• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 3 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Hemat dalam Ketaatan

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Bersamadakwah

Ilustrasi. Foto: Bersamadakwah

0
BAGIKAN

Oleh: Prof. Dr. Achmad Satori Ismail

DIRIWAYATKAN dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a. bahwa ia berkata: Rasululah saw bertanya kepadaku: “Wahai Abdullah, bukankan aku telah diberitahu bahwa engkau selalu puasa siang hari, dan qiyamullail malam harinya? Aku menjawab: Benar Ya Rasulullah. Lalu Beliau bersabda: jangan kau lakukan itu terus menerus tapi puasalah dan berbukalah, tahajjudlah dan tidurlah karena sesungguhnya jasadmu punya hak atas kamu, kedua matamu juga punya hak atasmu, istrimu punya hak atasmu, dan tetanggamu punya hak atasmu. Sesungguhnya cukup bagimu puasa sebulan tiga hari (puasa ayyamul biidh) karena setiap kabaikan itu dibalas sepuluh kali lipat berarti kamu seakan puasa satu tahun.” Maka akupun minta ditambah berat amalannya seraya berkata: “Ya Rasulullah , aku masih memiliki kekuatan untuk itu. Beliau bersabda: kalau begitu, Puasalah seperti puasanya Nabi Daud a.s. dan jangan lebih dari itu.” (HR. Bukhori)

Itulah sebuah contoh dialog indah antara Rasulullah saw dengan seorang sahabat yang ingin menghabiskan kekuatan dan waktunya untuk puasa. Dalam petikan dialog ini kita bisa menarik beberapa point penting: 

BACA JUGA: Arti Ketaatan

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

1. Betapa hebatnya semangat para sahabat terdahulu untuk menghabiskan waktunya dalam beribadah kepada Allah SWT. Sungguh berbeda dengan zaman sekarang yang sebagian umatnya sudah terseret ke dalam dunia materialistis dan individualistis.

2. Rasulullah saw melarang berlebihan dalam ibadah mahdloh sebab akan berakibat mengesampingkan atau minimal akan menggeser kewajiban lainnya. bagaimana dengan berlebihan dalam bidang materi yang menguasai seluruh jiwa manusia. 

3. Keharusan untuk melakukan keseimbangan dalam seluruh aspek kehidupan.

Demikianlah Allah menghendaki umat islam hidup bahagia dunia dan akhirat. Untuk itu Alquran dan assunnah meletakkan berbagai aturan untuk mencapai tujuan itu. Keseimbangan dalam semua aspek kehidupan merupakan asas kebahagiaan utuh di dunia karena manusia telah diciptakan dalam keseimbangan. Ia terdiri dari ruh dan jasad, sesuai dengan ukuran yang ditetapkan Allah. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al Qomar: 49)

Lain dari pada itu , kita sebagai muslim selalu berada di antara dua kutub yang saling tarik menarik yaitu individu dan social, dunia dan akhirat, material dan spiritual dst. Semuanya harus kita padukan secara seimbang.

Ketika seseorang menanyakan sesuatu tentang takdir melalui surat yang dilayangkan kepada Umar bin abdil aziz beliau membalasnya: “…Aku menasihatimu agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan tidak berlebihan dalam melaksanakan perintahNya dan selalu mengikuti sunnah Nabi SAW dan meninggalkan hal-hal bidah yang dimunculkan orang-orang terkemudian setelah jelas berlakunya aturan-aturan hukumNya…” (Kitab Shohih Muslim)

Berlebihan dalam ketaatan akan menyulitkan diri sendiri. Bagaimana kita bisa melaksanakan semua perintah Allah kalau kita tenggelam terus dalam ibadah mahdloh? Memang kita diciptakan hanyalah untuk beribadah, tetapi tidak boleh tenggelam dalam satu bentuk ibadah mahdloh tanpa memperhatikan ibadah ghair mahdloh.

Ibadah bukan hanya sholat dan puasa saja. Tapi di sana masih ada sangat banyak lapangan ibadah yang harus kita lakukan sesuai dengan kemampuan dan asas keseimbangan. Bukankah bekerja dengan baik untuk mencari nafkah itu ibadah? Bukankah menikah dengan tujuan agar tidak terjerumus dalam perzinahan adalah ibadah? Bukankah menolong orang lain juga ibadah? 

