• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Spirit Malam Lailatul Qadar

Oleh Eva F Hasan
9 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi

Ilustrasi

0
BAGIKAN

Oleh: Asep Saepul Malik, Aktivis HMI Cabang Purwakarta

RAMADHAN bulan mulia dengan sejuta keberkahan. Proses menahan diri, menahan dari segala sesuatu yang mampu membatalkan puasa. Seperti menahan hawa nafsu, menahan haus dan lapar, hingga magrib tiba. Ada rasa bangga disetiap hari saat berbuka puasa. Begitulah rasa antusias yang tertanam di bulan ramadhan. Kebahagian ramadhan tidak akan terlukiskan dengan kata-kata.

Ibadah puasa senantiasa dijalankan oleh umat muslim. Dua puluh hari lebih ibadah puasa telah dilalui oleh kita semua. Amalan-amalan mulia dikerjakan. Dari mulai shalat tarawih, i’tikaf, tadarus Al-Qur’an, bersedakah, semata-mata hanyalah untuk mendapatkan pahala yang begitu besar di bulan Ramadhan ini. Pahala yang berlipat-lipat ganda serta keistimewaan ramadhan yang besar tentunya menjadi kerinduan tersendiri bagi umat muslim dalam beribadah. Berharap mendapatkan berkah dan kemuliaan dibulan penuh berkah.

Sepuluh malam terakhir yang menjadi titik klimaks untuk beribadah, berkontemplasi menyambut malam yang penuh dengan keistimewaan yakni malam lailatul qadar. Lailatul qadar (malam seribu bulan), malam yang paling indah diantara malam-malam yang ada dan penuh kemuliaan, karena kalam Allah diturunkan di malam tersebut. (Qs. Al-Qadr : (97) : 1).

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Sejatinya malam ini menjadi catatan penting bagi umat muslim, dimana doa-doa yang kita panjatkan akan dikabulkan, pintu-pintu surga dibukakan oleh-Nya.

Lantas, apakah spirit lailatul qadar hanya diterapkan di bulan ramadhan saja ? Lalu bagaimana dengan malam-malam dibulan yang lain ? Apakah kita tidak bisa berkontemplasi didalam satu keheningan untuk beribadah?

Menarik sebenarnya ketika mengkaji malam lailatul qadar. Lailatul qadar (Malam Penetapan), malam yang selalu dinanti-nanti kehadirannya dan diberkahi serta didalamnya terdapat hikamh (Qs. Ad-Dukhan (44) : 3). Malam-malam ganjil seperti 21.23,25, 27, dan 29 konon diyakini hadirnya malam lalilatul qadar.

Nabi Muhammad pernah bersabda : “Carilah malam lalilatul qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir dibulan ramadhan,” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no.1169).

Maka jelaslah sepuluh malam terakhir ramadhan menjadi malam yang sakral. Orang muslim yang tahu akan keutamaan malam ini tidak akan mensia-siakan dan melewatkan begitu saja. Mereka isi dengan berdzikir, menyebut asma-asma Allah, bermujanat dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya.

Pada hakikatnya lailatul qadar adalah kesuciaan, kejernihan dan jembatan bagi hambanya untuk berkontemplasi (merenung), mensucikan jiwa, menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan hanya terfokuskan pada sang khaliq. Tak heran, jika di malam tersebut di isi dengan segala bentuk ritual ibadah dari mulai shalat malam, membaca Al-Qur’an dan lain sebagainya.

Penulis berpendapat bahwa spirit malam lailatul qadar tidak saja tertumpu di bulan suci ramadhan, akan tetapi malam-malam di bulan lain pun menjadi malam untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Hal ini dilandaskan dalam kisah Imam Sya’roni (Abdul Wahab Asy-Sya’roni) ulama Mesir yang memiliki pengaruh besar pada zamannya. Saksi hidup yang pernah ia jalani dan ia tuangkan lewat kitab Mizanul Qubro bahwa ia memiliki seorang saudara bernama Afdhaluddin dan saudaranya pernah merasakan malam yang istimewa tersebut di luar dari bulan ramadhan (subhanallah). Tidak menafikan, meskipun banyak keterangan-keterangan yang mengkhususkan lailatul qadar terjadi di bulan ramadhan mengingat pada bulan tersebut mayoritas manusia hatinya menjadi halus dan lembut untuk meraih cahaya ilahi.

