• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 28 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Pena Wanita

Rujukan Shahih tentang Malam Lailatul Qadar

Oleh Dini Koswarini
1 tahun lalu
in Pena Wanita
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Kebiasaan Rasulullah Sejarah Hari Jumat, Keutamaan Nishfu Syaban dan Amalannya, Amalan di Bulan Syaban, Kemuliaan Lailatul Qadar, Nama Lain bulan Muharram

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

dosa dan maksiat Harta Keutamaan Surat Al-Baqarahdan Dunia cara memanfaatkan umurMOMEN berharga ini InsyaAllah akan selalu ada setiap tahunnya. Yakni malam mulia yang tidak ada pada bulan lain kecuali bulan Ramadhan. Nah tulisan ini spesial dipersembahkan untuk yang mendambakan malam lailatul qadar. Ini rujukan shahih langsung dari AlQuran.

Tafsir Ibnu Katsir surat Al-Qadr

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? 3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.” (al-Qadr: 1-5)

1. Al-Quran turun di malam lailatul qadar

Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia menurunkan al-Qur’an pada waktu Lailatul Qadar, yaitu satu malam yang penuh berkah, yang oleh Allah difirmankan: innaa anzalnaaHu fii lailatim mubaarakatin (“Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an pada malam yang penuh berkah.”) (ad-Dukhaan: 3) dan itulah malam al-Qadr, yang ada pada bulan Ramadhan, sebagaimana difirmankan Allah: syaHru ramadlaanal ladzii unzila fiiHil qur-aan (“Bulan Ramadlan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an.” (al-Baqarah: 185) Ibnu ‘Abbas dan juga yang lainnya mengatakan: “Allah menurunkan al-Qur’an itu sekaligus [30 juz], dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Kemudian diturunkan secara bertahab, sesuai konteks realitasnya dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, kepada Rasulullah saw.

ArtikelTerkait

Bacaan Tahiyyat Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam

7 Bacaan Itidal Rasulullah ﷺ

7 Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud

Bacaan Rukuk Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam

BACA JUGA: Hikmah Dirahasiakannya Malam Lailatul Qadar

2. Pada malamnya dianjurkan sholat malam

Selanjutnya dengan mengagungkan keberadaan lailatul Qadr yang Dia khususkan dengan penurunan al-Qur’an al-‘Adziim padanya, Allah berfirman: wa maa adraaka maa lailatul qadri lailatul qadri khairum min alfi syaHrin (“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”) ketika malam kemuliaan itu menyerupai ibadah selama seribu bulan, maka ditegaskan di dalam ash-Shahihain dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa yang bangun untuk mendirikan shalat pada malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan akan pahala, maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah lalu.”

3. Malaikat malaikat dan jibril turun bersamaan dengan berkah dan rahmat

Dan firman Allah Ta’ala: tanazzalul malaa-ikatu warruuhu fiiHaa bi-idzni rabbiHim ming kulli amrin (“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan.”) yakni banyak turunnya malaikat pada malam ini karena banyaknya berkah yang terdapat padanya. Dan para malaikat itu turun bersamaan dengan turunnya berkah, sebagaimana mereka senang untuk turun saat al-Qur’an dibaca. Selain itu, para malaikat ini akan mengelilingi halaqah-halaqah dzikir [majelis ilmu] dan meletakkan sayap mereka bagi pencari ilmu dengan penuh kejujuran, sebagai bentuk penghormatan terhadapnya. Sedangkan mengenai ruh, telah dijelaskan sebelumnya di surat an-Naba’ ayat 38. wallaaHu a’lam.

