ANJING sering disebut sebagai sahabat manusia. Mereka setia, menghibur, dan menjadi bagian dari keluarga bagi banyak orang. Namun, di balik kehangatan hubungan manusia dan anjing, terdapat risiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Beberapa penyakit yang diderita anjing bisa menular kepada manusia. Penyakit-penyakit ini dikenal sebagai zoonosis, yakni penyakit yang bisa berpindah dari hewan ke manusia.
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa ditularkan dari anjing ke manusia, lengkap dengan penjelasan gejala, cara penularan, dan pencegahannya.
1. Rabies
Rabies adalah salah satu penyakit zoonosis yang paling mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat.
-
Penularan: Melalui gigitan anjing yang terinfeksi atau air liur yang masuk ke luka terbuka.
-
Gejala pada manusia: Demam, sakit kepala, kecemasan, halusinasi, kelumpuhan, hingga kematian jika tidak segera ditangani.
-
Pencegahan: Vaksinasi rabies rutin pada anjing dan segera mencuci luka bekas gigitan dengan sabun, lalu mendapatkan vaksin rabies untuk manusia.
2. Toksokariasis (Cacing Toxocara)
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Toxocara canis) yang biasa hidup di usus anjing.
-
Penularan: Manusia bisa terinfeksi melalui kontak dengan tanah, pasir, atau benda yang tercemar feses anjing yang mengandung telur cacing.
-
Gejala pada manusia: Demam, batuk, pembesaran hati, gangguan penglihatan (jika larva menyerang mata).
-
Pencegahan: Membersihkan kotoran anjing secara rutin, mencuci tangan setelah memegang hewan, dan menjaga kebersihan lingkungan.
3. Scabies (Kudis)
Kudis disebabkan oleh tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei. Anjing yang terinfeksi bisa menularkannya ke manusia.
-
Penularan: Kontak langsung dengan anjing yang terkena scabies.
-
Gejala pada manusia: Gatal hebat, ruam, dan kemerahan pada kulit.
-
Pencegahan: Hindari kontak langsung dengan anjing yang terlihat memiliki masalah kulit. Rawat hewan secara rutin dan bersihkan tempat tidurnya.
4. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira. Ini adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan hati.
-
Penularan: Melalui urin anjing yang terinfeksi, terutama saat kontak dengan air atau tanah yang tercemar.
-
Gejala pada manusia: Demam tinggi, nyeri otot, muntah, diare, dan dalam kasus parah bisa menyebabkan gagal organ.
-
Pencegahan: Vaksin leptospira pada anjing dan hindari kontak dengan urin atau genangan air yang berisiko terkontaminasi.
5. Giardiasis
Infeksi ini disebabkan oleh parasit Giardia intestinalis, yang bisa hidup di usus anjing dan manusia.
-
Penularan: Melalui kontak dengan feses anjing atau air yang tercemar.
-
Gejala pada manusia: Diare, kembung, kram perut, mual.
-
Pencegahan: Cuci tangan setelah kontak dengan anjing, bersihkan kandang secara rutin, dan hindari konsumsi air yang tidak bersih.
6. Ringworm (Kurap)
Ringworm sebenarnya bukan cacing, melainkan infeksi jamur pada kulit. Anjing yang terinfeksi bisa menularkannya ke manusia.
-
Penularan: Kontak langsung dengan kulit anjing atau barang yang terkontaminasi jamur.
-
Gejala pada manusia: Ruam melingkar, gatal, kulit kering dan bersisik.
-
Pencegahan: Hindari menyentuh anjing yang memiliki bercak bulat botak, dan bersihkan peralatan serta tempat tidur hewan.
7. Campylobacteriosis
Infeksi bakteri Campylobacter dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dan bisa menular dari hewan peliharaan ke manusia.
-
Penularan: Melalui kontak dengan feses anjing atau air yang tercemar.
-
Gejala pada manusia: Diare, kram perut, demam, mual.
-
Pencegahan: Selalu cuci tangan setelah membersihkan kotoran hewan dan pastikan kebersihan makanan hewan.
8. Echinococcosis
Penyakit ini disebabkan oleh cacing pita Echinococcus granulosus yang bisa hidup di usus anjing.
-
Penularan: Telur cacing bisa ditemukan di feses anjing dan masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang tidak bersih.
-
Gejala pada manusia: Terbentuknya kista pada organ vital seperti hati dan paru-paru yang bisa mengganggu fungsi organ.
-
Pencegahan: Obat cacing rutin untuk anjing dan menjaga kebersihan setelah memegang hewan.
9. Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella canis yang menyerang sistem reproduksi anjing dan bisa ditularkan ke manusia.
-
Penularan: Melalui cairan tubuh anjing yang terinfeksi, termasuk darah, urin, dan air ketuban.
-
Gejala pada manusia: Demam berkepanjangan, kelelahan, nyeri sendi, dan berkeringat pada malam hari.
-
Pencegahan: Hindari kontak dengan cairan reproduksi anjing, terutama bagi peternak atau pekerja klinik hewan.
Cara Umum Mencegah Penularan Penyakit dari Anjing ke Manusia
-
Vaksinasi dan pemeriksaan rutin untuk anjing.
-
Cuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan, terutama sebelum makan.
-
Membersihkan kotoran anjing dengan sarung tangan dan alat khusus.
-
Menjaga kebersihan tempat tinggal anjing secara rutin.
-
Hindari kontak dengan anjing liar atau yang terlihat sakit.
Meski memiliki risiko zoonosis, memelihara anjing tetap aman dan menyenangkan jika dilakukan dengan tanggung jawab. Kesehatan hewan peliharaan sangat berkaitan dengan kesehatan pemiliknya. Dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan pencegahan yang tepat, hubungan antara manusia dan anjing bisa tetap harmonis dan sehat. []