• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 21 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom Kolom Ayah

Sosok Ayah

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Kolom Ayah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Pixabay

Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

Oleh: Sofistika Carevy Ediwindra

MENDAPATI Majalah Suara Hidayatullah di rumah adalah hal yang membahagiakan. Langsung menu Jendela Keluarga menjadi sorotan dan kali pertama dibuka. Ya, sudah lama saya rindukan tulisan manis dari Mbak Ida S. Widayanti, penulis inspirator saya. Kali ini judul tulisan beliau yakni tentang “Mengapa Perlu Ayah?”

Tulisan bermula dengan mengangkat kisah seorang sopir yang tiba-tiba menyatakan kepada penumpangnya yang merupakan seorang ibu dengan putrinya di pangkuan yang tengah tertidur untuk berhati-hati menjaga anak perempuannya tersebut. Sang ibu yang mendadak mendapati semacam warning dari Pak Sopir terbingung. Apa ihwalnya?

BACA JUGA: Ayah dan Anak Perempuannya

ArtikelTerkait

Obat Kuat

Masa Lalu Istri Buruk, Bagaimana Menyikapinya?

Jika Suami Bergaul dengan Wanita Non Mahram, Begini Cara Anda Bersikap

Suami Tak Mau Diajak Bicara, Begini Cara Menyikapinya

Ternyata, sang sopir mengaku sering mendapati penumpang yang merupakan gadis SMP-mahasiswa yang diantarkannya ke tempat tidak baik. Penumpangnya yang kerap berdandan menor tenyata banyak di antaranya minta diantar ke tempat tujuan yang di sana telah ada om-om yang menunggu sang gadis penumpang. Na’udzubillah.

Ya, sosok ayah memang mutlak dibutuhkan bagi anak, pun anak perempuan. Teladan, perlindungan, rasa aman, perhatian dll dari sosok ayah tentu berbeda dari yang diberikan ibu dan itu semua diperlukan untuk anak tumbuh dan berkembang. Namun terkadang, anak tidak mendapatinya dari sosok ayah ataupun kakak dalam kehidupannya. Ayah sering cuek terhadap anaknya. Disangkanya, tugas kehidupannya hanyalah mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan material anak dan istrinya.

Ayah sebagai sosok pemimpin kerap jarang membersamai keluarga di rumah. Disangkanya tugas pengasuhan dan pendidikan murni tugas istri. Suami hanya fokus mencari uang dan memenuhi kebutuhan material istri dan anaknya. Bahkan tak jarang, tulis Mbak Ida, hal ini juga menimpa keluarga aktivis dakwah. Mungkin, sering kita temui sosok ayah yang merupakan da’i, aktivis. Seringkali ia pergi melalang buana untuk berdakwah di luar sana. Namun sayangnya, ia meninggalkan jika tidak dibilang menelantarkan keluarganya. Anaknya sangat jarang ditemui, pun istrinya. Hal ini perlu menjadi sorotan bagi siapapun sosok ayah. Menjadi seimbang dalam menjalani peran hidupnya sebagai ayah adalah hal yang mutlak dilakukan.

Jika anak kehilangan sosok ayah sebagai lelaki utama dalam hidupnya, maka wajar jika ia mencari di luar sana. Saat peran dan pengaruh sosok ayah hilang dari kehidupan anak perempuan bisa jadi sosok lelaki di luaran menjadi sasaran sang anak perempuan.

BACA JUGA: Ketika Ayah Menangis

Kebutuhan akan perlindungan, rasa aman, dan sosok pemimpin menuntunnya mencari pengganti. Sebut saja pacaran. Hal yang menjadi kelumrahan anak muda zaman sekarang ini bisa dibilang salah satunya dipicu oleh hilangnya sosok ayah (lelaki) dalam kehidupan sang anak.

Ayah merupakan pemimpin dalam keluarga. Ibarat masinis, ke mana arah gerbong keluarga, ia menjadi penentunya. Bukan semata memenuhi kebutuhan material anak dan istri, namun mengedukasi dan menghindarkan anak, istri, dan keluarga dari siksa api neraka pun menjadi tugasnya. Adalah Rasulullah, ayah terbaik yang pernah ada. Beliau teladankan pada kita, umatnya, bagaimana menjadi ayah yang berpengaruh dalam keluarga. Mencium anak, bermain bersama anak, demokratis terhadap mereka, meneladankan ibadah terbaik dan banyak hal lain secara sempurna telah beliau tuntunkan pada kita.

Wallahu a’lam bish shawab. []

NB : Tulisan ini adalah tanggapan dari tulisan “Mengapa Perlu Ayah?” yang ditulis Ida S. Widayanti di majalah Suara Hidayatullah Edisi IV, Agustus 2013

ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Beredar Gambar Kondisi Paru-paru yang Terinfeksi Virus Corona COVID-19

Next Post

Video Haru Perawat Pasien Virus Corona yang Lanjut Bekerja meski Sang Ibu Meninggal

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Hukum Menggunakan Obat Penunda Haid

Obat Kuat

15 September 2020
Foto: EyeEm

Masa Lalu Istri Buruk, Bagaimana Menyikapinya?

27 September 2018
amal baik hangus

Jika Suami Bergaul dengan Wanita Non Mahram, Begini Cara Anda Bersikap

18 September 2018
Foto: Google

Suami Tak Mau Diajak Bicara, Begini Cara Menyikapinya

18 September 2018
Please login to join discussion

Terbaru

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Doa agar Dimudahkan Bayar Utang

Oleh Haura Nurbani
21 Maret 2023
0

Jika punya utang, kita harus sering-sering melafalkan doa agar dimudahkan bayar utang.

Cara Redam Amarah

Dicontohkan Rasulullah ï·º, Inilah 5 Cara Redam Amarah

Oleh Dini Koswarini
21 Maret 2023
0

Bagi seorang Muslim, cara redam amarah mendapatkan tuntunan dari Rasulullah yang Mulia. Berikut lima di antaranya. 

Cara Atasi Asam Lambung pada Bayi

5 Cara Atasi Asam Lambung pada Bayi

Oleh Dini Koswarini
20 Maret 2023
0

Bayi kena asam lambung? Bisa jadi. Bagaimana, lantas, cara atasi asam lambung pada bayi?

Imam Shalat di Akhir Zaman, Keutamaan Shalat Tahajud, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Umur 40 tahun, Waktu Shalat Fajar, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat, Cara Sujud yang Benar, Tempat Dilarang Shalat, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Cara Sujud yang Benar dalam Shalat, Keutamaan Shalat Tahajud, Fatwa Harian Modern

Fatwa-Fatwa Harian Modern (2) yang Menarik dan Bisa Jadi Ingin Kita Ketahui Sejak Dulu

Oleh Amang Dede
20 Maret 2023
0

Ini adalah kumpulan fatwa harian modern bagian kedua. Semoga bermanfaat.

Terpopuler

Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadan, Bolehkah?

Oleh Eva F Hasan
2 Maret 2023
0
Foto: Sahabat Penaku

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan....

Lihat Lebih

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 ayah

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications