• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 4 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Seni dalam Sejarah Islam: Musik

Redaktur Eneng Susanti
2 tahun ago
in Kolom
Reading Time: 3min read
0
Seni dalam Sejarah Islam: Musik

Ilustrasi. Foto: hopbackstage

NEGARA mana yang musiknya paling maju saat ini? Amerika Serikat? Inggris? Sungguh mengagumkan mengingat cukup banyak ilmu musik yang dilahirkan seniman-cendekiawan Islam, yang mestinya, itu membuat musik jauh lebih maju dan berkembang di dunia Islam.

Perjalanan ilmu musik di masyarakat Islam sendiri tidak terlepas dari peran Dinasti Umayyah II (atau yang biasa disebut kekhalifahan Andalusia) dan Abbasiyah. Pada masa itu, musik dianggap cabang dari matematika, karena dalam musik seseorang harus mempelajari, not, ketukan, ritme lagu, yang semuanya berhubungan dengan matematika. Karena itu tidak heran, kalau di masa lalu para ilmuwan biasanya juga pandai bermain musik dan menulis teori musik.

Al Razi, ilmuwan yang juga dikenal sebagai salah satu dokter terbesar dalam dunia Islam pandai menggubah musik. Ibnu Sina yang seorang dokter hebat, juga menulis teori tentang musik. Al Kindi yang dikenal sebagai filsuf besar dunia Islam menjadi satu-satunya orang Arab yang menulis buku tentang teori notasi musik. Dan, Al Farabi yang juga seorang filsuf adalah pemain musik yang hebat dan menulis tiga buku tentang musik. Bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan dipelajari di berbagai sekolah musik Eropa. Teori-teori musik Al Farabi memberi pengaruh besar pada perkembangan musik Eropa sampai hari ini. Selain itu, rata-rata para ahli fisika Islam biasanya juga seorang ahli musik.

BACA JUGA: Ketika Musik Menggema di Andalusia

Para khalifah biasanya menikmati pertunjukan musik bersama puisi. Khalifah Al Walid I, Yazid II dan Al Walid II memiliki dua musisi favorit yang kerap diundang ke istana. Musisi ini adalah Ibn Muhriz, seorang pemain perkusi, dan Ma’bad, seorang penyanyi. Para musisi ini biasanya tampil dengan mi’zafah, sebuah alat musik petik, mizmar atau suling rumput, drum, kastanet dan terompet besar. Penyelenggaraan festival musik tahunan dimulai pada masa Khalifah Yazid. Sejak itu, perkembangan seni musik meningkat dengan pesat.

Pada masa Dinasti Umayyah, musisi yang dianggap terbesar dari semuanya adalah Said ibn Misjah (hidup pada tahun 634-726 M). Said berkelana ke Suriah dan Persia untuk mengumpulkan dan menerjemahkan lagu-lagu Bizantium dan Persia ke dalam bahasa Arab. Ia juga musisi pertama yang menyusun teori dan praktek musik Arab.

BACA JUGA: Dengarkan Musik Klasik bisa Bikin Pintar, Masa Iya? Ini Faktanya

Pada masa Dinasti Abbasiyah, buku-buku tentang musik termasuk buku yang banyak diterjemahkan. Beberapa di antaranya adalah karya Euclid dari Yunani yang berjudul Kitab al Nagham (Buku Melodi), karya Aristoxenus berjudul Kitab al Iqa (Irama), dan karya Nicomachus berjudul Kitab al Musiqi al Kabir (Opus Mayor dalam Musik). Karya-karya itu menjadi buku pokok siswa sekolah musik yang didirikan kekhalifahan di Baghdad. Salah satu murid sekolah musik ini adalah Ziryab yang mengembangkan seni musik di Eropa. Ia kemudian mendirikan konservatori (pusat pengembangan musik) di Kordoba. Setelahnya berdiri konservatori lain di Sevilla, Toledo, Valencia dan Granada.

Bersambung. []

Maya Lestari Gf
Aktivis Literasi, Parenting, dan Homeschooling
Penulis buku dan instruktur menulis

Ig @mayalestarigf | mayalestarigf.com | MerahCeri.blogspot.com

Tags: IslamMaya Lestari GfMusiksejarahSeni
Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?

Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?

3 Maret 2021
Hukum Isbal

Hukum Isbal

3 Maret 2021
5 Pola Makan Sehat Rasulullah SAW

Makan dan Minum Sambil Berdiri Haram?

3 Maret 2021
Pengertian Taqlid dan Ta’ashub

Pengertian Taqlid dan Ta’ashub

2 Maret 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Tentara Israel Hancurkan Saluran Air di Desa Bardala

Tentara Israel Hancurkan Saluran Air di Desa Bardala

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Adakah Shalat Wajib yang Boleh Ditunda?
Syi'ar

Adakah Shalat Wajib yang Boleh Ditunda?

Redaktur Yudi
2 menit ago
21 Pelajaran Hidup Nabi Ayyub (1)
Uncategorized

Langkah-langkah Kecil yang Mengantarkanmu ke Neraka

Redaktur Laras Setiani
6 jam ago
Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?
Kolom

Pelaku Dosa Besar yang Belum Bertaubat, Apakah Kekal di Neraka?

Redaktur Yudi
6 jam ago
Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Syi'ar

Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?

Redaktur Yudi
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add