• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Turki, Negeri Muslim Sekuler, tapi Tetap Relijius

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: Shutterstock

Foto: Shutterstock

1
BAGIKAN

 

Oleh: Savitry ‘Icha’ Khairunnisa
Kontributor Islampos, Tinggal di Norwegia

KAMI tinggalkan Stavanger yang diguyur hujan kemarin siang dengan perasaan lega dan penuh harap. Lega karena misi bertemu sahabat-sahabat Indonesia sudah terlaksana. Banyak cerita, nostalgia, tawa canda dan tentu saja makanan lezat yang akan terus terbawa dalam kenangan.

Selanjutnya kami merasa penuh harap karena petualangan libur kami yang sudah menanti di depan mata. Selalu ada hal-hal menarik dan seringkali tak terduga dalam tiap liburan keluarga kami selama ini.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

Hal tak terduga itu dimulai dari boarding pass kami yang tercetak hanya sampai Kopenhagen. Sementara tujuan akhir kami bukan ke sana. Suami meminta petugas check-in mengeluarkan boarding pass lanjutan agar kami tak perlu berlari untuk mengejar penerbangan transfer kami di bandara Kopenhagen. Apa boleh buat. Petugas hanya bisa menyarankan agar kami mengontak petugas transfer sesampainya di Kopenhagen nanti.

Ah! Bayangan kami lari terbirit-birit sudah terbayang jelas. Jarak waktu antara penerbangan pesawat SAS dari Stavanger ke Kopenhagen dan pesawat selanjutnya hanya 55 menit! Kami betul-betul berdoa semoga pesawat pertama ini tidak terlambat.

Sempat berdebar disco juga setelah tahu bahwa kami harus menunggu di pintu keberangkatan nomor 13. Pintu yang sama dengan liburan kami sebelumnya ke Italia. Liburan tak terlupakan karena pesawat kami mengalami penundaan sampai 3 jam waktu itu.

Hingga 30 menit menjelang jadwal take-off pesawat belum muncul juga. Wahai Tuhan… Semoga segera Kau kirim pesawat kami dan menampakkannya di depan mata kami…

Dan TRING! Alhamduillaah pesawat kecil itupun muncul juga. Satu kekhawatiran terlampaui. Pesawat pun mengudara dan mendarat dengan selamat di tengah hujan deras dan awan gelap.

***

Hujan dan awan itu ternyata tak tampak jejaknya di bandara Kopenhagen, kota di negeri tetangga sesama Skandinavia. Kota tempat kelahiran Hans Christian Andersen dan dongeng The Little Mermaid-nya. Tapi tentu saya tak akan bercerita tentang itu sekarang. Ingat, waktu kami hanya 55 menit sebelum pesawat lanjutan dijadwalkan berangkat. Seperti yang kami rencanakan, kami lari terbirit-birit mencari transfer centre.

Cari punya cari, ternyata petugas menyarankan kami untuk segera pergi ke pintu keberangkatan nomor 26. Tak ada boarding pass yang kami terima. Bagaimana kami bisa menembus passport control tanpa boarding pass? Oh Tuhan… Sekali ini tolong kami lagi… Mudahkan segala urusan kami…

Dan Allah SWT memang sungguh Maha Baik. Hanya berbekal kertas print out e-ticket dan paspor, alhamdulillaah kami bisa lolos dari urusan imigrasi bandara. Berlari lagi menuju pintu keberangkatan 26. Dan ketemu juga…

Kami segera melapor ke petugas check-in, yang memang sudah menanti kami dan mengetahui bahwa kami bertiga dan satu orang lagi adalah penumpang dari Stavanger yang belum memperoleh boarding pass.

Petugas bekerja serius di depan kami yang mengantre di tempat tersendiri. Satu demi satu boarding pass dicetak. Saya perhatikan nomor tempat duduknya. Kami harus duduk berjauhan! Mana mungkin? Saya segera meminta si Mas petugas agar kami bisa duduk berdekatan, paling tidak saya dan anak saya. Si Mas bilang bahwa dia akan berusaha semaksimal mungkin karena pesawat hari itu betul-betul penuh. Kami diminta sabar menunggu hingga semua penumpang naik ke pesawat. Dia akan berusaha menukar tempat duduk salah satu penumpang agar saya dan Fatih bisa duduk berdampingan.