Mengapa dalam Islam ada anjuran shalat malam, seperti shalat tahajud, shalat hajat, itu tak lain adalah untuk mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita. Diantara keheningan, sepi, sunyi dan hanya lantunan dzikir serta asma Allah yang di sebut, maka disanalah doa-doa kita dikabulkan. Pintu rizki dibukakan dan dosa terampunkan.

Alangkah baiknya spirit lailatul qadar pun di implementasikan di malam yang lainnya. Dengan begitu, umat muslim sejatinya akan senantiasa mendapat keberkahan. Tidak membeda-bedakan kadar ibadah antara ramadhan dan bulan-bulan lain. Ikhlas dalam menjalankan setiap amal-amal shaleh.

Kontemplasi adalah salah satu media tarnsendental. Dimana dengan hal itu manusia mampu mendamaikan setiap hati dan jiwanya. Jika menilik sejarah, Nabi pun pernah melakukan hal yang sama. Proses tahanus di gua hiro Nabi lalui dengan penuh keheningan dan kesunyian, hingga suatu ketika Nabi pun mendapatkan wahyu dari Allah lewat malaikat Jibril. Hal ini tidak saja terjadi pada seorang Nabi, Al-Ghazali yang juluki sebagai hujjatul Islam (Pembela Islam) saat menuliskan kitab ihya ulumuddin yang fenomenal, ia lukiskan dengan keadaan suci, damai dan penuh dengan kesunyian. Maka tidak salah, jika proses lailatul qadar pun mampu kita dapatkan dengan hal-hal yang demikian.

Coba kita perhatikan hari ini. Ketika ramadhan tiba sebagian dari kita begitu antusias dalam beribadah, mengerjakan amal-amal shaleh namun, setelah usai ramadhan spiritnya nya pun ikut meleh entah hilang kemana? Inilah yang hari ini menjadi pertanyaan kita. Mengapa hanya di bulan ramadhan saja sikap antusias tersebut sedangkan di bulan lain identitas ibadah kita seakan tidak berbekas sama sekali. Sungguh ironis ketika umat muslim hanya menjadikan ramadhan sebagai bulan transisi beribadah tetapi, setelahnya terkubur begitu saja.

Sama halnya dengan spirit lailatul qadar meskipun lailatul qadar menjadi malam istimewa dibulan ramadhan, tetapi tak ada salahnya ketika spiritnya kita ambil dan aplikasikan di bulan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan kita. Karena salah satu tujuan berpuasa yakni menciptakan ketaqwaan hambanya. (Qs. Al-Baqarah (2) : 183).

Jangan hanya karena ramadhan membaca Al-Qur’an berpuluh-puluh Juz, shalat malam menjadi sering, dan membantu orang fakir berlomba-lomba. Namun, realisasikan konsep tersebut di bulan-bulan yang lain.

Oleh karena itu, setelah selesai menjalankan ibadah puasa semestinya karakter ibadah kita terbentuk. Puasa sejatinya adalah bulan untuk mencetak karakter umat muslim agar senantiasa taqwa, mengingat sang pencipta, tidak lupa akan tugas dan kewajibannya. Ketika ramadhan usai dan ibadahnya selesai, maka sesungguhnya muslim tersebut belum mencapai ketaqwaan yang hakiki. []

Tags: I'tikaflailatul qadarnuzulul qur'an
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Waspadai Faktor Penurun Amal di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Next Post

Orang Tua yang Melarang Pacaran Itu Kolot?

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 lailatul qadar

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Al-Mahdi, Sang Pemimpin yang Dinanti di Akhir Zaman (2-Habis)

Oleh Saad Saefullah
15 Mei 2024
0
Al-Mahdi, Kabah, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat

Sekaligus ini menunjukkan kebagusan pemimpin ini, Al-Mahdi, dimana dia menghadiri salat berjama’ah bersama kaum muslimin.

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Buhul-buhul?

Oleh Sodikin
15 Juli 2017
0
Foto: Gumtree

Biasanya kabel sihir ini dibawa oleh pasukan jin lalu pasukan jin itu masuk kedalam tubuh manusia dan mengikatkan kabel sihir...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.