi
11 Juli 2025
0
otak, brain rot, cerdas, IQ

Meskipun IQ bukanlah satu-satunya ukuran kualitas manusia, banyak penelitian yang mencoba memetakan rata-rata IQ di setiap negara.

Lihat LebihDetails

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Oleh Haura Nurbani
11 Juli 2025
0
Leasing, Bisnis

Di era modern yang penuh dengan persaingan ketat dan praktik bisnis yang seringkali jauh dari etika, prinsip-prinsip bisnis Rasulullah menjadi...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.