• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Sabtu, 10 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Syi'ar

5 Fikih Shalat Dhuha

Redaktur Yudi
2 bulan ago
in Syi'ar
Reading Time: 3 mins read
0
Foto: Freepik

Foto: Freepik

  • Bagikan Yuk :

SHALAT dhuha merupakan shalat yang disunnahkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Shalat dhuha dilaksanakan di pagi hari tepatnya 20 menit setelah matahari mulai terbit hingga 15 menit sebelum masuknya waktu shalat dzuhur.

Tata cara shalat dhuha sama seperti shalat sunnah pada umumnya dengan minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Mengutip Ustadz Muhammad Ajib dari Rumah Fiqih, ada beberapa hal yang perlu diketahui terkait shalat dhuha menurut ulama mazhab.

1. Shalat dhuha hukumnya sunnah muakkadah. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama empat madzhab.

“Imam An Nawawi, seorang ulama besar Mazhab Syafi’i menyebutkan hukum mengenai shalat dhuha menurut para ulama syafiiyah adalah sunnah mu’akkadah,” ujar dia.

BACA JUGA: Ini Doa Shalat Dhuha yang Jarang Diketahui

Ini adalah pendapat Mazhab syafi’i dan madzhab mayoritas ulama. Dan ini juga pendapat para ulama muta’akhirin.

2.  Shalat dhuha juga disunnahkan untuk shalat sendiri, karena dalam hadits shalat sunnah berjamaah yang utama hanya ada lima, yakni shalat id, shalat istisqa, shalat gerhana, shalat tarawih dan shalat witir. Namun jika ingin mengerjakan secara berjamaah juga dibolehkan dan tidak makruh.

3. Waktu pelaksanaan shalat dhuha cukup panjang yaitu sejak mulai ketika matahari sudah terbit sempurna bulatannya sampai menjelang adzan dzuhur.

“Artinya shalat dhuha boleh dikerjakan di awal waktu misalnya pukul 06.00 WIB dengan syarat matahari sudah sempurna bulatannya. Juga boleh dikerjakan di akhir waktu mepet dengan waktu Zuhur dengan syarat belum adzan Zuhur atau belum masuk waktu Zuhur,”jelas dia.

Namun menurut ulama, waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat dhuha adalah sekitar pukul 09.00 WIB keatas. Para ulama mengatakan, waktu yang utama yaitu setelah seperempat waktu siang terlewati atau ketika sinar matahari mulai menyengat.

Imam an-Nawawi menyebutkan waktu shalat dhuha adalah sejak ketika matahari terbit sampai dengan waktu zawal (waktu datangnya shalat dzuhur). Sementara itu Imam al-Mawardi mengatakan waktu yang bagus adalah ketika seperempat siang sudah berlalu.

Waktu afdhal ini berdasarkan hadits sahih, dari Zaid bin Arqam, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ ”Shalat awwabin (dhuha) itu ketika sinar matahari sudah menyengat.” (HR Muslim)

4. Cara mengerjakannya juga sama dengan shalat lainnya. Yaitu dikerjakan dengan dua rakaat salam dua rakaat salam.

Loading...

Ketika shalat sunnah dhuha, bacaan yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat as-Syams di rakaat pertama dan surat ad-Dhuha di rakaat kedua. Ada juga hadits yang menyebutkan bahwa di rakaat pertama membaca surat al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surat al-Ikhlas. Dan ini adalah yang paling afdhal menurut Imam ar-Ramli yang juga ulama Mazhab Syafi’i.

BACA JUGA: Keutamaan Rutin Shalat Dhuha

5. Terkait jumlah rakaat para ulama sepakat bahwa jumlah minimal rakaat  shalat dhuha adalah dua rakaat. Namun para ulama berbeda pendapat dalam  menentukan jumlah maksimal rakaat shalat dhuha.

