• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 5 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Menulis Tanpa Tapi, Menulis Tanpa Nanti

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
guru, Umar bin Khattab, hikmah

Ilustrasi. Foto: Odyssey

22
BAGIKAN

Oleh: Nurul Aqidah
Ummu wa rabbatul bait, Bogor
[email protected]

SETIAP melakukan suatu pekerjaan pasti akan selalu ada kendala yang menjadi hambatan, begitu pun dengan menulis. Walaupun tujuan menulis sudah tertancap dalam hati sebagai wasilah dakwah untuk menyampaikan kebenaran Islam. Tapi tetap saja kendala itu muncul, terlebih lagi bagi penulis pemula. Kendala bisa datang sebelum memulai menulis atau di saat kita sedang menulis. Hal ini menjadi tantangan sendiri yang harus dihadapi.

Kendala pertama adalah menghadapi rasa malas. Biasanya rasa malas ini berhubungan dengan lelah, letih, lesu dan suasana hati. Pada waktu tertentu sangat bersemangat menulis. Tapi di lain waktu, semangat itu menurun ketika rasa malas mulai menyerang.

Jika kita sudah meniatkan menulis sebagai salah satu amal yang akan menghantarkan pada pahala jariyah, seharusnya kondisi apapun tidak dijadikan alasan untuk tidak menulis. Kondisi badan bisa diibaratkan sebagai seorang kepala rumah tangga yang bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Meskipun letih, lelah, lesu dan suasana hati sedang tidak enak, tetap harus berkerja sebagai bentuk kewajiban. Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.

ArtikelTerkait

Kiat Menghormati Nasab Rasulullah

Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

Gulai Otak

Begitu juga dengan menulis. Jika sudah menjadikan menulis sebagai sebuah kebutuhan, maka apapun kondisinya akan berusaha untuk dikerjakan sampai batas kemampuan kita tak bisa lagi menulis.

Rasa malas yang menghampiri dapat mengaburkan tujuan yang dimiliki oleh seorang penulis. Oleh karenanya, agar tujuan dalam menulis tercapai, maka rasa malas harus ditaklukkan terlebih dahulu. Salah satu caranya adalah dengan berdoa memohon pertolongan kepada Allah agar dijauhkan dari sifat malas.

Rasulullah SAW biasa membaca doa: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat. Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian. (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu segera mungkin buanglah rasa malas, terus fokus pada tujuan menulis dan jadikan menulis sebagai kebutuhan.

Kendala kedua adalah merasa tidak ada waktu untuk menulis. Seakan-akan sangat sulit mengalokasikan waktu untuk menulis. Jika kita sudah dilanda hal itu, maka kembalilah pada tujuan awal dalam menulis. Sehingga sesibuk apa pun, pasti akan selalu ada waktu untuk menulis.

Kendala waktu dalam menulis, sebenarnya bergantung pada keahlian kita mengaturnya. Sehingga carilah waktu yang paling baik yang memungkinkan kita untuk dapat menulis. Manfaatkan waktu luang sebaik mungkin dan jangan mengulur-ngulur waktu.

Jika perlu buat jadwal khusus untuk menulis. Luangkan waktu satu jam saja setiap hari untuk menulis. Atau cara lain yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menargetkan pembuatan tulisan dan tenggat waktunya. Misalnya membuat target 2 tulisan dalam tenggat waktu seminggu. Jika target terpenuhi, maka target selanjutnya harus ditingkatkan.

Ketika kita mempunyai target dalam menulis, maka sesibuk apa pun, akan menyempatkan untuk menulis demi terpenuhinya target.

Kendala ketiga adalah tidak percaya diri dalam menulis. Pikiran yang sering membuat penulis pemula tidak percaya diri adalah kekhawatiran tulisan tidak bagus, tulisannya berantakan, tidak enak dibaca, paragraf yang satu dengan yang lain kadang tidak nyambung, takut tulisannya tidak dimuat, takut kalau tulisannya tidak dibaca orang lain dan lain sebagainya.

Jika rasa tidak percaya diri ini berlarut-larut maka akan menghambat proses menulis. Sebaliknya, kalau rasa percaya diri terus dipupuk maka apapun pikiran-pikiran negatif itu tidak akan berpengaruh. Jadi, percaya diri adalah modal penting dalam memulai membuat sebuah tulisan.