Di sinilah rahasianya mengapa Rasulullah marah ketika diceritakan kepadanya tentang seorang wanita yang amat banyak sholatnya tetapi mengesampingkan ibadah sosial, seraya berkata: “Hindarilah berlebihan seperti itu. Kamu harus melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuanmu. Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT tidak akan bosan sampai kamu benar-benar bosan” Sesungguhnya ketaatan beragama yang disenangi olehNya adalah ibadah yang dilakukan secara rutin.” (Muttafaq a’alaih)

Diriwayatkan dari Abdullah bin amr r.a., ia berkata: Diceritakanlah kepada Rasulullah saw tentang orang-orang yang sangat rajin beribadah sehingga berlebihan, maka beliau bersabda: Itulah kobaran semangat Islam dan puncaknya. Setiap kobaran semangat ada puncaknya. Setiap puncak memiliki kekenduran. Maka barangsiapa yang kekendurannya menuju kepada kesederhanaan dan kesunahan maka sungguh lestari dia, tapi bila kekendurannya menuju kepada maksiat maka celakalah.” (Sunan Ibni Majah)

BACA JUGA: Stop Maksiat Going to Taat

Kesederhanaan dan hemat dalam ketaatan adalah ajaran Islam yang sesungguhnya. Istilah hemat dalam ketaatan ini bukan berarti kita bermalas-malasan dalam ibadah, tapi kita harus menerjuni dunia ibadah seperti akan mati besok dan harus rajin menerjuni urusan dunia seperti akan selamanya hidup di dunia. 

Bila kita ingin maju memimpin dunia, kita harus seimbang dalam semua aspek kehidupan kita. Dan kita harus paling berkualitas dalam semua urusan tapi syaratnya tetap harus memperhatikan aspek keseimbangan. Ketika beribadah kita khusyuk dan berkualitas dan ketika kita bekerja, mengajar, berdakwah, bertani, berdagang, memimpin,..dst harus dilakukan semuanya dengan kualitas tinggi. Apalagi di era globalosasi sekarang ini, kita tidak boleh tenggelam terus dalam ibadah mahdloh tanpa mengarungi suatu perjuangan di bidang keduniaan , pendidikan, pertanian, perdagangan dan sebagainya. 

Agama adalah aturan untuk manusia agar bahagia. Maka agamapun tidak menyulitkan manusia dan tidak memberikan beban di atas kemampuannya, sebagaimana difirmankan Allah “ Sesungguhnya Allah menginginkan kemudahan untuk kamu dan tidak menginginkan kesulitan.” (QS al Baqoroh: 185)

Rasulullah pun menegaskan hal ini dengan sabdanya: “Agama adalah mudah maka tidak adalah seorang yang mempersulit agama kecuali ia akan kalah. Sebab itu sedang-sedanglah kamu dan berdekat-dekatlah dan buka harapanmu dan pergunakan waktu pagi dan sore dan sedikit waktu malam.” Dalam riwayat lain: “Sedang-sedanglah kamu dan hampirkan dirimu dan gunakan waktu pagi dan sore dan sedikit waktu malam . Bersedang-sedanglah kamu agar bisa sampai.” (HR. Bukhori). []

SUMBER: IKADI 

Tags: ibadahKetaatantidak berlebihan
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bahas Masjid Al-Safar, Gubernur Emil dan Ustaz Baequni Akhirnya Bertemu di Forum Diskusi

Next Post

Menjadi ibu berkualitas di Akhir Zaman

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 hemat

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

48 Tanda Hari Kiamat yang Sudah Terjadi, Sekarang dan yang Akan Datang

Oleh Saad Saefullah
23 Mei 2021
0
Pesan Nabi, Hari Kiamat, Hari Akhir, Nubuah Akhir Zaman, Rasa Takut di Hari Kiamat, Nama Hari Kiamat, Hari Kiamat, Gempa, Nubuah Akhir Zaman yang Disebutkan Nabi, Hari Kiamat, Hari Kiamat

Ini adalah ringkasan singkat dari tanda-tanda Hari Kiamat, yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan di masa mendatang.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.