• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 9 Juni 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Islampos

Renungan Malam Seribu Bulan

by Ari Cahya Pujianto
2 tahun ago
in Ramadhan
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Hukum Menginjak Makam, Waktu Kematian, Orang Mati

Foto: Freepik

Renungan Malam Seribu Bulan 1Oleh: Eeng Nurhaeni
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bayan, Rangkasbitung, Banten Selatan
[email protected]

SETIAP manusia hidup mesti disodorkan berbagai masalah, cobaan, kesempitan, diguncang beragam problema dan prahara. Yang membedakan adalah, bagaimana orang itu bersikap ketika menghadapi masalah dalam hidupnya.

Ada orang yang mengambil sikap dengan tetap senyum, tapi tidak sedikit yang melampiaskan dengan mengumbar amarah, bahkan memfitnah dan mencaci-maki orang lain.

Meskipun, mereka kelihatan banyak amalnya, melimpah harta kekayaannya, namun belum tentu tenang hatinya dan lapang jiwanya. Ketahuilah, bahwa hal itu cuma pandangan kasatmata manusia. Belum identik dalam penilaian dan pandangan di mata Allah Swt.

ArtikelTerkait

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Ini Niat Puasa Syawal

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

BACA JUGA: Mencari Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadhan

Kita kelihatan bersih dan terhormat, hakikatnya karena Allah masih menutupi aib dan kesalahan kita. Coba kalau kita menjauh dari-Nya, siapa yang mampu menjaga dokumen rahasia amal-amal kita, terutama amal-amal yang negatif.

Jika Allah berkehendak salah satu aib dan kesalahan kita viral ke tengah publik, siapa yang berkuasa untuk menutupinya. Dan jikapun kita mendapat anugerah kehormatan dan kemuliaan, siapa pula yang sanggup menahan dan menjegalnya.

“Beruntunglah orang yang mahir mengevaluasi dirinya, daripada sibuk mengorek-ngorek kesalahan orang lain.” Hadits Nabi ini sangat filosofis dan sangat dalam maknanya. Karena itu, jika kita ingin tergolong manusia bertakwa, salah satu syaratnyanya, kita harus pandai mengidentifikasi diri.

Bukan sibuk mengkalkulasi aib dan kesalahan orang, lalu merasa berhak untuk mengklaim bahwa dirinya lebih tinggi derajatnya ketimbang orang lain.

Kita diperintahkan untuk berbaik sangka kepada Allah, sepahit apapun derita hidup yang sedang kita alami. Karena kesempitan hidup tidak selamanya, begitu juga kelapangan hidup tidak selamanya kita jalani. Kita diperintahkan agar konsisten, istiqomah, jangan berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah, meskipun tengah dirundung gelimang cobaan dan ujian berat, seperti di masa pandemi Corona ini.

Bahkan, tiga hari sebelum wafatnya, Rasulullah masih sempat memberi tausiyah kepada para sahabat. Menurut kesaksian Jabir bin Abdillah, ketika itu Rasul berpesan, “Janganlah di antara kalian mati melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah.” (H.R. Muslim dan Ahmad).

BACA JUGA: Menghidupkan Lailatul Qadar, Bagaimana Caranya?

Jika kita renungkan dengan seksama, sebenarnya tidak ada takdir Allah yang sia-sia tanpa hikmah dan rahasia indah. Nalar dan imajinasi kita belum cukup untuk menduga secara tepat apa yang akan terjadi dan menimpa hidup kita. Karena itulah, kita diperintahkan untuk terus berdoa, meminta, memasrahkan urusan hidup dengan cara meningkatkan pengabdian kita kepada Allah Swt.

Selalu ada waktu kita memperoleh nikmat sebagaimana adanya waktu kita mendapatkan musibah. Satu hal yang harus kita yakini, sebagaimana Allah berkuasa memberikan kejutan berupa musibah saat ini, sungguh Allah juga berkuasa memberikan kejutan nikmat hidup dalam waktu sekejap.

Dia Yang berkuasa menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, sudah pasti sangat berkuasa untuk membahagiakan hati yang sedang pilu. Sangat mudah bagi-Nya untuk menyelesaikan urusan hidup yang tak kunjung usai.

Ada ungkapan yang sangat religious, bahwa sesuatu yang terbaik menurut kita, belum tentu yang terbaik menurut Allah. Dapat juga diartikan bahwa sesuatu yang benar menurut kita belum tentu benar menurut Allah. Kita seringkali mendengar petuah yang sakti dari para alim-ulama ketika dimintai nasihat oleh muridnya, yakni “hendaknya kita bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian ini”.