Malam Lailatul Qadar, Amalan Malam Jumat, Hadist Shahih Bulan Ramadhan
Foto: Freepik

4. Pada malamnya diputuskan semua urusan (ajal, rizki)

Firman Allah: ming kulli amrin (“Untuk mengatur segala urusan.”) Mujahid mengatakan: “Malam kesejahteraan untuk mengatur semua urusan.” Sedangkan Sa’id bin Manshur berkata: “Isa bin Yunus memberitahu kami, al-A’masy memberitahu kami, dari Mujahid, mengenai firman-Nya: salaamun Hiya (“Malam itu penuh kesejahteraan”) dia mengatakan: ‘Ia aman, dimana waktu itu syaitan tidak dapat melakukan kejahatan atau melancarkan gangguan.’” Sedangkan Qatadah dan lain-lain mengatakan: “Pada waktu itu semua urusan diputuskan, berbagai ajal dan rizki juga ditetapkan, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala: fiiHaa yufraqu kullu amrin hakiim (“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”)(ad-Dukhaan: 4)

Para ulama berbeda pendapat, apakah Lailatul Qadr itu terdapat pada umat-umat terdahulu ataukah ia merupakan keistimewaan bagi umat ini. Dalam hal ini ada dua pendapat: Abu Mush’ab Ahmad bin Abi Bakar az-Zuhri mengatakan, Malik memberitahu kami bahwasannya pernah disampaikan kepadanya bahwa Rasulullah saw. pernah diperlihatkan kepada beliau umur-umur manusia sebelumnya atau apa saja yang dikehendaki Allah mengenai hal tersebut, seakan-akan umur umat beliau ini terlalu pendek untuk bisa mencapai amal yang telah dicapai oleh umat lainnya dalam hal panjang umur. Kemudian Allah memberinya Lailatul Qadr yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Dan telah disandarkan pula dari sisi lain. Dan apa yang dikemukakan oleh Malik ini masih memerlukan pengkhususan umat ini pada Lailatul qadr tersebut. Dan telah dinukil oleh salah seorang imam penganut faham asy-Syafi’i dari jumhur ulama. wallaaHu a’lam. Dan al-Khuthabi meriwayatkan ijma’ padanya dan dinukil oleh ar-Radhi secara tegas dari pendapat tersebut. Dan yang ditunjukkan oleh hadits, bahwa Lailatul Qadr itu juga terdapat pada umat-umat terdahulu seperti umat sekarang ini.

5. Waktu terjadinya antara 10 malam terakhir

Ada juga yang berpendapat bahwa lailatul qadr itu terdapat pada malam keduapuluh satu. Yang demikian itu didasarkan pada hadits Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata: “Rasulullah saw. beriktikaf pada sepuluh pertama dari bulan Ramadhan. Dan kami juga pernah beriktikaf bersama beliau, lalu Jibril mendatangi beliau seraya berkata: ‘Sesungguhnya apa yang engkau minta sudah ada di depanmu.’ Kemudian Nabi saw. berdiri untuk menyampaikan khutbah pada pagi hari ke duapuluh dari bulan Ramadlan seraya berucap: ‘Barangsiapa yang beriktikaf bersamaku maka hendaklah dia pulang kembali, karena sesungguhnya aku telah melihat Lailatul Qadr. Dan sesungguhnya aku melupakannya, dan sesungguhnya ia ada pada sepuluh terakhir pada malam ganjil. Dan aku melihat seakan-akan aku bersujud di tanah dan air.’ Dan pada waktu itu atap masjid masih berupa pelepah kurma dan kami tidak bisa melihat sesuatu di langit. Lalu Lailatul Qadr itu datang secara tiba-tiba sehingga hujan turun menyiram kami. Selanjutnya, Nabi saw. mengerjakan shalat bersama kami sehingga aku melihat bekas tanah dan air pada dahi Rasulullah saw. sebagai bentuk pembenaran mimpi beliau.

BACA JUGA: Kapan Lailatul Qadar Terjadi?

