• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

 7 Pelajaran Berharga di Balik Pesan Rasul saat Mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman (2-Habis)

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
fakta turunnya nabi Isa, hijrah, Cara Berdakwah Rasulullah

Ilustrasi. Foto: Fiveprime

0
BAGIKAN

Ada sejumlah pelajaran yang bisa kita petik dari petunjuk yang diberikan Nabi kepada Muadz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman untuk berdakwah.

BACA JUGA: 7 Pelajaran Berharga di Balik Pesan Rasul saat Mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman (1)

Berikut pelajaran dan hikmah dari perintah tersebut selengkapnya:

1 Menerapkan prinsip Islam

Nabi memberikan instruksi kepada Mu’adz untuk menerapkan pedoman dan prinsip Islam dengan benar jika tidak ada yang eksplisit dapat ditemukan dalam Alquran dan Sunnah.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Harits bin Amr meriwayatkan, beberapa orang di antara sahabat Mu’adz berkata bahwa Rasulullah SAW mengirimnya ke Yaman.

Nabi berkata, “Bagaimana kamu menilai?”

Mu’adz berkata, “Aku akan menilai sesuai dengan apa yang ada di dalam Kitab Allah.”

Nabi berkata, “Bagaimana jika tidak ada di dalam Kitab Allah?”

Mu’adz berkata, “Kemudian dengan sunnah Rasulullah.”

Nabi berkata, “Bagaimana jika tidak ada dalam sunnah Rasulullah?”

Mu’adz berkata, “Maka saya akan berusaha untuk melakukan ijtihad.”

Nabi berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan utusan Rasulullah sesuai.” (HR At Tirmizi, Sunan: 1327)

Narasi ini menunjukkan prosedur yang tepat untuk menerapkan tuntunan Islam yang pada akhirnya akan berkembang menjadi disiplin dari prinsip-prinsip hukum Islam (ushul al-fiqh).

Pertama, cendekiawan Muslim harus menilai sesuai dengan teks eksplisit Alquran dan Sunnah dan konsensus para sahabat. Jika tidak ditemukan jawaban yang jelas dalam teks-teks tersebut, maka ulama harus menerapkan prinsip-prinsip rasional seperti analogi (qiyas), keadilan (istihsan), kepentingan umum (maslahah mursalah), dan pertimbangan adat (‘ urf ). Penggunaan prinsip rasional ini disebut praktik penalaran hukum independen (ijtihad).

Para ulama kemudian akan mengekstrak maksud dan tujuan hukum Islam sebagai filosofi penuntun ketika menerapkan prinsip-prinsip rasional ke situasi baru, disiplin yang dikenal sebagai tujuan hukum ( maqasid asy-syariah ). Tujuan tersebut meliputi perlindungan hidup, agama, harta benda, keluarga, dan kecerdasan, serta pengejaran belas kasihan, keadilan, dan kesejahteraan.

Al-Ghazali menulis:

“Tetapi yang kami maksud dengan kepentingan melestarikan maksud syariah, dan maksud dari syariah penciptaan ada lima, yaitu untuk melindungi mereka dari agamanya, diri mereka sendiri, pikiran mereka, keturunan mereka, dan harta mereka, jadi segala sesuatu yang termasuk melestarikan kelima aset ini adalah kepentingan dan segala sesuatu yang meleset dari kelima prinsip ini adalah merusak.

Kesejahteraan yang kami maksud di sini adalah perlindungan terhadap tujuan hukum (syariah). Yakni, tujuan hukum ada lima dalam penciptaan: perlindungan agama, kehidupan, kecerdasan, hubungan keluarga, dan harta benda. Segala sesuatu yang memajukan perlindungan kelima fundamental ini dianggap manfaat, dan segala sesuatu yang gagal melindungi kelima fundamental ini dianggap korupsi.” (Al-Mustasfa min Ilm al-Usul, 287)

BACA JUGA: Arsy pun Bergetar Menerima Sa’ad bin Muadz

Sedangkan Ibnu Qayyim menulis:

“Memang, hukum didasarkan pada kebijaksanaan dan kesejahteraan bagi para hamba di kehidupan ini dan di akhirat. Secara keseluruhan itu adalah keadilan, belas kasihan, manfaat, dan kebijaksanaan. Setiap hal yang meninggalkan keadilan untuk tirani, belas kasihan untuk kekejaman, manfaat untuk korupsi, dan kebijaksanaan untuk kebodohan bukanlah bagian dari hukum bahkan jika itu diperkenalkan di dalamnya melalui interpretasi.” (I’lam Al-Muwaqqi’in ‘an Rabb Al-Alamin, 11)

Ibnu Qayyim juga menulis:

“Allah Ta’ala telah memperjelas dalam hukumnya bahwa tujuannya adalah menegakkan keadilan antara hamba-Nya dan keadilan di antara umat-Nya, sehingga jalan mana pun menuju keadilan dan keadilan adalah bagian dari agama dan tidak pernah bisa menentangnya. (Turuq Al-Hukmiyyah, 13)

2 Berprilaku sesuai akhlak yang baik

Akhirnya, nasehat terakhir yang diberikan Nabi kepada Mu’adz adalah untuk berperilaku dengan karakter yang baik, karena karakter seorang Muslim yang paling kuat dapat memberikan kesan yang baik tentang Islam kepada orang-orang yang didakwahinya.

Mu’adz ibn Jabal meriwayatkan nasihat terakhir Rasulullah SAW yang diberikan kepadanya ketika dia menjejakkan kakinya di sanggurdi.

“Jadikan karaktermu unggul untuk orang-orang, wahai Mu’adz bin Jabal.” (Muwatta, 1671)

Allah telah memerintahkan orang-orang beriman untuk mendakwahkan Islam dengan cara yang indah. Jika kita mendakwahkan Islam dengan cara yang buruk dan kasar, kita akan menjadi penyebab kesesatan bagi orang-orang. Tetapi jika kita mendakwahkan Islam dengan cara yang indah dengan karakter yang baik, orang-orang akan lebih menerima pesannya.

Allah berfirman:

دْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An Nahl: 125)

Itulah beberapa hikamh yang dapat dipelajari dari perjalanan Mu’adz bin Jabal ke Yaman. []

SUMBER: ABU AMINA ELIAS

Tags: HikmahMuadz bin JabalPelajaranPesanrasul
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dinamai Nabi Khidir, karena …

Next Post

Ketika Orientalis dan Sejarawan Nasrani Akui Kehebatan Ilmu Sanad

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.