Ini kali pertama kami duduk menunggu di ruang tunggu hingga penumpang habis. Dan kami menunggu di depan pesawat sampai semua penumpang duduk. Rasanya bagaikan penumpang gelap yang menanti kepastian apakah kami akan dapat tiket atau tidak.

Tak lama si Mas yang baik dan sigap itu memersilakan kami masuk ke pesawat. Tempat duduk bersebelahan yang diharapkan itu ternyata tak menjadi. Yang terbaik yang bisa kami peroleh adalah saya duduk satu nomor di depan Fatih. Sementara suami saya duduk jauh di belakang kami. Yah tak apalah.

Saya menangkap kekhawatiran di wajah Fatih yang mulai lelah. Kekhawatiran itu ternyata ditangkap juga oleh penumpang di sebelah Fatih. Bapak paruh baya itu duduk mendampingi wanita yang saya kira adalah ibunya. Tanpa saya minta, si bapak itu membujuk ibunya yang berumur sekira 70 tahun untuk bertukar tempat agar saya bisa duduk di sebelah Fatih. Ajaib! Tanpa tampak terpaksa si ibu pindah dan tersenyum pada saya.

Rasa haru menyelinap di hati. Sambil menyentuh lembut bahu si ibu, saya berucap ” tasyaker” – terima kasih. Itulah salah satu kosa kata yang masih saya ingat dari negara yang akan kami kunjungi ini.

Singkat cerita, penerbangan berjalan mulus hingga saya sempat tertidur sejenak setelah menikmati makan malam yang lezat. Fatih mencolek bahu saya dan menunjukkan pemandangan spektakuler di bawah sana. Bias cahaya lampu warna-warni memecah kegelapan malam di atas sini. Ah… Tiba-tiba saya merasakan rindu yang membuncah.

Kerinduan yang membawa kenangan perjalanan kami ke tempat ini tiga tahun yang lalu. Tak disangka kami akan kembali lagi ke sini hanya dalam rentang tiga tahun. Entah kisah dan petualangan apa yang siap menyambut kami di sini. Apapun itu, insya Allaah kami akan siap menyambutnya.

***

Hari masih gelap. Pukul 05.15. Samar-samar terdengar suara muadzin mengumandangkan adzan subuh di masjid terdekat. Sesaat saya lupa kalau saya sedang berlibur tapi bukan berlibur di Indonesia. Saya di Istanbul bersama suami dan anak semata wayang kami.

Inilah istimewanya liburan ini. Liburan di mana kami tak perlu khawatir mencari makanan halaal. Liburan di mana kami tak perlu pula khawatir mencari masjid bila sudah tiba waktu sholat. Sebetulnya ini bukan liburan yang kami cari karena nilai religiusitasnya, meski kami ke sini untuk menelusuri jejak-jejak keagungan dan kejayaan Islam di masa dinasti Ustmaniyah bahkan penguasa Romawi.

Negeri Turki, meski merupakan negara muslim, pada masa ini adalah negara yang sekuler dan cukup liberal. Wanita berkerudung yang merokok bukan pemandangan asing di sini. Pemandangan itu bahkan sudah kami saksikan sejak di bandara Attaturk.

Masyarakat Turki sangat menjaga kehalalaan makanan mereka. Tapi d sisi lain berbagai jenis minuman alkohol dijual secara bebas dan terbuka di mana-mana.

Turki, negeri muslim yang sekuler namun tetap religius. Kumandang adzan, yang meski lantunan nadanya tak seindah adzan di Indonesia, menguatkan kesan religius itu. []

Tags: NoterelijiusSekulerturki
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Fahira Idris: Muslimah yang Bercadar Dilindungi oleh UUD 1945

Next Post

Pemprov Aceh Wacanakan Hukum Pancung, Ini Respon Polri

Mila

Mila

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 turki, relijius, sekuler

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.