Bagus atau tidaknya tulisan kita, salah satunya tergantung dari seberapa sering kita menulis atau berapa lama jam duduk yang sudah kita habiskan untuk menulis. Ibarat sebuah pisau, akan semakin tajam ketika sering diasah. Belajar menulis pun demikian, memerlukan pembiasaan. Maka biasakanlah menulis setiap hari meskipun hanya satu paragraf. Jangan sampai rasa tidak percaya diri menghentikan langkah kita untuk menulis. Terus berlatih dan meminta bantuan orang lain untuk mengoreksi tulisan kita.

Yakinlah, selama apa yang kita tulis adalah kebaikan Islam maka tidak perlu lagi ada rasa tidak percaya diri. Karena yang kita harapkan adalah bukan penilaian manusia, melainkan hanya mengharapkan ridho Allah.

Menulis adalah sarana untuk berdakwah menyampaikan Islam dan berbagi ilmu kepada masyarakat luas. Meskipun penulis sudah meninggal dunia namun karyanya tetap bisa dibaca dan memberikan manfaat bagi orang lain. Sehingga mampu menjadi pahala jariyah bagi penulis.

Maka kendala apapun yang dihadapi dalam menulis, tentunya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari jalan keluar agar menghindari kendala tersebut. Sehingga tidak akan ada lagi alasan seperti saya mau menulis tapi saya malas, tapi tidak ada waktu, tapi belum percaya diri. Atau alasan seperti nanti saja menulis jika tidak malas, nanti saja menulis jika ada waktu, nanti saja menulis jika sudah percaya diri.

Dengan disertai kesabaran dan ketekunan dan hanya mengharap ridho Allah semata. Maka penulis tak akan mundur sebelum menghasilkan sebuah karya tulisan. Maka dari itu, menulislah tanpa tapi, menulislah tanpa nanti. []

Kirim OPINI Anda lewat imel ke: [email protected], paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.

Tags: Menulispenulis
Share22SendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Antisipasi Penyebaran Corona, Gaza Siapkan 1.000 Ruang Karantina

Next Post

Corona dan Riwayat Penyakit Menular

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Cara Zikir Rasulullah, Sifat Penghindar Api Neraka, Rasulullah

Kiat Menghormati Nasab Rasulullah

21 Mei 2023
Syarat Busana Muslimah, gadget, manfaat tersenyum, Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam, Keistimewaan Wanita Berhijab

Hukum Pesan Makanan via Ojek Daring dalam Islam

7 April 2023
musibah Akhir Zaman, Hari Kiamat, Tanda Kiamat, Musuh Allah di Hari Kiamat, Nubuah Akhir Zaman, Bukti Kebangkitan, dosa, Hal yang Dilaknat Allah dan Malaikat-Nya, Perkara di Akhir Zaman

Mengeruk Keuntungan dari Konten Kiamat

27 Maret 2023
Gulai Otak

Gulai Otak

25 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Poligami

Ini Kriteria PNS yang Tidak Berhak Menerima Gaji ke-13

Oleh Amang Dede
4 Juni 2023
0

Pasal 5 dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa tunjangan hari raya dan gajike-13 tidak diberikan kepada PNS, prajurit TNI, dan Anggota...

Foto: Liputan6

Diutusnya Rasulullah untuk Manusia dan Bangsa Jin

Oleh Haura Nurbani
4 Juni 2023
0

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus kepada seluruh umat manusia dan bangsa jin sekaligus.

Bekal Penghafal Quran, Al-Quran

Ya Allah, Berikanlah Rizki Al-Quran kepada Anakku

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2023
0

Laki-laki itu menjawab, “Saya teringat doa ayahanda, ‘Ya Allah, berikan rizki al-Quran kepada anakku, dan jadikanlah ia sebagai ahli al-Quran.”

ganjar

Ganjar Kenang 10 Tahun Jadi Pendukung Jokowi di Depan Relawan

Oleh Yudi
4 Juni 2023
0

Ganjar mengatakan saat itu hanya memiliki satu tujuan untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden.

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

10 Ayat Alquran tentang Ibadah Haji

Oleh Eneng Susanti
26 Juni 2022
0
layanan umroh, ayat alquran tentang ibadah haji, ihram jamaah haji

Berikut ayat Alquran tentang ibadah haji tersebut:

Lihat Lebih

Mengenal Nabi Ishaq AS

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 Maret 2021
0
Umar bin Khattab, Nabi Saleh

Kisah Nabi Ishaq AS terdapat di Al Qur’an dalam surat Hûd: 69-74, Maryam: 49, dan As-Saffât: 112-113.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents