INI kejadian di luar nalar saya sebagai manusia yang mempunyai banyak kelemahan, tapi atas KuasaNya sesuatu yang dianggap tidak bisa maka bisa jadi “ kun fayakun”. Kisah berawal Ketika bulan Maret 2020 lalu saya ditugaskan di tempat tugas baru menjadi kepala sekolah SDN 9 Nagrikaler Purwakarta.
Seperti biasa yang saya lakukan Ketika datang di tempat baru adalah ma’rifatul medan, alias mengenal lingkungan sekolah, ya dengan keliling-keliling ke semua area sekolah, dari depan sampai belakang.
Dari hari pertama sampai menginjak 2 bulan di tempat tugas baru, ternyata cerita dari sebagian pegawai saya rata-rata “kisah horor”. Bagus dan menarik nih kata saya. Bahkan saya selalu siap mendengarkan dan kadang terbawa asyik menyimak setiap pegawai yang cerita.
BACA JUGA: Wolak Walik
Mulai dari menemukan 3 pasang ular kalau mau masuk ke kamar mandi, melihat bayangan putih sosok wanita cantik dari pohon bambu kuning belakang sekolah, melihat kapas-kapas kecil yang mirip kalau mau dimasukkan ke telinga dan hidung jenazah setiap selesai dimandikan.
Dan yang paling menarik adalah keberadaan pohon Nangka yang selalu diceritakan membawa sial, ada penghuninya, dan lain sebagainya, sampai-sampai berujung pohon Nangka itu jarang berbuah.
Wah ini harus diluruskan, gumam saya. Mulailah saya pasang strategi dengan memberi wawasan ke semua pegawai baik Ketika ngobrol atau Ketika sedang rapat dinas. Saya hanya menyampaikan, sebenarnya makhluk-makhluk ghaib yang diceritakan benar adanya, karena sudah jelas dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 3, dan itu merupakan rukun iman.
“Kita harus percaya kepada yang ghaib, tapi jangan salah kaprah memahaminya, dengan tidak banyak berbuat banyak untuk merubah kondisi sekolah karena selalu ada rasa takut, padahal sesungguhnya setan yang harus takut sama kita,” begitu kata saya.
Berikutnya saya ceritakan bahwa orang-orang yang beriman teguh, dan selalu berlidung diri dengan Allah, serta selalu sadar dan ingat terhadap Allah tidak mungkin dapat digoda atau diperdayakan oleh Iblis atau Setan. Bahkan mendekat saja Iblis dan setan tidak berani terhadap orang itu. Kalau orang itu berjalan melalui satu jalan, semua iblis dan setan akan menyingkir diri dari jalan yang akan ditempuh orang itu.
“Dan jika mengenaimu satu ganggun dari setan, maka hendaklah engkah memohon perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Ia ( Allah) selalu dalam keadaan Mendengar dan Mengetahui.“ (Al-Araf:200)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu, apabila mengenai mereka gangguan dari setan, mereka lalu ingat (Allah), lalu mereka sadar (tak dapat kena gangguan setan).” (Al-Araf : 201)
“Apabila engkau mau membaca al-qur’an, hendaklah engkau mohon perlindungan Allah dari gangguan setan yang terkutuk. Sesungguhnya tidak ada pada setan itu kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan menyerahkan diri kepada Tuhan mereka. Kekuasaan setan itu hanyalah atas orang-orang yang mau dijakdikan setan-setan itu sebagai teman (penolong) dan atas orang-orang yang musyrik ( mempersekutukan Tuhan).” (An—Nahl : 98-100)
BACA JUGA: Pemuda Micin
Wah saya jadi ceramahnya ya? Hal semacam itu memang ga bisa dibirkan terlalu lama. Nanti khawatir berkembang syirik sehingga menggugurkan semua amal ibadah kita, kan syirik masuk dosa besar.
Waktu terus berjalan, sudah tidak ada lagi yang cerita ke saya apalagi ada kalimat pamungkas yang saya sampaikan kepada pegawai saya, bahwa ketika kita bisa melihat “penampakan”, itu menandakan iman kita sedang turun.
Nah, semanjak itu dah ga ada lagi pegawai yang cerita horor ke saya terutama Ketika berada di sekolah.
