• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Rabu, 18 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Ibrah

Suka Bernyanyi, Wafat pun Bernyanyi?

by Adam
4 tahun ago
in Ibrah
Reading Time: 2 mins read
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

DI dunia ini, kita bisa menemukan berbagai macam jenis hiburan. Hal tersebut diadakan tentunya untuk membuat manusia tidak begitu tegang dalam menghadapi perjalanan hidupnya. Dan menjadi salah satu sarana yang baik bagi manusia untuk bisa kembali me-refresh keadaan pikirannya dari segala aktivitas rutin yang cukup menguras tenaga dan pikirannya.

Hiburan memang sah-sah saja kita lakukan. Hanya saja, jangan sampai hiburan itu melenakkan kita. Seperti halnya mendengarkan musik, atau bahkan bernyanyi. Ini merupakan salah satu hiburan yang banyak dilakukan oleh hampir seluruh manusia di muka bumi. Tapi, ingatlah, suatu saat nanti kita akan kembali pada Sang Ilahi Rabbi. Maka, jangan sampai nyanyian membuat kita terlena dan lupa akan akhirat.

Rasulullah ﷺ bersabda bahwa setiap hamba akan dibangkitkan nanti sebagaimana ia meninggal dulu. Barangsiapa meninggal dalam keadaan membaca talbiah, ia akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiah. Barangsiapa mati dalam keadaan mabuk, ia akan dibangkitkan dalam keadaan mabuk. Bagaimana kalau ada orang meninggal dalam keadaan bernyanyi?

Di sebuah rumah sakit ada salah seorang pasien perempuan yang berbicara dan bergerak. Dokter Abdul Muhsin berkata, “Aku adalah orang terakhir memeriksa pasien itu. Ketika kau melepas alat di telingaku, pasien ini berkata, ‘Semoga Allah memaafkan kalian, bagaimana hasil diagnosis tadi? Demi Allah aku sudah bosan di rumah sakit ini. Kapan aku bisa pulang?’

Kami kirim ia ke laboratorium bumi dan kami kirim kepada, “Yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu.”

Para malaikat tidak pernah bermaksiat ketika diperintah. Tidak lama setelah itu mata didiagnosis di ruang laboratorium. Malaikat maut pun sudah ada di dalam ruangan. Saat itu aku membolak-balikkan map di luar ruangan. Tiba-tiba seorang perawat datang dengan tergesa-gesa. Kami pun memasuki ruangan. Kulihat perempuan tadi bukan perempuan yang kulihat sebelumnya. Mukanya berubah pucat pasi, ujung-ujung jemarinya memanjang, bibirnya gemetaran, detak jantungnya semakin melemah, tensi darah menurun, para dokter langsung dengan sigap menyelamatkan nyawa pasien ini. Mereka berusaha memberikan pertolongan untuk menyelamatkan jiwanya. Aku pun takut ia menutup lembaran catatannya tanpa mengucap kalimat, “Laa ilaaha illallah.”

Dokter Ahmad berkata, “Ikuti bacaanku, ‘Laa ilaaha illallah’.” Bibirnya terkunci seperti gunung yang kokoh, tidak bisa berkata walau hanya satu huruf. Kuulangi kedua kali, ketiga kali, rupanya pasien ini menghadapi sakaratul maut. Mulailah aku mendengar suara kerongkongannya dan keluarlah huruf-huruf yang tidak kumengerti. Kuulangi lagi ucapan Laa ilaaha illallah. Tiba-tiba ia bernyanyi dengan suara terbata-bata dari kerongkongan. Ia menyanyikan lagu salah seorang artis. Belum selesailah bernyanyi keluarlah ruh dari jasadnya. Ia pun bernyanyi sebelum meninggal. Para hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan para penyanyi.”

Demi Allah, kalau pun kita berteriak pada hari kiamat kelak dan setiap hari menggigit jari dan menangis darah, “Ya Rabb, keluarkanlah aku.” Demi Allah SWT, aku tidak akan mendengar, kecuali apa yang Engkau ridhoi dan aku tidak akan melihat, kecuali apa yang Engkau ridhoi. Aku akan bangun malam dan akan berpuasa pada siang hari sampai aku meninggal. Apakah bisa untuk kembali ke dunia? Bacalah ayat ini.

Allah SWT menceritakan tentang orang kafir memohon untuk dapat kembali ke dunia, “… ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan,” (QS. Al-Mu’minun: 99-100). []

Referensi: Bermalam di Surga/Karya: Dr. Hasan Syam Basya/Penerbit: Gema Insani Jakarta 2015

Tags: akhir hidupbernyanyiWafat
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Jet Tempur Israel Bombardir Gaza, Belasan Warga Luka Parah

Next Post

Laporan Perpekan Yuk Sedekah

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Related Posts

akibat Berbuat Maksiat

5 Akibat Berbuat Maksiat

17 Mei 2022
Penghuni Surga Paling Akhir

Penghuni Surga Paling Akhir

16 Mei 2022
preman

Kiayi Ajak Preman Shalat Jumat

14 Mei 2022
Sejarah Terciptanya Mie Instan, ibu

Ibu dan Semangkuk Bakmi

12 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

puasa rajab

Seabreg Alasan Mengapa Kita Harus Puasa, Ini yang Paling Utama

by Eneng Susanti
4:30 pm
0

...

bulan haram

Salah dalam Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan, Apakah Wajib Mengqadha?

by Sodikin
8:00 pm
0

...

Ilustrasi. Foto: 
Popmama

Ini Manfaat Blewah dan Timun Suri, Buah-Buahan Khas Ramadhan

by Eneng Susanti
10:15 pm
0

...

4 Tips agar Tetap Fokus Ketika Puasa 1

4 Tips agar Tetap Fokus Ketika Puasa

by Aldi Rahadian
7:15 am
0

...

Foto: Aldi/Islampos

5 Kerugian bagi Umat Muslim di Bulan Ramadhan

by Adam
10:15 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.