• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 29 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

8 Faktor yang Mendorong Manusia untuk Menggunjing sehingga Masuk ke Dalam Jurang Neraka

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
pamer dosa, Pendusta Agama

Ilustrasi: Pexels

0
BAGIKAN

KETAHUILAH keistimewaan dari lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang sangat besar, halus, namun lisan pun akan mencampakan manusia ke dalam jurang neraka, kecuali mereka mengikat erat lisannya dengan kendali syari’at.

Berikut ada delapan faktor yang mendorong orang untuk menggunjing:

1. Melampiaskan emosi

Hal ini terjadi apabila ada sesuatu yang menyebabkan orang marah kepada orang lain. Bila emosinya sudah ditumpahkan, ia akan merasa puas dengan menyebutkan kejelekan-kejelekan orang itu. Dengan tanpa disadari, lisannya dengan mudah mengeluarkan ucapan gunjingan, jika ia tidak memiliki filter agama yang mencegahnya dari menggunjing.

Bisa jadi orang tidak melampiaskan kemarahannya, sehingga kemarahan itu tertahan di dalam batin. Kemudian kemarahan itu berubah menjadi kedengkian yang kuat dalam hati dan akan menjadi potensi untuk senantiasa menyebutkan kejelekan-kejelekan. Dengan demikian, maka kedengkian dan kemarahan termasuk pembangkit yang besar untuk menggunjing.

ArtikelTerkait

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Hukum Bulu Kucing yang Rontok, Suci atau Najis?

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

2. Mengimbangi teman-teman

Kesetiakawanan yang membabi buta juga bisa menjadi faktor penyebab yang mendorong orang ikut menggunjing, jika ia melihat teman-temannya yang sedang menggunjing. Ia tidak akan berani mengingkari dan meninggalkan majlis mereka, karena ia tahu, jika itu ia lakukan mereka akan membencinya. Tak ada jalan lain, maka ia pun ikut terlibat dalam menggunjing. Bahkan ia berpikir bahwa sikap seperti itu merupakan sikap yang baik dalam bergaul.

Jika teman-teman marah kepada seseorang, maka ia harus ikut marah agar tampak sikap setia kawan, baik saat senang maupun saat susah. Lalu ia terlibat dalam menceritakan kekurangan dan kejelekan orang lain.

BACA JUGA: Ghibah, Sulit Dihindarkan oleh Wanita?

3. Karena dituduh

Seseorang yang merasa dituduh berbuat suatu keburukan, pasti ia tidak terima dan akan membela diri dari tuduhan tersebut dengan cara menggunjing orang yang menuduhnya. Ia memang punya hak untuk membela diri, tetapi seharusnya tidak perlu menyebut nama orang yang menuduhnya. Dengan demikian, ia telah menuduh orang lain sebagai pelakunya.

4. Khawatir dijadikan objek gunjingan

Orang yang merasa dirinya akan dijadikan objek gunjingan oleh orang lain, akan segera mendahului menggunjing orang itu agar gunjingan itu akan dirinya akan dianggap tidak benar oleh orang yang mendengarnya. Ia akan mulai menceritakan yang benar. Kemudian ia berdusta. Ia menghiasi dustanya dengan kebenaran di muka. Kemudian ia memberikan persaksian dan berkata, “Berdusta itu bukan kebiasaanku. Aku memberitahukan kepada kalian tentang dia bahwa ia begini dan begitu. Kenyataannya, dia memang seperti apa yang aku katakana,”

5. Untuk membanggakan diri

Keinginan untuk membanggakan diri akan mendorong seseorang untuk mengangkat dirinya sendiri dan merendahkan orang lain. Dia akan mengatakan, “Si Fulan itu bodoh, ucapannya sulit dipahami dan sebagainya,”
Dengan ucapan itu ia ingin menunjukkan kelebihan dirinya dan memperlihatkan bahwa dirinya lebih pandai. Ada kekhawatiran dalam dirinya jika orang itu dimuliakan oleh masyarakat, sebagaimana orang-orang memuliakan dirinya. Oleh sebab itu, ia mencelanya untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih mulia.

