• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 25 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Muslimbiz Muslimtrip

Permen Boneka Warnai Keunikan Tradisi Maulid Nabi di Mesir

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Muslimtrip
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
tradisi maulid nabi di mesir

Boneka gula pada tradisi maulid nabi di Mesir. Foto: Reuters

0
BAGIKAN

ADA beragam tradisi maulid nabi di berbagai belahan dunia. Tradisi maulid nabi di Mesir, misalnya, terbilang sangat unik. Tradisi ini berasal dari berabad-abad yang lalu seperti permen boneka (Arouset El-Moulid) dan permen sultan di atas kuda yang keduanya terbuat dari gula.

Di Mesir dan di sebagian negara muslim lainnya, Maulid Nabi dirayakan pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Setiap negara merayakan dengan tradisi dan acara-acara perayaan, termasuk mendekorasi kota mereka, dan mendirikan tenda di mana permen dan manisan dibagikan.

Di Mesir, perayaan Arouset El-Moulid berasal jauh dalam sejarah negara itu. Tradisi ini pertama kali diperkenalkan pada era Fatimiyah, sebelum itu, perayaan hanya melibatkan pembacaan Alquran. Sejak pemerintahan Fatmid, alun-alun didekorasi, mendirikan untuk kaum sufi yang bershalawat dan membuat permen khusus Maulid.

kue dalam tradisi maulid nabi di Mesir
Ilustrasi. Foto: Office Holidays

Permen Maulid yang terkenal di Mesir itu terbuat dari wijen berlapis gula, pistachio, dan kacang almond, boneka Maulid dan sultan di atas kuda terbuat dari gula dan kacang yang dihiasi dengan kertas berwarna.

ArtikelTerkait

Masjid dan Bangunan Bersejarah yang Rusak Akibat Gempa Bumi di Turki dan Suriah

Berdiri di Tibet, Inilah Masjid Tertinggi di Dunia

9 Masjid Peninggalan Kesultanan Ottoman

Masuk Daftar Desa Wisat Terbaik Versi UNWTO, Ini Sejarah Madain Saleh Al Ula

BACA JUGA: Maulid Nabi: Ekspresi Cinta

Sejarah permen boneka dalam tradisi maulid nabi di Mesir

Kisah boneka permen dan boneka ksatria yang dikenal sebagai boneka Maulid dan ‘sultan di atas kuda’ juga berawal dari zaman penguasa Fatimiyah El Hakim Ba’amrUllah. Namun, asal spesifik boneka itu menjadi perdebatan, setiap orang tampaknya memiliki teori yang berbeda tentang bagaimana hal itu terjadi.

Mayoritas percaya bahwa dalam salah satu perayaan Maulid tersebut, Ba’amrUllah, berpakaian seperti seorang prajurit menunggang kuda dan pergi ke kota dengan salah satu istrinya berjalan di sisinya, dia mengenakan gaun putih glamor dengan mahkota bunga melati pada  kepala.

boneka permen boneka tradisi maulid nabi di mesir
Ilustrasi. Egypt Guide

Ketika pembuat permen melihat kecantikan istrinya, mereka memutuskan untuk menggambarkannya serta menggambarkan Ba’amrUllah di atas kudanya. Oleh karena itu, mereka memahat boneka gula yang dihias dengan warna-warna cerah dan tiga kipas melingkar yang dipasang dari belakang.

BACA JUGA: Mengintip Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Belahan Dunia

Selama bertahun-tahun, tradisi ini telah berkembang dan pembuat permen telah menyempurnakan patung boneka dengan berbagai bentuk dan warna. Boneka itu tidak hanya simbol Maulid, tetapi juga mewakili pasangan yang baru menikah. Selama era Fatimiyah, orang akan membuat permen pengantin dalam perayaan pernikahan.

tradisi maulid nabi di mesir boneka permen
Ilustrasi. Foto: Maydan –

Boneka dan sultan di atas kuda dibuat dengan menuangkan larutan gula di sekitar cetakan kacang, melapisinya dengan lapisan gula setebal 5 cm.

Kisah lain yang diceritakan yakni selama era Fatimiyah, pemerintah berjanji bahwa tentara yang kembali dari perang akan menikahi pengantin cantik sebagai hadiah atas keberanian mereka. Boneka permen juga dibuat setiap tahun untuk menghormati kembalinya para prajurit.

BACA JUGA: Maulid Nabi Muhammad ﷺ, Momentum Tegaknya Nilai Kemanusiaan Internasional

Kecintaan terhadap cerita rakyat lokal dan perayaan telah membantu melestarikan tradisi Maulid al-Nabi sejak Fatimiyah hingga sekarang. Dalam perayaan ini, pembeli permen dapat menggunakan keterampilan kerajinan mereka untuk membuat ulang boneka dengan kertas berwarna berbeda dan berbagai perlengkapan kerajinan. Orang-orang juga merayakan melalui acara-acara perayaan yang berbeda dengan dekorasi di seluruh kota, menampilkan tenda-tenda di mana permen dan manisan dibagikan dan mengatur permainan semakin menarik.

Festival Maulid Nabi di berbagai negara musli juga dikaitkan dengan aliran Sufi Islam karena ditandai dengan puisi dan lagu yang menghormati Nabi. Sebuah puisi abad ke-13 yang terkenal, “Qasidah Burda,” sering dibacakan untuk memuji Nabi dan rahmat yang telah dibawanya.

Bagi banyak muslim, maulid nabi merupakan peristiwa sejarah dan budaya yang sudah berlangsung lama sebagai mereka mengekspresikan cinta mereka kepada Nabi. []

SUMBER: EGYPT TODAY

Tags: tradisi maulid nabitradisi maulid nabi di mesir
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Poligami, Antara Keadilan dan Kezaliman

Next Post

Fenomena Rezeki, ‘Rahasia’ dan ‘Unik’

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

gempa bumi di turki dan suriah

Masjid dan Bangunan Bersejarah yang Rusak Akibat Gempa Bumi di Turki dan Suriah

9 Februari 2023
Masjid agung Lhasa. Masjid tertinggi di dunia.

Berdiri di Tibet, Inilah Masjid Tertinggi di Dunia

20 Januari 2023
masjid peninggalan kesultanan Ottoman

9 Masjid Peninggalan Kesultanan Ottoman

26 Desember 2022
Al Ula, Madain Saleh fakta imam mahdi, eksistensi malaikat, Jembatan Shiratal Mustaqim, malaikat yang menyertai manusia, tugas malaikat jibril, Kemuliaan yang Diperoleh Abu Ayyub

Masuk Daftar Desa Wisat Terbaik Versi UNWTO, Ini Sejarah Madain Saleh Al Ula

24 Desember 2022
Please login to join discussion

Terbaru

Nabi Musa di Madyan, Doa Nabi Ayyub, Nasihat Nabi Adam

5 Nasihat Nabi Adam kepada Putranya, Nabi Syits

Oleh Haura Nurbani
24 September 2023
0

Nabi Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan.

Gulai Otak, Paradoks, Sedekah Politik

Sedekah Politik

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan.

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.