Dan dalam sebuah lafazh disebutkan; yaitu pada pagi hari keduapuluh satu. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab ash-Shahihain. Asy-Syafi’i mengatakan: “Dan hadits ini merupakan riwayat yang paling shahih dari riwayat-riwayat mengenai hal ini.” Dan ada juga yang mengatakan: “Malam keduapuluh tiga.” Yang demikian itu didasarkan pada hadits ‘Abdullah bin Unais di dalam kitab Shahih Muslim, yang siyaq [redaksi]nya berdekatan dengan riwayat Abu Sa’id. wallaHu a’lam. Dan ada juga yang mengatakan: “Malam keduapuluh lima.” Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: “Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh terakhir di bulan Ramadlan, pada sembilan hari yang tersisa, pada tujuh hari yang tersisa dan pada lima hari yang tersisa.” Banyak orang yang menafsirkannya sebagai malam-malam ganjil. Dan yang ini lebih jelas dan lebih populer. Ulama lain membawanya kepada malam-malam genap, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Sa’id di dalam kitab shahihnya bahwa dia membawanya pada hal tersebut. wallaaHu a’lam.

Dan ada juga yang berpendapat bahwa lailatul qadr itu jatuh pada malam keduapuluh tujuh. Hal tersebut didasarkan pada hadits Muslim di dalam shahihnya dari Ubay bin Ka’ab, dari Rasulullah saw. bahwasannya ia adalah malam keduapuluh tujuh. Selain itu, ada juga yang menyatakan bahwa lailatul qadr itu ada pada malam keduapuluh sembilan. Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari ‘Ubadah bin ash-Shamit bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai Lailatul Qadr, lalu Rasulullah saw. bersabda: “Pada bulan Ramadlan, carilah ia [lailatul qadr] pada malam sepuluh terakhir, karena ia adalah malam ganjil; malam keduapuluh satu, atau keduapuluh tiga, atau keduapuluh lima, atau keduapuluh tujuh, atau keduapuluh sembilan, atau pada malam terakhir.”

Imam Syafi’i –mengenai riwayat-riwayat ini- mengatakan: “Pernah terlontar jawaban dari Nabi saw. bagi seorang penanya ketika ditanya kepada beliau: ‘Apakah kami harus mencari malam qadr itu pada malam tertentu?’ beliau menjawab: ‘Benar.’ Sesungguhnya lailatul qadr itu merupakan malam tertentu yang tidak akan berpindah.’” Dinukil oleh at-Tirmidzi darinya sekaligus pengertiannya. Dan diriwayatkan dari Abu Qilabah bahwasannya dia pernah berkata: “Lailatul Qadr itu berpindah-pindah pada sepuluh malam terakhir.” Dan inilah yang diriwayatkan dari Abu Qilabah yang dinash-kan padanya oleh Malik, ats-Tsauri, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahwaih, Abu Tsaur, al-Muzani, Abu Bakar bin Khuzaimah, dan lain-lain. Dan juga diriwayatkan dari asy-Syafi’i yang dinukil oleh al-Qadhi. Dan inilah yang mirip. wallaaHu a’lam.

Pendapat ini disandarkan pada hadits di dalam kitab ash-Shahihain dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwasannya ada beberapa orang dari sahabat Nabi diperlihatkan Lailatul Qadr melalui mimpi pada malam keduapuluh tujuh dari bulan Ramadlan. Lalu Nabi saw. bersabda: “Aku melihat mimpi kalian itu telah terjadi pada malam tujuh terakhir. Oleh karena itu, barangsiapa yang ingin memperolehnya maka hendaklah dia mengejarnya pada tujuh malam terakhir.”

Quran Membersihkan Jiwa, Istiadzah, malam Lailatul Qadar
Foto: Freepik

BACA JUGA: Ketahuilah! Keutamaan Malam Lailatul Qadar

6. memperbanyak baca doa lailatul qadar

Dan disunahkan untuk memperbanyak doa di sepanjang waktu dan di bulan Ramadlan, perbanyaklah pada sepuluh malam terakhir di bulan yang sama, kemudian pada malam-malam ganjil. Dan yang disunahkan dalam doa ini adalah membaca doa berikut: allaaHumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwaa fa’fu ‘annii (“Ya Allah sesungguhnya Engkau Mahapemaaf yang menyukai maaf, karenanya berikanlah maaf kepdaku.”)

Dan diriwayat pula oleh at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Ibnu Majah serta al-Hakim di dalam Mustadraknya, dan dia mengatakan: “Hadits ini shahih dengan syarat Syaikhani [al-Bukhari dan Muslim] dan juga diriwayatkan oleh an-Nasa-i.

