• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 25 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Perempuan; antara Mitos dan Fakta

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Muslimah. Foto: Fatmah/Islampos

Muslimah. Foto: Fatmah/Islampos

0
BAGIKAN

Oleh: As-Syifa

Pemerhati Perempuan dan Anggota Komunitas Revowriter

HARI perempuan internasional dirayakan pada tanggal 8 maret setiap tahunnya. Diresmikan oleh PBB untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sekaligus perayaan pencapaian wanita secara global dan seruan untuk kesetaraan gender.

Konsep kesetaraan gender diartikan bahwa perempuan dan laki-laki harus sejajar. Perempuan harus mandiri ekonomi. Perempuan harus bebas berkespresi. Benarkah perempuan harus demikian? Mitos atau fakta ?

ArtikelTerkait

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Perempuan dianggap harus setara dengan laki-laki. Laki-laki jadi pemimpin, perempuan juga bisa jadi pemimpin. Sesungguhnya ini hanyalah mitos. Faktanya, laki-laki pemimpin dalam rumah tangga. Kedudukan tersebut tidak pernah bergeser.

Sekalipun seorang istri bekerja dan memiliki penghasilan, pemegang keputusan tetap seorang laki-laki. Bukan berarti seorang istri tidak boleh mengungkapkan pendapatnya. Memberikan masukan kepada suaminya. Mungkin saja masukan dan ide banyak dari seorang ibu. Tapi tetap yang memiliki otoritas kepemimpinan dalam rumah tangga adalah seorang laki-laki.

BACA JUGA: Shalat Berjamaah bagi Perempuan, Apa Hukumnya?

Otoritas bukan berarti otoriter. Suami otoriter tidak merubah fakta suami adalah pemimpin. Tapi fakta ini menunjukkan bahwa ada suami yang melakukan sebuah kesalahan dan kesewenang-wenangan. Jika suami melakukan kesalahan, ia yang harus diluruskan.

Kesalahan yang dilakukan seorang pemimpin bukan berarti merubah hukum yang diberikan Allah bahwa laki-laki adalah qawwam (pemimpin) bagi perempuan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Maha-besar.” (QS. An-Nisaa: 34).

Kepemimpinan laki-laki bagi perempuan adalah amanah. Baik kepempinan dalam rumah tangga maupun dalam hukum dan pemerintahan. Amanah ini harus dijaga dan akan dimintai pertanggungjawaban.

Jika ia melalaikan amanah ini, bersikap arogan dan otoriter, maka ia menanggung dosa akibat kelalaian dan kesalahannya. Perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan peran masing-masing. Bukan berarti perempuan tidak boleh melakukan hal-hal yang dikerjakan seorang laki-laki.

Selama peran ini dikerjakan pada koridor yang telah ditentukan oleh syariat maka hal ini boleh saja. Perempuan boleh memimpin sebuah perusahaan. Menjadi kepala sekolah, direktur atau manajer sebuah perusahaan. Perempuan dalam Islam boleh menjadi pemimpin, tapi tidak dalam kepemimpinan rumah tangga dan negara.

Mitos kedua yaitu perempuan harus mandiri secara ekonomi. Mengapa mitos? Karena faktanya perempuan secara ekonomi ditanggung oleh bapak, suami, saudara laki-laki. Dalam Islam yang bertanggung jawab memberi nafkah terhadap perempuan adalah para laki-laki dalam keluarga mereka atau keluarga terdekat perempuan.

Jika mereka tidak memiliki kerabat sama sekali maka beban nafkah tersebut akan berpindah kepada negara. Meski demikian perempuan boleh bekerja, tapi tidak menggurkan kewajiban nafkah suami. Ia boleh membantu meringankan beban suami dan keluarganya dengan restu suami.

BACA JUGA: Aisyah Jelaskan Ciri-ciri Perempuan Paling Utama

Maraknya perempuan ‘dasteran’ saat ini dengan penghasilan jutaan bahkan milyaran tidak menggugurkan kewajiban nafkah suami terhadap isteri atau perempuan dalam keluarga mereka. Mengapa banyak perempuan terjun menjadi pekerja karena kondisi ekonomi yang mengharuskan mereka membantu suami memenuhi kebutuhan rumah dan sekolah anak-anak mereka.

Perempuan yang merasa cukup dan mensyukuri pemberian suami dan memilih jadi ibu rumah tangga tulen tidak bisa dikatakan perempuan lemah atau dipandang sebelah mata. Faktanya dalam islam Ibu rumah tangga adalah profesi mulia.

Sebagaimana Rasulullah memuliakan pekerjaan seorang ibu. Sayangnya, saat ini pemahaman masyarakat mulai bergeser. Perempuan mandiri, karir jadi profesi yang lebih membanggakan ketimbang menjadi seorang ibu rumah tangga.

BACA JUGA: Di Akhir Zaman, Banyaknya Perdagangan oleh Kaum Perempuan

Perempuan adalah partner laki-laki dalam Islam. Kedudukannya mulia. Dihormati dan dilindungi. Bagaimana perlakuan Rasulullah kepada istri-istrinya menunjukkan sikap teladan bagi laki-laki memperlakukan istri mereka dengan baik. Berlemah lembut kepada perempuan. Bahkan negara sampai memerangi suatu kaum karena ada seseorang yang menyingkap aurat seorang wanita pada masa itu.

Kondisi ini sangat jauh dari masyarakat kita saat ini. Perempuan menjadi budak seks, bahkan dipaksa dan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, menjadi korban eksploitasi, mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Lingkungan kapitalistik semakin melemahkan kemulian seorang perempuan.

Mengembalikan kemulian perempuan dengan mengembalikan mindset berpikir masyarakat tentang posisi perempuan. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keamanan seorang perempuan.

Menghentikan eksploitasi perempuan. Menutup lokalisasi. Termasuk perbaikan kondisi ekonomi dan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi kaum laki-laki. Sehingga masing-masing diberikan peran sesuai porsinya masing-masing. []

 

OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: gendernafkahperempuan
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Agar Tak Menyesal Setelah Menikah

Next Post

Pesan Abu Bakar kepada Umar Bin Khaththab

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Leasing, Bisnis

5 Prinsip Emas Bisnis Rasulullah yang Relevan Sepanjang Zaman

11 Juli 2025
telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 kesetaraan gender

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Ketika Alquran Disusun, Dua Ayat Ini sempat Tertinggal

Oleh Yudi
17 Oktober 2019
0
Zaid bin Tasbit

Ubaid bin Umair berkata, “’Umar tidak menulis satu pun ayat di dalam mushaf kecuali ada dua orang yang memberikan kesaksian...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Malaikat Penyelamat Manusia, Adakah?

Oleh Dini Koswarini
5 September 2024
0
Malaikat Penyelamat Manusia

Apakah ada malaikat penyelamat manusia?

Lihat LebihDetails

Kata-kata Bijak tentang Tahajjud, Bermunajat kepada Allah di Gelapnya Malam

Oleh Saad Saefullah
20 November 2020
0
Kiat Bangun Tahajjud

MESKI tidak wajib, shalat tahajjud merupakan shalat sunnah yang sangat utama. Banyak sekali dalil-dalil, baik dari alquran maupun hadis, yang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.