• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Apa yang Terjadi ketika Rasulullah SAW Isra Mi’raj?

Oleh Eneng Susanti
7 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Radio.gov.pk

Foto: Radio.gov.pk

0
BAGIKAN

ISRA’ DAN MI’RAJ merupakan perjalanan bersejarah dan penting dalam Islam.

Allah SWT berfirman:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra : 1)

Isra diartikan sebagai perjalanan malam yang dilakukan nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sedangkan, mi’raj merujuk pada peristiwa perjalanan naiknya nabi Muhammad dari masjidil Aqsha ke langit (sidratul muntaha) untuk menerima perintah shalat. Keduanya terjadi hanya dalam waktu satu malam.

ArtikelTerkait

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana keadaan yang ada ketika peristiwa luar biasa tersebut terjadi?

Allah SWT berfirman:

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 1-18)

Sebagian ulama mengumpulkan berbagai riwayat tentang isra mi’raj dalam buku khusus. Di antara ulama yang mencurahkan ilmunya untuk karya ini adalah Imam Muhammad Nasiruddin Al-Albani, dalam bukunya: Al-Isra’ wal Mi’raj. Dalam karya ilmiyah ini, beliau menyebutkan hadis mengenai peristiwa isra mi’raj yang diriwayatkan dari 16 sahabat. Di antaranya; Umar, Ali bin Abi Thalib, Ibn Mas’ud, Ibn Umar, Anas bin Malik, Abu Dzar, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhum, dll.

Berikut ini terjemahan kisahnya, disarikan dari Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda menceritakan perihal malam isra’ mi’raj:

Atap rumahku terbelah ketika saya berada di Mekah dalam keadaan antara tidur dan terjaga, lalu turunlah Jibril ‘alaihis salam dan membelah dadaku. Kemudian dia mencucinya dengan air zamzam, lalu dia datang dengan membawa sebuah baskom dari emas yang penuh berisi hikmah dan iman, lalu menuangkannya ke dalam dadaku, kemudian dia menutupnya (dadaku). Kemudian didatangkan kepadaku Buraq, hewan putih yang panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghol (peranakan kuda dengan keledai). Buraq mampu meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Maka saya pun menungganginya sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat para nabi mengikat (tunggangan). Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat kemudian keluar.

Kemudian kami naik ke langit (pertama) dan Jibril minta izin untuk masuk, maka dikatakan (kepadanya), “Siapa engkau?”

Dia menjawab, “Jibril”.

Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?”

Dia menjawab, “Muhammad”

Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?”

Dia menjawab, “Dia telah diutus”.

Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Adam. Beliau menyambutku dan mendo’akan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke langit kedua, lalu Jibril berkata, “Bukalah (pintu langit)”.

Penjaganya menanyakan seperti yang ditanyakan oleh penjaga langit pertama. Lalu beliau menyebutkan bahwa beliau bertemu dengan Nabi ‘Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Beliau bersabda, “Maka saya bertemu dengan Ibrahim dan dia sedang bersandar ke Baitul Ma’mur, dan dia adalah (masjid) yang dimasuki oleh 70.000 malaikat setiap harinya sedang mereka tidak kembali lagi.

Lalu dia (Jibril) membawaku ke Sidratul Muntaha . Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorang pun dari makhluk Allah yang sanggup mengambarkan keindahannya. Juga diperlihatkan kepadaku empat sungai, dua sungai di dalam dan dua sungai di luar, maka saya berkata, “Apa kedua sungai ini, wahai Jibril?”.

Dia menjawab, “Adapun dua sungai yang di dalam, maka itu adalah 2 sungai dalam surga. Adapun yang di luar maka dia adalah Nil dan Eufrat”.

Kemudian Jibril ‘alaihissalam datang kepadaku dengan membawa sebuah bejana yang berisi khamar dan bejana yang berisi susu, lalu saya pun memilih susu. Maka Jibril berkata, “Engkau telah memilih fitrah”.

Kemudian kami terus ke atas sampai saya tiba pada jenjang yang di sana, saya mendengar goresan pena. Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Maka Allah mewajibkan atasku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun kepada Musa ‘alaihissalam. Lalu dia bertanya, “Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas ummatmu?”

Saya menjawab, “50 shalat.”

Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya…”

Maka saya pun kembali kepada Tuhanku seraya berkata, “Wahai Tuhanku, ringankanlah atas ummatku.”

Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata, “Allah mengurangi untukku 5 shalat”.

Dia berkata, “Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan.”

Maka terus menerus saya mondar-mandir antara Tuhanku, Ta’ala,  dan Musa ‘alaihissalam. Sampai pada akhirnya, Allah berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikit pun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan”.

Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa ‘alaihissalam seraya aku ceritakan hal ini kepadanya.

Dia berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan”,

Maka saya pun berkata, “Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya”.

Kemudian saya dimasukkan ke dalam surga, ternyata di dalamnya ada gunung-gunung dari permata dan debunya adalah misk (minyak wangi)”.

Demikianlah sepenggal kejadian yang tergambar dalam peristiwa Isra Mi’raj. []

SUMBER: KONSULTASI SYARIAH | AL-ATSARIYYAH

Tags: Isra Miraj
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Efek Mengerikan Senjata Kimia Suriah

Next Post

Amerika Beserta Sekutu Serang Lokasi Senjata Kimia Suriah

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

12 Mei 2025
Ciri Suami Red Flag, Lelaki

Lelaki-lelaki yang Akan Ditarik ke Neraka

12 Mei 2025
Shalat Khusyu, Shalat Tarawih, Muwashofat

10 Muwashofat (Karakteristik) Seorang Muslim

12 Mei 2025
Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

mata, mata kuning

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran

Engkau dengan Kesabaran

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0
Konstantinopel

Rasulullah ﷺ dalam haditsnya menyebut penaklukan Konstantinopel sebagai salah satu kabar gembira bagi umat Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.