Allahu a’lam. []

Tags: malam lailatul qadarRujukan Shahih
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keunggulan Membaca Al-Qur’an dan Pahala Mendengarkan Bacaannya

Next Post

Inilah 3 Cara Melembutkan Hati yang Keras

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

rukun shalat Teka Teki Fiqih Shalat Berjamaah shaf shalat keutamaan shalat shubuh berjamaah doa antara 2 sujud, Keutamaan Sholat Tahajjud, Imam Shalat di Akhir Zaman, Hukum Membarengi Gerakan Imam bagi Makmum, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Keutamaan Shalat Shubuh, Hal yang Harus Diperhatikan di dalam Shalat, Sejarah Diperintahkannya Shalat 5 Waktu, Ancaman Jika Meninggalkan Shalat 5 Waktu, Manfaat Shalat, Jumlah Minimal Orang Shalat Berjamaah, Hukum Menahan Kentut ketika Shalat, Shalat yang Tidak Diterima Allah, Shalat Berjamaah, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Keutamaan Shalat Shubuh, ibadah, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat, pintu setan, Ustadz Adi Hidayat, Amalan Penghapus Dosa, Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud, Bacaan Tahiyyat

Bacaan Tahiyyat Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam

27 September 2023
Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Bacaan Itidal

7 Bacaan Itidal Rasulullah ﷺ

17 September 2023
rukun shalat Teka Teki Fiqih Shalat Berjamaah shaf shalat keutamaan shalat shubuh berjamaah doa antara 2 sujud, Keutamaan Sholat Tahajjud, Imam Shalat di Akhir Zaman, Hukum Membarengi Gerakan Imam bagi Makmum, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Keutamaan Shalat Shubuh, Hal yang Harus Diperhatikan di dalam Shalat, Sejarah Diperintahkannya Shalat 5 Waktu, Ancaman Jika Meninggalkan Shalat 5 Waktu, Manfaat Shalat, Jumlah Minimal Orang Shalat Berjamaah, Hukum Menahan Kentut ketika Shalat, Shalat yang Tidak Diterima Allah, Shalat Berjamaah, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Keutamaan Shalat Shubuh, ibadah, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat, pintu setan, Ustadz Adi Hidayat, Amalan Penghapus Dosa, Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud, Bacaan Tahiyyat

7 Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud

7 September 2023
Tips Agar Rajin Shalat 5 Waktu, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Hukum Shalat dalam Keadaan Menahan Lapar atau Keluar Angin, Perbedaan Shalat Lelaki dan Perempuan, Waktu Shalat Sunnah yang Dilarang, Shalat Khusus untuk Menambah Rezeki, Surat yang Dianjurkan saat Shalat Sunnah Fajar, Pembatal Shalat, bacaan rukuk, Shalat Rawatib, Cara Mengganti Shalat yang Terlewat, Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis, Shalat Tahajud

Bacaan Rukuk Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam

5 September 2023
Please login to join discussion

Terbaru

shalat, ulama, Nusantara

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

Oleh Saad Saefullah
28 September 2023
0

Kapan Islam tersebar di Nusantara? Bisa jadi sejak periode Mekah. Sejak periode dimana Rasulullah ﷺ berdakwah secara bersembunyi

anies

Anies Blak-blakan Kritik Kebijakan Hukum Pemerintah

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Anies mengatakan, investor tidak percaya bisa mendapatkan keadilan apabila menggunakan sistem hukum Indonesia.

kaesang, psi

Kaesang Batal Nyalon di Depok, PKS Terlalu Kuat?

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Menurut dia, dengan batalnya Kaesang maju di Pilkada Depok, partai-partai besar harus memunculkan calon-calon lain yang kuat.

uas, ustaz abdul somad

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Sebar Hoaks Penangkapan Ustaz Abdul Somad

Oleh Yudi
28 September 2023
0

Sebelumnya, Polda Kepri membantah telah memanggil Ustaz Abdul Somad (UAS) buntut kasus kericuhan yang sempat terjadi di Pulau Rempang, Batam.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.