• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 8 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Yang Menulis yang Abadi di Dunia

Oleh Rifki M Firdaus
5 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Yang Menulis yang Abadi di Dunia 1
1
BAGIKAN

Oleh: Rahman Wahid
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Bagi penggemar novel tentunya tidak asing dengan kalimat “menulis adalah bekerja untuk keabadian”. Ya, ungkapan yang digaungkan oleh salah satu sastrawan besar Indonesia Pramoedya Ananta Toer itu telah mengilhami banyak orang. Diantaranya adalah penulis sendiri, yang begitu terobesi dengan ungkapan Pram tadi.

Menulis bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang membosankan, menjenuhkan, dan bahkan dianggap buang–buang waktu. Tapi yakinlah ada seribu satu keajaiban di balik aktifitas menulis. Menulis bisa berangkat dari minat seseorang. Motivasi menulis juga bisa datang dari perasaan, baik itu sedih, senang, jenuh, takut, dan apapun itu.

Menulis adalah passion. Menulis itu tidak bisa dipaksakan, menulis itu tulus dari hati, menulis itu demi aku, kamu, dia, mereka, dan kita. Menulis memang tidak bisa dipaksakan, tapi menulispun bisa hadir dalam keadaan terdesak. Kita tahu Wiji Thukul, dengan rajinnya ia menulis puisi–puisi perjuangan, menginspirasi kawula muda, mencerdaskan kehidupan bangsa, tatkala ia diburu dan diancam oleh rezim orde baru.

ArtikelTerkait

6 Cara Pengembangan Diri

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

Seorang pemberani bukan hanya seorang yang jago karate, silat, tinju, atau smackdown. Seorang pemberani sejati adalah seseorang yang rela mengorbankan keselamatan dirinya untuk kepentingan umat. Disanalah peran penulis–penulis amat besar perannya. Mereka berani mengeluarkan gagasan–gagasan penting walaupun nyawa sebagai gantinya, hanya agar orang – orang yang membaca tulisannya dan merasa tertindas oleh mereka yang dzalim berani membusungkan badan, mengangkat senjata dan menyatakan perlawanan.

Tentu pencerdasan adalah tujuan utama penulis berkarya. Penulis berhati mulia adalah sebaik–baiknya manusia. Merekalah manusia yang bekerja untuk keabadian, merekalah orang–orang yang layak kita mohonkan kepada tuhan untuk dimasukan kedalam surganya. Penulis berhati mulia, segala karya yang diciptakannya berdasar untuk kepentingan umat, baik untuk masa dimana ia hidup dan dimana ia telah tiada.

Ilmu itu ada untuk diwariskan, ilmu itu ada untuk diajarkan, dan ilmu itu ada untuk dituliskan. Seseorang yang berilmu belum tentu seorang penulis, tetapi seorang penulis pastilah seseorang yang berilmu. Itu berarti bahwa orang yang menulis adalah orang yang berilmu, dimana ia paham dan sadar bahwa ilmu yang ia miliki bukan saja untuk dihabiskannya sendirian, dan tentunya ada hak orang lain juga untuk mengetahuinya. Jelaslah sudah perbedaan derajat orang yang menulis dan tidak menulis.

Jangan takut menulis. Jangan takut dibilang “halah tulisanmu ndak berbobot”, jawab saja dengan senyum manis “tak apa, ini hanya permulaan”. Takutlah jika kamu tidak bisa memanfaatkan ilmu yang kamu punya untuk kepentingan orang lain. Memang menulis itu perlu proses, tidak bisa sekali nulis langsung mahir, jago, lalu tulisanmu muncul diberbagai media cetak dan online, bahkan sampai diterbitkan penerbit kelas kakap. That’s Impossible !.

Setiap penulis terkemukapun memulai kariernya dari bawah, amat bawah. Mereka merangkak, sedikit demi sedikit menanjak. Kadangpun ada yang mencela disetiap langkahnya, mereka memandangnya sebagai kritikan membangun, dan dari sana mereka paham bahwa menulispun adalah suatu perjuangan. Ya, perjuangan untuk suatu kebaikan memang selalu menemui rintangan yang terjal.

Terpenting dari menulis adalah niat. Apa niat sebenarnya ketika kita menulis? apakah hanya sekedar menuruti hobi? mengejar popularitas? faktor uangkah? atau menulis untuk menebar manfaat bagi orang banyak? Niat yang baik tentu akan menghasilkan tulisan yang baik pula.

