• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 13 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Menulis Tanpa Tapi, Menulis Tanpa Nanti

Oleh Dini Koswarini
5 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
guru, Umar bin Khattab, hikmah, Heraklius

Ilustrasi. Foto: Odyssey

22
BAGIKAN

Oleh: Nurul Aqidah
Ummu wa rabbatul bait, Bogor
nurulaqidahku@gmail.com

SETIAP melakukan suatu pekerjaan pasti akan selalu ada kendala yang menjadi hambatan, begitu pun dengan menulis. Walaupun tujuan menulis sudah tertancap dalam hati sebagai wasilah dakwah untuk menyampaikan kebenaran Islam. Tapi tetap saja kendala itu muncul, terlebih lagi bagi penulis pemula. Kendala bisa datang sebelum memulai menulis atau di saat kita sedang menulis. Hal ini menjadi tantangan sendiri yang harus dihadapi.

Kendala pertama adalah menghadapi rasa malas. Biasanya rasa malas ini berhubungan dengan lelah, letih, lesu dan suasana hati. Pada waktu tertentu sangat bersemangat menulis. Tapi di lain waktu, semangat itu menurun ketika rasa malas mulai menyerang.

Jika kita sudah meniatkan menulis sebagai salah satu amal yang akan menghantarkan pada pahala jariyah, seharusnya kondisi apapun tidak dijadikan alasan untuk tidak menulis. Kondisi badan bisa diibaratkan sebagai seorang kepala rumah tangga yang bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Meskipun letih, lelah, lesu dan suasana hati sedang tidak enak, tetap harus berkerja sebagai bentuk kewajiban. Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Begitu juga dengan menulis. Jika sudah menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan, maka apapun kondisinya akan berusaha untuk dikerjakan sampai batas kemampuan kita tak bisa lagi menulis.

Rasa malas yang menghampiri dapat mengaburkan tujuan yang dimiliki oleh seorang penulis. Oleh karenanya, agar tujuan dalam menulis tercapai, maka rasa malas harus ditaklukkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan berdoa memohon pertolongan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat malas.

Rasulullah SAW biasa membaca doa: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian. (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu segera mungkin buanglah rasa malas, terus fokus pada tujuan menulis dan jadikan menulis sebagai kebutuhan.

Kendala kedua adalah merasa tidak ada waktu untuk menulis. Seakan-akan sangat sulit mengalokasikan waktu untuk menulis. Jika kita sudah dilanda hal itu, maka kembalilah pada tujuan awal dalam menulis. Sehingga sesibuk apa pun, pasti akan selalu ada waktu untuk menulis.

Kendala waktu dalam menulis, sebenarnya bergantung pada keahlian kita mengaturnya. Sehingga carilah waktu yang paling baik yang memungkinkan kita untuk dapat menulis. Manfaatkan waktu luang sebaik mungkin dan jangan mengulur-ngulur waktu.

Jika perlu buat jadwal khusus untuk menulis. Luangkan waktu satu jam saja setiap hari untuk menulis. Atau cara lain yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menargetkan pembuatan tulisan dan tenggat waktunya. Misalnya membuat target 2 tulisan dalam tenggat waktu seminggu. Jika target terpenuhi, maka target selanjutnya harus ditingkatkan.

Ketika kita mempunyai target dalam menulis, maka sesibuk apa pun, akan menyempatkan untuk menulis demi terpenuhinya target.

Kendala ketiga adalah tidak percaya diri dalam menulis. Pikiran yang sering membuat penulis pemula tidak percaya diri adalah kekhawatiran tulisan tidak bagus, tulisannya berantakan, tidak enak dibaca, paragraf yang satu dengan yang lain kadang tidak nyambung, takut tulisannya tidak dimuat, takut kalau tulisannya tidak dibaca orang lain dan lain sebagainya.

Jika rasa tidak percaya diri ini berlarut-larut maka akan menghambat proses menulis. Sebaliknya, kalau rasa percaya diri terus dipupuk maka apapun pikiran-pikiran negatif itu tidak akan berpengaruh. Jadi, percaya diri adalah modal penting dalam memulai membuat sebuah tulisan.

Bagus atau tidaknya tulisan kita, salah satunya tergantung dari seberapa sering kita menulis atau berapa lama jam duduk yang sudah kita habiskan untuk menulis. Ibarat sebuah pisau, akan semakin tajam ketika sering diasah. Belajar menulis pun demikian, memerlukan pembiasaan. Maka biasakanlah menulis setiap hari meskipun hanya satu paragraf. Jangan sampai rasa tidak percaya diri menghentikan langkah kita untuk menulis. Terus berlatih dan meminta bantuan orang lain untuk mengoreksi tulisan kita.

Yakinlah, selama apa yang kita tulis adalah kebaikan Islam maka tidak perlu lagi ada rasa tidak percaya diri. Karena yang kita harapkan adalah bukan penilaian manusia, melainkan hanya mengharapkan ridho Allah.

Menulis adalah sarana untuk berdakwah menyampaikan Islam dan berbagi ilmu kepada masyarakat luas. Meskipun penulis sudah meninggal dunia namun karyanya tetap bisa dibaca dan memberikan manfaat bagi orang lain. Sehingga mampu menjadi pahala jariyah bagi penulis.

Maka kendala apapun yang dihadapi dalam menulis, tentunya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari jalan keluar agar menghindari kendala tersebut. Sehingga tidak akan ada lagi alasan seperti saya mau menulis tapi saya malas, tapi tidak ada waktu, tapi belum percaya diri. Atau alasan seperti nanti saja menulis jika tidak malas, nanti saja menulis jika ada waktu, nanti saja menulis jika sudah percaya diri.

Dengan disertai kesabaran dan ketekunan dan hanya mengharap ridho Allah semata. Maka penulis tak akan mundur sebelum menghasilkan sebuah karya tulisan. Maka dari itu, menulislah tanpa tapi, menulislah tanpa nanti. []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Tags: Menulispenulis
Share22SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Antisipasi Penyebaran Corona, Gaza Siapkan 1.000 Ruang Karantina

Next Post

Corona dan Riwayat Penyakit Menular

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Oleh Saad Saefullah
12 Juli 2025
0

Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0

uang, istri, suami, dompet, bank emok

Fenomena Bank Emok dan Dampaknya bagi Masyarakat

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0

kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak, suami, istri

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0

Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

Oleh Haura Nurbani
12 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails

5 Negara dengan Rata-Rata IQ Terendah Menurut Penelitian

Oleh Yudi
11 Juli 2025
0
otak, brain rot, cerdas, IQ

Meskipun IQ bukanlah satu-satunya ukuran kualitas manusia, banyak penelitian yang mencoba memetakan rata-rata IQ di setiap negara.

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Oleh Saad Saefullah
12 Juli 2025
0
Duit, Uang

Saat dompet menipis, ga punya duit, hati pun ikut miris, niat beli nasi padang, ujungnya cuma ngelirik dari pinggir gerobak...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.