6. Kedengkian

Adanya rasa iri pada orang yang dipuji, dicintai dan dimuliakan oleh masyarakat, membuat seseorang terdorong untuk menghilangkan nikmat itu, kecuali dengan cara mencelanya dihadapan masyarakat. Kemudian ia berusaha menjatuhkan air mukanya dihadapan orang lain agar mereka tidak memuliakan dan tidak memujinya. Ia merasa sebal dengan pujian dan penghormatan masyarakat kepada orang itu.

BACA JUGA: Lakukan 4 Hal Ini saat Mendengar Saudara Anda Dighibahi

Advertisements

Inilah hakikat kedengkian, belum termasuk marah dan dendamnya. Hal yang demikian ini dapat mendorong seseorang berbuat aniaya terhadap teman dekat baik hati.

7. Gurauan

Bermain, bercanda dan mengisi waktu luang dengan tertawa, tanpa terasa bisa menjerumuskan diri meyebut cacat dan aib orang lain dengan cara yang dapat membuat manusia tertawa, baik dengan menirukan perkataannya, tingkah lakunya atau lainnya. Adapun yang mendorong seseorang berbuat demikian adalah sikap sombong dan membanggakan diri.

8. Mengejek

Mengejek dan memperolok-olokan orang lain dengan tujuan untuk menghina dan merendahkan, baik di hadapan orangnya, atau ketika tidak ada orangnya, adalah sikap menyombongkan diri dan meremehkan orang yang dihina.

Keburukan akhlak itu, hanya dapat disembuhkan oleh ilmu dan amal, sehingga kita perlu menanamkan keyakinan pada diri kita agar sikap kita jauh dari murka Allah SWT. []

Sumber: Bahaya Lisan/ Imam Ghazali/ Qisthi Press

Tags: ghibahMenggunjing
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Anak Kecil dan Orang Gila Wajib Zakat?

Next Post

Doa Ini Dibaca Rasulullah SAW ketika Sahur

Yudi

Yudi

Terkait Posts

10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

28 Mei 2025
hewan peliharaan, kucing, bulu kucing

Hukum Bulu Kucing yang Rontok, Suci atau Najis?

28 Mei 2025
Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

27 Mei 2025
pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

27 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nikah di Bulan Syawal, Pengantin

Apakah Pengantin Wanita Boleh Menggunakan Gaun Warna Putih di Hari Pernikahan?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0

Cara Membuat Produk Digital, Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja, Kerja

30 Cara Memperbaiki Kesalahan di Tempat Kerja

Oleh Haura Nurbani
28 Mei 2025
0

Akibat Menahan Buang Air Kecil, Tempat Kerja, Kopi

Apakah Sering Minum Kopi Bisa Merusak Ginjal?

Oleh Saad Saefullah
28 Mei 2025
0

Limfoma, Demam

Cara Mudah Mengatasi Tubuh Demam, Cukup di Rumah Saja

Oleh Haura Nurbani
28 Mei 2025
0

10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, haji, haji mabrur, Dzulhijjah

Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam

Oleh Yudi
28 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Penyebab Perempuan Terkena Kista di Usia 40 Tahun

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0
kista

Namun, pada usia mendekati menopause, risiko kista berubah menjadi jenis yang lebih kompleks dan berpotensi ganas juga meningkat.

Lihat LebihDetails

Mengapa Orang Munafik Sulit Bangun Shubuh?

Oleh Dini Koswarini
28 Mei 2025
0
Nuaiman bin Amr, Maisun binti Bahdal, Umar bin Khattab, Jasa Utsman bin Affan untuk Islam, Utsman Bin Affan, Muawiyah bin Abi Sufyan, Munafik

Orang munafik akan berat untuk mendapatkan waktu shubuh. Kenapa?

Lihat LebihDetails

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0
Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Kadang, hukuman Allah tidak datang dalam bentuk bencana besar atau musibah yang menggemparkan.

Lihat LebihDetails

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0
Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Berikut adalah daftar hari libur di bulan Juni 2025, yang merupakan libur nasional dan cuti bersama di Indonesia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.