• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Surat Kecil untuk Ibu

Redaktur Eneng Susanti
4 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 2min read
0
Ibu, Merawatmu dengan Tulus

Foto: Pinterest

Oleh: Rika Safitri
Mahasiswi STEI SEBI

 

DI saat kaki ini tak mampu lagi tuk melangkah, saat mata ini serasa buta dan tak mampu lagi untuk melihat, saat jiwa ini terasa kosong tak ada tujuan. Dirimulah ibu, yang selalu memberiku semangat, selalu memberiku nasihat, dan selalu memberiku cinta yang begitu hangat.

Ibu, aku merasa seperti orang yang paling bodoh di dunia ini. Karena aku, anakmu ini, anak yang tidak tahu diri ini, dulu senpat berfikir “kenapa harus engkau yang menjadi ibuku, kenapa tidak mereka saja, wanita-wanita hebat dengan harta yang berlimpah”.

Itulah ibu, itulah hal yang pernah terfikir di benakku. Lalu kenapa dirimu tak memarahiku ibu, seharusnya kau memarahiku bukannya malah minta maaf kepadaku, karena kau merasa tidak bisa membuat ku bahagia.

Ibu, kaulah yang tak pernah letih menasehitiku, meskipun terkadang aku lebih suka mendengarkan musik ketimbang mendengar nasihatmu. Tapi kenapa ibu, kenapa kau tak membenciku padahal seharusnya kau patut membenciku, tapi nyatanya kau tak pernah henti dan lelah memberiku nasihat.

Ampuni aku ibu, ampuni anakmu yang tidak tahu diri ini, ampuni anak mu yang durhaka ini. Karena tanpa dirimu mungkin aku tidak akan sanggup untuk menjalani hidup yang berat ini. Karena semangat dan senyumulah yang dapat membuatku bangkit untuk terus menjalani hidup ini.

Ibu, hatiku terasa teriris -iris, ketika melihatmu harus turut mencari nafkah untuk membiaya hidup sehari- hari, untuk biaya sekolah adik-adiku, karena gaji bapak yang habis untuk biaya kuliahku. Tapi kenapa, kau sama sekali tak mengeluh sama sekali ibu, padahal jelas-jelas aku melihatmu kelelahan ibu, seluruh anggota tubuhmu sakit ibu karena terus engkau paksa untuk bekerja. Disela-sela rasa lelah itu, kau selalu berkata “apapun akan ku lakukan untuk kebahagiaan dan keberhasilan anakku”.

Maafkan aku ibu, karena belum bisa menjadi anak yang baik untukmu, seorang anak yang mungkin selalu kau impi-impikan. Bahkan, ketika semua anak mengucapkan selamat hari ibu kepada ibu mereka, tapi aku, sampai saat ini, sampai hari ini dan bahkan sampai detik ini, rasanya bibir ini belum bisa mengucapkan selamat hari ibu, kepadamu ibuku. Sebenarnya aku sangat ingin ibu, aku sangat ingin melakukan itu dan melukiskan sebuah senyum indah diwajahmu.

Ibu, dengan semua yang telah kau berikan untuku, aku hanya mampu membalasmu dengan ucapan terima kasih. Yang bahkan ucapan terima kasih itu pun tak mampu untuk kuucapkan dihadapanmu. Aku hanya mampu menulisnya ibu, menuliskan semua itu disini. Tapi percayalah ibu, semua yang ku curahkan disini, adalah semua rasa  yang kupendam di dalam hatiku karena aku tak mampu mengatakan semua ini dihadapanmu.

Untukmu, ibuku tersayang

Dari aku, anakmu. []

Tags: ibuip renungan
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Dari Tanah kembali ke Tanah

Pesan Kematian

22 Februari 2021
Lenyapnya Ilmu dari Muka Bumi Saat Kiamat

Anda Budak Dunia atau Hamba Allah?

18 Februari 2021
Rezeki

Usaha Bisa Ditiru Namun Kadar Rezeki Tidak Bisa Ditiru

17 Februari 2021
8 Destinasi Wisata yang Asik di Lembang, Bandung (1)

Hal Terbaik dari Mengikhlaskan

16 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya

22 Februari Istiqlal Gelar Milad Ketiga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Review Makanan, Perhatikan Adabnya!
Tahukah Anda

Review Makanan, Perhatikan Adabnya!

Redaktur Dini Koswarini
57 detik ago
Dari Masa Goryeo hingga Era Modern, Beginilah Perjalanan Islam di Negeri Gingseng Korea
Dunia Wanita

Bolehkah Perempuan Mengumandangkan Azan atau Iqamat?

Redaktur Eneng Susanti
31 menit ago
Bolehkah Menjual Kredit dengan Menaikkan Harga?
Tsaqofah

Nafkah dalam Islam

Redaktur Yudi
1 jam ago
Jagalah Waktumu, Duhai Kawan!
Motivasi

Waktu adalah Pahala, Jadi Jangan Disia-siakan

Redaktur Sodikin
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add