Sabar adalah kata yang ringan diucapkan tetapi kepentingannya sungguh luar biasa. Hingga Allah sendiri menekankan bahwa sabar adalah kata kunci terbaik. Seringkali orang mengeluhkan sesuatu bahwa dia sudah berusaha seoptimal mungkin, sudah rajin beribadah dan berdoa, tapi mengapa nasibku seperti ini? Apa kesalahan saya, Pak Kiai?

Pertanyaan “apa kesalahan saya” mengindikasikan bahwa manusia punya sifat-sifat “sok tahu” atau merasa dirinya tahu segalanya. Merasa dirinya bersih dan suci, lalu Tuhan disalah-salahkan, karena Dia belum mengabulkan doa-doanya.

BACA JUGA: Mungkin Engkaulah Penerima Malam Seribu Bulan Itu

Justru gugatan seperti itu muncul karena orang itu belum mahir mengidentifikasi masalah dalam dirinya. Padahal, Rasulullah menyarankan pentingnya kesibukan kita untuk membaca diri, bermuhasabah, karena hidup manusia sarat dengan berbagai kekurangan dan kekhilafan yang dilakukannya.

Tak bisa dipungkiri bahwa hidup manusia sangat dilumuri dosa dan kesalahan. Banyak hal yang membuat kita — disadari atau tidak — memiliki andil tersendiri dalam penyelenggaraan ketimpangan dan kerusakan tatanan kosmos yang diamanatkan Tuhan agar kita (selaku kahlifah) merawat dan melestarikannya.

Di malam Lailatul Qadar yang penuh keberkahan ini, mari kita bersimpuh dan memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan, hingga kita tergolong sebagai hamba-hamba yang meraih derajat ketakwaan di sisi-Nya. “Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fuanni.”  []

Tags: Doa Malam Lailatul Qadarmalam seribu bulan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bagaimana Mencari Ketenangan dalam Rumah Tangga yang Nyaris Hancur?

Next Post

Beratnya Tantangan Muslimah Akhir Zaman

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

syarat qadha puasa, Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Qadha Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

21 April 2023
Batas Qadha Puasa Ramadhan, Pola Makan Sehat, Keistimewaan Puasa Daud, Rasulullah Makan Sebelum Lapar, Niat Puasa Syawal, Jenis Puasa Sunnah, kolombus

Ini Niat Puasa Syawal

21 April 2023
susu, Barang yang Tak Boleh Ditolak Jika Diberi, ali bin abi thalib

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

21 April 2023
sahabat sejati Tips Hidup Sehat Cara Nabi, Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang Jujur, adab makan, Keutamaan Mencintai Saudara karena Allah, Sunnah Puasa Ramadhan, solusi untuk ikhlas, Kriteria saat memilih teman, Tata Cara Makan Nabi, Pola Makan Sehat, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa, Syarat agar Puasa Diterima Allah, Jawab Azan atau Buka Puasa, Hukum Menelan Sisa Makanan di Mulut, Keutamaan Puasa Ramadhan, Hadist tentang Bulan Syawal

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

20 April 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Karim Benzema

Resmi, Wak Haji Karim Benzema Pindah ke Al-Ittihad Digaji Rp 3,1 Triliun!

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Dengan tambahan Benzema, Al-Ittihad diprediksi akan memiliki kesempatan bersaing untuk Liga Pro Saudi dan Liga Champions Asia.

Putri Ariani

Ini Sosok Putri Ariani, Remaja Berhijab yang Dapatkan Golden Buzzer Simon Cowell di America’s Got Talent 2023

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Putri Ariani mengaku bahwa ia kerap mendapatkan perundungan karena memiliki fisik yang berbeda.

Ganjar Pranowo

Ini 5 Parpol yang Resmi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

by Amang Dede
9 Juni 2023
0

Perindo menandatangani kerja sama politik atau memorandum of understanding (MoU) dengan PDIP, partai pengusung Ganjar Pranowo, pada hari Jumat (09/06/2023).

Sunnah Nabi di Waktu Maghrib, Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan, Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ternyata untuk Kesehatan, Ini di Balik Perintah Nabi untuk Matikan Lampu ketika Tidur!

by Haura Nurbani
9 Juni 2023
0

Ada perintah Nabi untuk matikan lampu ketika tidur, agar apa?

Terpopuler

No Content Available
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.