“Mayoritas ulama khususnya dalam Mazhab syafi’i bahwa maksimal rakaat shalat dhuha adalah delapan rakaat. Sebagian ulama seperti Imam ar-Rafi’i dan Imam ar-Ruyani mengatakan maksimal 12 rakaat,” jelas dia.

Imam an-Nawawi seorang ulama besar madzhab Syafi’i menyebutkan shalat dhuha minimal dua rakaat, paling banyak adalah delapan rakaat. Ini adalah pendapat mushonnif dan mayoritas ulama.

Imam ar-Rafi’iy dan Imam ar-Ruyani mengatakan paling banyak 12 rakaat. Dalil yang dipakai mayoritas ulama adalah hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud, dari Ummu Haani’ beliau berkata, “Sesungguhnya Nabi SAW pada saat pembebasan kota Makkah melakukan shalat dhuha delapan rakaat, dan beliau salam setiap dua rakaat.” (HR. Abu Dawud).

Adapun dalil yang dipakai Imam ar-Rafi’i dan Imam ar-Ruyani adalah hadits yang diriwayatkan Imam al-Baihaqi, dari Abu Dzar,  beliau berkata,  Nabi SAW bersabda:

إن صليّت الضّحى ركعتين لم تُكتب من الغافلين، وإن صلّيتها أربعاً كُتِبتَ من المُحسنين، وإن صلّيتها ستّاً كُتِبتَ من القانتين، وإن صلّيتها ثمانياً كُتبتَ من الفائزين، وإن صلّيتها عشراً لم يُكتب عليك ذلك اليوم ذنب، وإن صلّيتها اثنتي عشرة ركعة بَنى الله لك بيتاً في الجنّة

“Jika kamu shalat dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai, jika kamu shalat empat rakaat maka akan dicatat sebagai muhsinin, jika kamu shalat enam rakaat maka dicatat sebagai orang yang sering berdiri shalat, jika kamu shalat delapan rakaat maka dicatat sebagai orang yang sukses atau beruntung, jika kamu shalat 10 rakaat maka dosamu tidak akan dicatat di hari itu, jika kamu shalat 12 rakaat maka Allah akan bangunkan rumah di surga bagimu.” (HR al-Baihaqi dan beliau mendhaifkannya).

Imam an-Nawawi mengatakan bahwa yang paling afdhal jika ingin mengerjakan shalat dhuha dengan jumlah rakaat sedikit adalah empat rakaat. Walaupun sebenarnya boleh hanya dua rakaat. Namun lebih utama empat rakaat. []

SUMBER: REPUBLIKA

  • Bagikan Yuk :
Tags: dhuhaFikih Shalat Dhuhashalat dhuha
Yudi

Yudi

Related Posts

Foto: Muslim.Sg

3 Kunci Kemuliaan Kaum Muslimin

10 April 2021
Foto: Flickr

Ketika Allah Kabarkan Dahsyatnya Amalan Sedekah

10 April 2021

Lelahmu akan Hilang, Kebaikanmu akan Kekal

10 April 2021
Foto: Unsplash

3 Faktor Terwujudnya Masyarakat yang Baik

10 April 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Unsplash

Apakah Memakai Penutup Kepala Termasuk Kewajiban Syariat?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Unsplash
Keluarga

Mengapa Seorang Istri Wajib Menjaga Rahasia Suami? Ini Penjelasannya

Redaktur Yudi
53 menit ago
Foto: PressTV
Palestina

Aleg Abu Thair: Israel Berupaya Ubah Peta Demografi dan Sejarah Al Quds

Redaktur Sodikin
2 jam ago
Bau Mulut saat Puasa
Kesehatan Ramadhan

Inilah Tips Jaga Kesehatan Mulut Selama Berpuasa

Redaktur Eneng Susanti
3 jam ago
Foto: Pixabay
Kesehatan

Perhatikan, Ini 5 Standar Masker Kain Sesuai Standar WHO!

Redaktur Ari Cahya Pujianto
3 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend