DALAM dunia yang semakin kompetitif, orang tua sering bertanya-tanya: apa yang bisa dilakukan sejak dini untuk membantu anak meraih kesuksesan di masa depan? Banyak yang fokus pada nilai akademik, kursus tambahan, atau prestasi di sekolah. Namun, ada satu hal sederhana yang sering diabaikan: membiasakan anak membantu pekerjaan rumah.
Bukan sekadar soal bersih-bersih, mencuci piring, atau menyapu lantai—kebiasaan ini ternyata berkaitan erat dengan pembentukan karakter dan kemampuan penting yang dibutuhkan untuk berhasil dalam kehidupan.
BACA JUGA:Â 6 Penyebab Anak di Bawah 10 Tahun Terkena Diabetes
1. Melatih Tanggung Jawab Sejak Dini
Anak yang terbiasa diberi tanggung jawab dalam urusan rumah tangga cenderung tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan mandiri. Mereka belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan bahwa mereka adalah bagian dari sistem yang harus saling bekerja sama.
Penelitian dari Harvard Grant Study yang terkenal menyebutkan bahwa anak yang diberi tugas rumah sejak kecil cenderung lebih sukses dalam karier, hubungan, dan kehidupan pribadi. Mengapa? Karena mereka terbiasa menyelesaikan tugas, tidak lari dari kewajiban, dan memahami arti kontribusi.
2. Menumbuhkan Etos Kerja
Pekerjaan rumah mengajarkan anak bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa didapat secara instan atau menyenangkan. Hal ini menciptakan mental pekerja keras (growth mindset)—mereka tahu bahwa keberhasilan datang dari usaha dan proses, bukan hanya bakat atau keberuntungan.
Ketika anak menyapu halaman atau membantu mencuci baju, mereka belajar menghargai kerja keras, baik milik mereka sendiri maupun orang lain.
3. Kemampuan Manajemen Waktu dan Prioritas
Anak yang diberi tanggung jawab pekerjaan rumah perlu belajar membagi waktu antara belajar, bermain, dan tugas rumah. Ini melatih mereka mengatur prioritas—kemampuan penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan dewasa.
Kelak, anak-anak ini akan lebih siap menghadapi tantangan seperti tenggat waktu, multitasking, atau manajemen proyek karena mereka sudah terbiasa menyeimbangkan tugas sejak kecil.
4. Membangun Karakter Empati dan Kerja Sama
Membantu pekerjaan rumah juga mengajarkan anak untuk peduli pada kebutuhan orang lain. Mereka belajar bahwa ibunya tidak bekerja sendiri, atau bahwa ayah juga butuh bantuan. Rasa empati ini penting untuk membentuk kepribadian yang hangat dan kolaboratif—karakter yang dihargai di lingkungan sosial maupun profesional.
Orang yang terbiasa bekerja sama sejak kecil akan lebih mudah beradaptasi dalam kerja tim, lebih terbuka pada kritik, dan tidak egois dalam mengejar tujuan bersama.
5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Setiap kali anak menyelesaikan tugas rumah, mereka merasakan pencapaian kecil. Apalagi jika orang tua memberikan apresiasi atau pujian. Lama-lama, ini menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pada kemampuan sendiri.
Kepercayaan diri sangat penting dalam menghadapi tantangan kehidupan. Anak yang merasa mampu menyelesaikan sesuatu dengan tangannya sendiri akan lebih berani mengambil inisiatif dan menghadapi risiko secara bijak.
BACA JUGA:Â Cara Mencegah Asam Urat di Usia 30-an: Anak Muda Harus Tahu!
Kebiasaan sederhana seperti membantu pekerjaan rumah ternyata memiliki dampak jangka panjang yang luar biasa. Tidak hanya membentuk karakter anak, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan siap sukses di masa depan.
Jadi, jika selama ini Anda menganggap pekerjaan rumah sebagai beban bagi anak, mungkin sudah waktunya untuk mengubah perspektif. Libatkan mereka dalam tugas-tugas rumah tangga, bukan sebagai hukuman, tapi sebagai bagian dari proses pendidikan hidup yang sesungguhnya.
Karena kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh nilai di atas kertas, tapi oleh sikap dan kebiasaan yang dibentuk sejak dini. []