Mulailah menulis, walaupun hanya mampu satu kata. Ingatlah, menulis adalah proses, yang terpenting adalah esensinya. Dari satu kata, akan menjadi satu kalimat, dari satu kalimat akan menjadi satu paragraf dan seterusnya sampai mahir dan handal menulis beribu-ribu halaman. Tidak ada yang tidak mungkin, karena proses tidak akan mengkhianati hasil.

Perlu diperhatikan bahwa menulis sendiri tidak bisa lepas dari aktifitas membaca. Membaca tentunya dapat mempengaruhi kualitas dan gaya tulisan kita. Perlu dicatat pula bahwa apa yang harus kita baca bukan hanya sebatas teks semata, namun juga konteks. Membaca juga bukan sekedar pandai membaca wacana, namun juga pandai membaca realita.

Pemahaman yang penuh terhadap bacaan menjadikan kita dalam menulispun menjadi penuh pertimbangan. Bahwa jangan sampai apa yang kita tulis tidak bernilai manfaat untuk orang lain, dan bahkan untuk diri kita sendiri.

Sama dengan membaca, menulis adalah aktifitas yang egaliter. Semua mempunyai hak yang sama dalam menulis. Jangan sampai ada diskriminasi dalam menulis, tentu saja alasannya karena menulis itu unik. Ya, sama dengan manusia si pencipta tulisan itu sendiri, yang juga unik dan tidak mungkin ada kembar identik.

Menulislah dengan penuh tanggungjawab, pastikanlah bahwa niat kita menulis adalah untuk kebaikan. Jauhkanlah pikiran bahwa apa yang kita tulis adalah sia–sia belaka. Yakinlah dari niat yang baik akan tercapai hasil yang baik pula. Satu hal lagi, yakinlah bahwa tulisan kita akan menjadi amalan jariyah bagi kita yang tak ada putus–putusnya, bermanfaat bagi umat, dan dari situlah dirimu akan menjadi abadi di dunia ini. []

Tags: AbadiDuniaMenulispenulisTulisan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Murid TK di Palestina Doakan Kesembuhan ‘Eyang’ BJ Habibie

Next Post

IslamposAid Salurkan 10 Al-Qur’an dan 10 Mukena ke Masjid Sirojut Taqwa, Bekasi

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Cara Pengembangan Diri

6 Cara Pengembangan Diri

6 Februari 2023
Majelis Ilmu

Semangat dan Istiqamah ke Majelis Ilmu

5 Februari 2023
peran ibu

Peran Ibu dan Jebakan Viral Media Sosial

4 Februari 2023
keluarga qurani

Menjadikan Keluarga Qurani dan Menumbuhkan Generasi Islami di Zaman Kekinian

4 Februari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

densus 88

7 Fakta Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Punya Utang hingga Main Judi Online

Oleh Yudi
8 Februari 2023
0

Bripda HS ditangkap langsung oleh Densus 88 Antiteror di Bekasi, pada hari yang sama, beberapa jam setelah kejadian.

gempa

Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Terus Bertambah, Saat Ini Jadi 7.800 Orang

Oleh Yudi
8 Februari 2023
0

Pemerintah berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.

Alhamdulillah Amalan Agar Terlindung dari Serangan Ilmu Hitam atau Sihi doar, Hikmah Shalat, Macam Berdoa, Keutamaan Bersyukur, Orang Banten, Waktu Utama Membaca Ayat Kursi

3 Waktu Utama Membaca Ayat Kursi

Oleh Haura Nurbani
8 Februari 2023
0

Nah, sahabat mulia Islampos, ada beberapa waktu utama membaca Ayat Kursi. 

Obat Penawar Marah

3 Obat Penawar Marah

Oleh Haura Nurbani
8 Februari 2023
0

Apa yang harus kita perbuat saat diri dilanda murka? Ada obat penawar marah, sahabat mulia Islampos. InsyaAllah, mujarab!

Terpopuler

Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Dicabut, Polda Metro Minta Maaf

Oleh Yudi
7 Februari 2023
0
mahasiswa

Adapun dua rekomendasi tersebut, pertama, mencabut status tersangka mahasiswa UI, Hasya Attalah Syaputra.

Lihat Lebih

Innalillahi, Turki dan Suriah Diguncang Gempa, 3452 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Oleh Saad Saefullah
7 Februari 2023
0
gempa turki suriah

Menurut USGS, serangkaian gempa susulan bergema sepanjang hari. Yang terbesar, gempa berkekuatan 7,5 SR, melanda Turki sekitar sembilan jam setelah...

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications