DALAM kehidupan keluarga, ayah memiliki peran penting sebagai pemimpin, pelindung, dan pemberi nafkah. Namun, tidak sedikit anak yang tumbuh dengan rasa benci kepada ayahnya. Hal ini bukan muncul tanpa sebab. Berikut beberapa faktor yang sering membuat anak membenci sosok ayahnya.
1. Sikap Kasar dan Suka Membentak
Ayah yang sering membentak, memarahi, atau bersikap kasar secara verbal maupun fisik kepada anaknya akan meninggalkan trauma mendalam. Bentakan yang sering terdengar akan menanamkan rasa takut yang lambat laun berubah menjadi benci. Anak merasa ayah bukan tempat yang aman, melainkan ancaman di rumah.
BACA JUGA: Kisah Arie Hanggara, Anak 6 Tahun yang Dihukum oleh Ayahnya Sendiri
2. Tidak Pernah Mengapresiasi Anak
Anak yang selalu dikritik, dibanding-bandingkan, atau ditekan oleh ayahnya tanpa pernah diapresiasi atas kebaikan kecil yang dilakukan, akan tumbuh menjadi pribadi yang terluka. Hatinya menolak kehadiran sang ayah karena merasa apa pun yang ia lakukan selalu salah di matanya.
3. Bersikap Otoriter Tanpa Kedekatan Emosional
Ayah yang hanya berperan sebagai pemberi aturan, tapi tidak menjalin kehangatan, akan kehilangan rasa hormat dari anak. Mereka patuh karena takut, bukan karena cinta. Akhirnya, anak merasa tertekan dan menumbuhkan rasa benci, terutama ketika dewasa dan memahami bahwa dirinya hanya diperlakukan layaknya bawahan, bukan anak yang disayangi.
4. Mengabaikan Kehadiran Anak
Ayah yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, hobi, atau gawai hingga jarang meluangkan waktu untuk anak, perlahan akan dijauhi anak. Ketidakhadiran ayah menumbuhkan jurang dalam hubungan. Anak merasa ayah tidak peduli, sehingga muncul rasa kecewa dan benci karena ia merasa tidak dianggap penting.
5. Tidak Menjadi Teladan yang Baik
Anak meniru apa yang ia lihat. Jika seorang ayah sering berbohong, malas, berkata kotor, kasar kepada ibu, atau melakukan perbuatan maksiat terang-terangan di rumah, maka wibawanya akan runtuh. Anak kehilangan rasa hormat dan bangga terhadap ayahnya, bahkan bisa berbalik membencinya karena perilaku buruk tersebut.
6. Tidak Pernah Mengungkapkan Kasih Sayang
Banyak ayah yang merasa cukup dengan menafkahi keluarga tanpa perlu menunjukkan kasih sayang. Padahal, anak juga membutuhkan pelukan, ciuman, kata-kata sayang, dan doa yang terdengar langsung. Ketika hal ini tidak pernah mereka rasakan, hati anak menjadi kering, merasa tidak dicintai, dan akhirnya menumbuhkan jarak emosional hingga kebencian.
BACA JUGA: 4 Hal yang Harus Anak Lihat dari Ayahnya
7. Menzalimi Ibu
Jika seorang ayah sering memarahi, menghina, atau menyakiti ibu di depan anak-anak, maka anak akan menaruh dendam dan benci. Mereka merasa ayah adalah musuh ibunya yang sangat mereka cintai. Kebencian ini bisa bertahan hingga dewasa, menimbulkan luka batin yang dalam.
Membesarkan anak bukan hanya memberi makan dan biaya sekolah, tetapi juga memberi kasih sayang, waktu, keteladanan, dan perlindungan emosi. Jika seorang ayah ingin anaknya tumbuh dengan cinta dan hormat, maka ia harus memperbaiki akhlak, tutur kata, perilaku, dan menumbuhkan kedekatan emosional dalam keluarganya. Karena sejatinya, anak adalah amanah, bukan pelampiasan emosi atau kesibukan dunia semata. []