Lantas, apa hubungannya dengan pohon Nangka. Ini juga jadi cerita unik yang saya dapatkan dari para pegawai, ada yang menceritakan pohon Nangka ini membawa sial. Karena pernah ada penjaga sekolah jatuh ketika menebang batangnya sampai-sampai dirawat kurang lebih 1 bulan karena ada bagian tubuhnya yang patah. Ada penghuninya, terus jarang berbuah padahal pohonnya besar.
Pas momennya, sebenarnya ini spekulasi saya aja. Niat saya berusaha menghilangkan kesan-kesan negatif tentang pohon Nangka, dan sekali lagi ini juga belum pernah saya lakukan sebelumnya, alias baru kali ini saya melakukan dan mendapat kejadian seperti ini.
Saya panggil 2 penjaga sekolah namanya mang Aep dan mang Ujang mereka mendekati pohon Nangka, posisi saya memegang dan memeluk pohon Nangka. Terus saya berkata dengan lantang kepada pohon Nangka itu sambal menepuk nepuk berulang kali.
“Assalamu’alaikum… hai pohon Nangka sesungguhnya engkau adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT sama seperti saya dan hewan, kita dibedakan karena Allah memberi akal yang tidak diberikan kepadamu.
“Sudah kodratnya pohon itu berbunga dan berbuah, sebagai rasa syukur kepada Allah. Buahnya bisa dinikmati manusia. Dan ingat Ketika kita banyak memberikan manfaat, maka Allah akan tambah nikmatnya kepada kita.
“Oleh karena itu, wahai pohon Nangka, tidak ada kesombongan selain Allah SWT, kenapa kamu tidak berbuah padahal kamu adalah makhluk Allah yang harus tunduk dan patuh pada aturan Allah. Maka atas izin Nya berbuahlah engkau sehingga memberi manfaat buat banyak orang.”
Waktu terus berjalan, saya melupakan kalau pernah berdialog dengan pohon Nangka, Subhanallah atas izin Allah, pohon Nangka sudah nampak bunganya, terus berkembang menjadi buah dan pada akhirnya berbuah lebat, dihitung-hitung hampir ada 75 buahnya.
Alhamdulillah semua pegawai bahkan yang pernah menjadi kepala sekolah juga kebagian buah nangkanya. Buahnya bagus, warnanya kuning dan rasanya manis. Saya merasa tidak berbuat apa-apa, saya hanya memohon kepada Allah SWT agar pohon Nangka itu berbuah kembali.
Dialog dengan pohon nangka itu saya lakukan, karena saya ingat kisah sungai Nil di Mesir. Ada tradisi yang tidak tertera dalam Islam yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sungai Nil, Ketika sungai Nil kering mereka melakukan upacara persembahan dengan melempar anak gadis ke dalam sungai agar air Kembali mengalir.
Berita tentang tradisi itu, di dengar oleh Khalifah Umar bin Khattab RA, sehingga Khalifah Umar bin Khattab RA mengirim surat melalui Amr bin Al Ash untuk di lempar ke dalam Sungai Nil. Apa isi surat itu:
BACA JUGA: Jika Hanya Fokus pada Kekurangan
“Dari hamba Allah, Umar Amiruk Mukminin, untuk Sungai Nil penduduk Mesir. Amma badu jika engkau mengalir karena kehendakmu dan perkaramu, maka janganlah engkau mengalir karena kami tidak membutuhkanmu. Namun jika engkau mengalir karena perintah Allah yang Maha Esa dan Kuasa, Dialah yang telah membuatmu mengalir. Kami memohon kepada Allah agar Dia membuatmu mengalir.”
Kemudian Amr melaksanakan pesan Khalifat Umar untuk membuang kartu tersebut ke Sungai Nil. Keesokan harinya, tepatnya pada pada Sabtu pagi, Allah SWT membuat Sungai Nil Kembali mengalir bahkan hingga setinggi 16 hasta dalam waktu satu malam.
Hingga kini Sungai Nil menjadi sungai yang tak pernah kering meski musim kemarau melanda. Penduduk Mesir juga telah berhenti dan meninggalkan tradisi persembahan mereka hingga saat ini.
Jadi ada 2 pelajaran berharga yang saya dapatkan tentang kisah pohon Nangka ini, pertama percaya kepada yang ghaib adalah bagian keimanan kita kepada Allah SWT; kedua, bila Allah berkehendak maka “KunFayakun”, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah pemilik alam semesta dan isinya. Hanya kepada Allah kita bersandar dan memohon perlindunganNya. []
Purwakarta, 26 Februari 2021