• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 28 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Yang Hilang Tidak Benar-benar Hilang

Oleh Baehaki
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Early Frida/Islampos

Foto: Early Frida/Islampos

2
BAGIKAN

Anda tahu, apa yang hilang dari hidup Anda hari ini tidak bisa begitu saja Anda simpulkan sebagai sesuatu bencana. Tidak ada yang benar-benar hilang dalam hidup. Dari apa yang dikurangkan, sebetulnya, ada sesuatu yang dilebihkan. Simak kisah berikut ini.

Suatu waktu di sebuah desa di dataran Cina. Hidup seorang lelaki tua bersama keluarganya. Ia memiliki mata pencaharian sebagai tukang kebun dan memiliki beberapa hewan peliharaan.

Suatu ketika, kuda yang ia pelihara hilang dari tempat biasa ia menyimpannya. Ia pun panik kemudian bersegera mencarinya.

Beberapa tetangga mengaku melihat kuda tersebut berlari menuju batas wilayah yang seharusnya tidak dilewati oleh warga desa tersebut.

ArtikelTerkait

Jangan Marah

Pesan bagi Orang yang Berumur 40 Tahun dan 50 Tahun

Nasihat Rasulullah ﷺ kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma

Kenapa Harus Baik Sangka pada Saudaramu

Mendengar pengakuan beberapa tetangganya, lelaki itu pun lesu. Hingga akhirnya ia mengikhlaskan kuda piaraanya itu.

“Oke tidak mengapa, barangkali kejadian ini bukan sesuatu yang buruk dan siapa tahu akan datang sesuatu yang baik setelah kejadian ini,” gumamnya sambil memupuk keikhlasan di hatinya.

Hari silih berganti. Hingga pada suatu malam saat ia tertidur dengan lelap, lelaki tua itu mendengar ringkikan kuda dari luar rumahnya.

Seketika ia bangun, terperanjat, kemudian bergegas keluar rumah. Benar saja, kuda jantan miliknya yang hilang itu kembali. Tak hanya itu, kuda tersebut membawa serta kuda betina yang entah milik siapa.

Alangkah bergembiranya lelaki tua itu, karena di desa itu ada aturan kuda yang tidak diketahui pemiliknya alias liar akan menjadi milik mereka yang menemukannya.

Para tetangganya pun mengucapkan selamat kepada lelaki tua itu. Bukan hanya karena kudanya kembali, tetapi juga membawa kuda betina yang kini menjadi miliknya.

Lelaki tua itu amat bersyukur. Keikhlasannya ketika kuda jantannya hilang ternyata berbuah manis. Kini ia memiliki sepasang kuda.

Di lain waktu, anak lelaki tuanya merengek kepadanya untuk diajarkan menunggangi kuda. Tak heran, usianya yang beranjak remaja membuatnya merasa ingin terlibat dalam kehidupan sosial. Ia tahu beberapa bulan lagi masa perang dimulai. Ia berhasrat mengikuti peperangan tersebut.

Advertisements

Naas, di suatu waktu masih dalam tahap belajar memacu kuda, anak lelaki tua itu gagal mengendalikan kuda milik ayahnya. Ia pun terpelanting jatuh beberapa meter hingga membuat kakinya patah.

“Bagaimana ayah, kondisiku sekarang tidak memungkinkan untuk mengikuti perang?” cemas anak itu.

Dengan tenang, lelaki tua itu meredam kekecewaan anaknya, “Tidak mengapa, nak. Mungkin kondisi ini akan mendatangkan sesuatu yang lebih baik untukmu.”

Benar saja. Saat masa perang terjadi. Saat remaja lelaki seusianya memanggul senjata dan bertempur di medan perang, hanya sedikit saja yang kembali dengan selamat. Sisanya tumbang di medan perang.

“Lihatlah, Nak. Andai saja kondisi kakimu tidak seperti ini. Bisa saja engkau sudah menjadi bagian dari teman-temanmu yang tidak kembali dengan selamat,” kata lelaki tua itu.

Apa hikmahnya? kita seringkali menganggap suatu kehilangan atau pun musibah yang terjadi menimpa kita sebagai sebuah bencana. Kita meratapinya begitu lama dan mendalam.

Lihatlah kisah di atas yang sebenarnya juga sering terjadi di sekeliling kita meski dalam konteks yang berbeda.

Sesungguhnya, apa yang kita ratapi, tangisi tidak benar-benar hilang. Suatu saat, jika kita ikhlas, kita akan menemukan hikmah atau kebaikan dari itu semua. Bersabarlah dan terus menegarkan hati serta melakukan yang terbaik.

Tags: HidupHilangKuda
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Diterima Ibadah Seorang Perempuan yang Tidak Berjilbab?

Next Post

Konsolidasi Menuju Satu Abad NU Dipusatkan di Denanyar

Baehaki

Baehaki

Terkait Posts

Sunnah, Marah

Jangan Marah

27 Mei 2025
Uban, 40 Tahun

Pesan bagi Orang yang Berumur 40 Tahun dan 50 Tahun

25 Mei 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Nasihat Rasulullah ﷺ kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma

25 Mei 2025
Tips Memilih Teman, Rasisme, Adab Memberi Nasihat, Cara Berprasangka Baik pada Orang Lain, Teman dalam Islam, Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh, Bahasa Inggris, Adab Bercanda, Kuliah, Akibat Berbohong, Ciri Orang Berbohong, Baik Sangka

Kenapa Harus Baik Sangka pada Saudaramu

25 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Jadwal Lengkap Libur dan Cuti Bersama, Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Ini Daftar Hari Libur di Bulan Juni 2025

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Maksiat, Kesulitan, Kebiasaan Buruk di Bulan Ramadhan, Bahaya Kurang Tidur, Hukuman Allah

Hukuman Allah pada Manusia lewat Hal-hal yang Terlihat Sepele

Oleh Dini Koswarini
27 Mei 2025
0

Micin

Benarkah Micin Bikin Bodoh?

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

Sunnah, Marah

Jangan Marah

Oleh Haura Nurbani
27 Mei 2025
0

pernikahan, ta'aruf

5 Nasihat Bagi yang Ta’aruf: Jangan Dulu Chattingan

Oleh Yudi
27 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Cara Suami Menerima Istri yang Ternyata Sudah Tidak Perawan

Oleh Yudi
23 Mei 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Menerima istri yang tidak perawan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti kebesaran hati dan kedewasaan sejati.

Lihat LebihDetails

Menguburkan Ari-ari Bayi, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Rizka Kurniasari
4 Maret 2020
0
Foto: Mummy

ada sebuah kepercayaan yang berkembang jika ari-ari bayi tersebut tidak dikuburkan, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada si bayi

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Jenis Manusia yang Tidak Boleh Dijadikan Teman bagi Seorang Muslim

Oleh Haura Nurbani
26 Mei 2025
0
Keutamaan Sabar, Teman

Tidak semua orang layak dijadikan teman dekat. Sebab, pergaulan sangat berpengaruh terhadap cara kita berpikir, bersikap, bahkan menentukan arah hidup...

Lihat LebihDetails

Larangan Memotong Kuku ketika Hendak Berkurban dan 2 Hikmahnya

Oleh Haura Nurbani
6 Juli 2022
0
Hari Kiamat, memotong kuku, Hukum Mewarnai Kuku, Sebab Kenapa Harus Memotong Kuku, Tanda Tubuh Tak Mendapat Nutrisi dengan Baik, Cara Potong Kuku dalam Islam, Gunting Kuku

Salah satu perkara yang sering dibicarakan adalah larangan untuk memotong kuku menjelang Idul Adha.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.