• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Senin, 25 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Ketika Orientalis dan Sejarawan Nasrani Akui Kehebatan Ilmu Sanad

Redaktur Sodikin
2 bulan ago
in Sejarah
Reading Time: 2min read
0
Sepucuk Surat yang Membuat Ulama Shalih Menangis

Ilustrasi. Foto: Mosoah

ILMU sanad adalah sebuah tradisi ilmiah yang hanya dimiliki oleh umat Islam. Tidak ada umat, dari agama dan ras manapun yang memiliki tradisi ilmiah ini. Ahli hadits menyusun rumusan keilmuan ini dengan kaidah-kaidah detil yang mengagumkan. Bahkan tradisi ilmiah ini telah membuat kagum para orientalis dan sejarawan Nasrani sekali pun.

Metodologi para ulama Islam dalam menetapkan hadits shahih, baik sanadnya (jalur periwayatan) dan matan (teks berita atau hadits) telah membuat kagum para orientalis. Mereka juga mengagumi bagaimana sanad bisa melahirkan keilmuan lain seperti ilmu Ushul Hadits, Jarh wa Ta’dil, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Sanad, Harta Istimewa Kaum Muslimin

Di antara orientalis yang mengagumi ilmu yang hanya dimiliki kaum muslimin ini di antaranya: Bosworth Smith, George Bernard Shaw, Sprengger, dan masih banyak lagi. (al-Mustasyriqun wa al-Hadits an-Nabawi oleh Muhammad Bahauddin).

“Dunia tidak pernah melihat dan tidak pernah melihat komunitas seperti umat Islam. Mereka telah mempelajari cabang ilmu hadits, yakni Ilmu Rijal . Mereka meneliti 1,5 juta biografi periwayat,” kata Sprenger, seorang orientalis asal Jerman saat mengomentari kitab al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah karya Ibnu Hajar al-Asqalani rah.

Maurice Bucaille pernah mengatakan bahwa “Telah diketahui, bahwa sumber hukum Islam yang ke-2 (hadits) bersandar pada penukilan lisan. Oleh karena itu, orang-orang pertama yang mengumpulan dan mentrasnkrip perkataan dan perbuatan ke dalam bentuk teks melakukan tugas ini dengan berat. Perhatian pertama mereka tertuju pada detilnya hafalan hadits-hadits di masa kehidupan Nabi. Mereka membukukan nama-nama periwayat yang menukilkan ucapan dan perbuatan Nabi SAW. Hingga nama-nama tersebut bersambung sampai kepada menciptakan pertama, baik dari kalangan keluarga Nabi SAW atau sahabat-sahabat beliau yang langsung bertemu dengan beliau SAW. Usaha ini dilakukan setelah meneliti satu per satu biografi periwayat. Serta menjauhi periwayat yang diketahui memiliki rekam jejak yang buruk dan tidak jujur. Karena hal ini menunjukkan lemahnya kualitas periwayat yang membawa berita. Sehingga mereka tidak dijadikan rujukan dalam jalur periwayatan hadits. Metodologi ini hanya dimiliki oleh ulama Islam dalam setiap penelitian semua kabar dari Nabi mereka.” (Dirasah al-Kutub al-Muwaddasah fi Dhaui al-Ma’arif al-Hadits oleh Maurice Bucaille).

BACA JUGA: Luar Biasa, Inilah Cara Al-Azhar Menjaga Tradisi Transmisi Sanad

Bahkan seorang pendeta dan orientalis Inggris, David Samuel Margoliouth, yang terkenal memusuhi Islam juga tidak memungkiri betapa selektifnya umat Islam dalam memilih pembawa berita (perawi). mengatakan, “Pantas umat Islam bangga sebangga-bangganya dengan ilmu hadits mereka,” kata Margoliouth (al-Maqalat al-Ilmiyah Hal 234-253, dinukil dari pengantar al-Ma’rifatu Li Kitab al-Jarh wa at-Ta’dil).

Selai itu seorang sejarawan Nasrani asal Libanon, Ahmad Rustum, ketika menulis karyanya Mushthalah at-Tarikh, mengakui kehebatan metodologi penukilan berita sejarah dalam tradisi Islam. Bagaimana umat Islam memilah, mana pewarta yang terpecaya dan mana yang bukan sungguh luar biasa. Mana yang adil dan mana yang amanah. Sehingga ia mengambil sebagian berita sejarah dari ahli sejarah Islam (Mushtalah at-Tarikh oleh Asad Gabriel Rustum). []

SUMBER: KISAHMUSLIM

 

Tags: Haditsilmu sanadorientalissanadUlama
Sodikin

Sodikin

Related Posts

Kisah Negeri yang Diazab Allah

Kisah Negeri yang Diazab Allah

21 Januari 2021
Sudah Kenal Pahlawan Muslim Berjuluk Alp Arslan? Ini Kisahnya (2-Habis)

Ketika Raja India Jadi ‘Saksi’ Peristiwa Terbelahnya Bulan

19 Januari 2021
Kehebatan Abdul Hamid II, Sang Khalifah Terakhir

Kehebatan Abdul Hamid II, Sang Khalifah Terakhir

19 Januari 2021
Maulid, Ingat Pesan Penting Nabi Muhammad SAW: Solidaritas

Januari, Jatuhnya Kekuasaan Islam di Eropa

4 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Jangan Jadi Toxic Parents, Perhatikan Hal Ini

5 Langkah Bangun Keluarga Islami

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Belajar Mengendalikan Lisan
Siap Nikah

Apa yang bisa saya lakukan untuk membuat Anda bahagia?

Redaktur Laras Setiani
6 jam ago
Shaf Shalat Utama bagi Perempuan
Tsaqofah

Nasib Perempuan di Zaman Jahiliyah

Redaktur Yudi
7 jam ago
Ketika Umar bin Khattab Membantu Proses Persalinan
Video

Saat Sains Buktikan Bulan Pernah Terbelah Dua

Redaktur Saad Saefullah
7 jam ago
Kala Ustadz Arifin Ilham Bantu Jual Keripik dan Rengginang
Video

7 Pesan KH Arifin Ilham Semasa Hidupnya

Redaktur Saad Saefullah
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add