MYANMAR- yang menjadi korban penindasan tentara pemerintah pada tahun lalu, Program Pangan Dunia (WPF) mengatakan pada Rabu ( 5/07/2017) lalu.
Pasukan kemanan Myanmar melancarkan serangan di wilayah utara Rakhine setelah terjadi serangan yang membunuh 9 polisi perbatasan pada Oktober.
Sekitar 75.000 orang mengungsi wilayah yang berbatasan dengan Bangladesh dalam krisis yang terjadi pada tahun pertama pemenang nobel Aung San Suu Kyi memimpin negara itu.
PBB telah mengatakan bahwa militer telah melakukan pemerkosaan, pembantaian dan pembakaran rumah-rumah yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Di pemeriksaan lapangan terperinci pertama terbukti bawah komunitas itu telah menerima penindasan sejak Oktober, WFP mewawancarai 450 keluarga di 45 desa di distrik Maungdaw pada Maret dan April.
“Survei memastikan memburuknya situasi ketahanan pangan di wilayah yang sudah sangat rentan ini (sejak Oktober),” badan PBB itu mengatakan. Sekitar sepertiga mereka yang disurvei melaporkan “ketidakamanan pangan ekstrim” seperti melewati satu hari satu malam tanpa makan.
Tidak ada satupun dari anak-anak disurvei mendapatkan “makanan yang memadai,” laporan itu mengatakan, ditambahkan bahwa diperkirakan 80.500 anak-anak di bawah umur lima tahun akan membutuhkan penanganan dikarenakan malnutrisi akut di tahun depan.
Pemerintahan Suu Kyi menolak untuk memberikan akses bagi misi PBB yang ditugaskan untuk menginvestigasi dugaan kekerasan oleh pasukan keamanan di Rakhine dan di tempat lainnya.[]