• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 23 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Fiksi

Penantian Sang Pengantin

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Fiksi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Keutamaan Silaturahim

Foto: LarchQue - DeviantArt

1
BAGIKAN

Oleh : Patrianur Patria

KASIH, lihatlah, betapa cantik dan anggunnya aku dengan kebaya putih ini. Kau bilang, perempuanmu ini selalu menawan dengan nuansa putih. Karena itu, kamar pengantin pun kupilih yang bernuansa putih. Setiap kutarik napas, aroma melati *merunjam penciuman. Seiring tergesa ingatanku melayang padamu.

Ingatkah kau awal pertemuan kita? Ketika itu, aku sedang menginap di rumah seorang teman dan kau datang menemui kakak lelakinya. Aku tidak terlalu mempedulikanmu meskipun dari sudut mata kutahu kau tak pernah lepas memandang. Beberapa hari kemudian datang SMS darimu. Tidak lama kau pun mulai menelepon. Kadang kita bicara berjam-jam sampai baterai handphone salah satu dari kita lowbat.

Hubungan kita pun semakin istimewa. Lima tahun lamanya kita bersama, sampai suatu hari kau putuskan kembali ke kota kelahiran karena khawatir dengan ibumu yang telah menua dan tinggal sendiri.

ArtikelTerkait

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

Suamiku Mantan Majikanku

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

Aku sempat meragu untuk meneruskan hubungan ini, tapi kau meyakinkan kalau cinta kita takkan tergoyahkan oleh jarak. Dan nyatanya, baru sebulan kau di sana, segala pesan dan telepon darimu perlahan menghilang. Sungguh, aku tak tahan lagi, Kasih. Akhirnya kuberanikan diri bertanya. Saat itu, lama, baru kau jawab, “ibu melarang aku untuk menikah dalam waktu dekat ini.”

“Kita kan memang tidak mungkin menikah dalam waktu dekat. ” Kala itu aku masih bisa berseloroh.

“Bagiku, restu orangtua diatas segalanya, Inka.” Kutelan ucapmu yang menyembilu.

“Kau tidak berusaha untuk hubungan kita?”

“Kalau jodoh pasti akan bersatu.”

“Tapi jodohmu harus kau usahakan sendiri.” Aku mulai meradang dalam tangis yang tertahan. Kudengar kau menghela napas di seberang sana.

“Kita istikharah saja, ya.” Pintamu akhirnya dengan suara yang *melindap.

Sejak itu, kulalui tiap malam dengan istikharah dan hajat. Meskipun menyerahkan semuanya pada Tuhan, tetap saja aku berharap, kaulah yang kelak menjadi sandinganku.

Advertisements

Dan istikharah membawaku ke ruangan ini, sekarang ….

Ibu membuka pintu kamar. Ia tertegun haru melihat putrinya menjadi pengantin. Perlahan langkahnya mendekat.

“Cantik sekali, Nduk. Sudah lama sekali, Ibu ingin melihatmu begini.” Perempuan berkebaya merah muda itu merapikan roncean melati di kerudungku. Ada yang membuncah di sudut mata. Kupeluk tubuh gemuk ibu. Airmata *lesap di balik bahunya.

“Aku tidak mau menikah, Bu ….” Kugigit bibir yang menggetar. Ibu *menepik punggungku.

“Mungkin ibu tidak bisa mencarikan lelaki idaman untukmu, tapi percayalah, Nduk, Ibu berusaha mencari yang terbaik untukmu.”

Entah kenapa, kali ini tidak kutemukan kedamaian di balik pelukan wanita yang telah melahirkanku. Kulepaskan pelukan dan kubelokkan pandangan. Enggan menatapnya.

“Hari ini, kamu boleh membenci Ibu, tapi suatu hari nanti, kamu akan tertawa bila mengingatnya. Tidak ada alasan menolak calon suamimu.”

Airmata *mencelus lagi dari tandan-nya.

Kasih, mengapa tak kutemukan kau di setiap istikharahku? []

Catatan Kaki
Merunjam : Menusuk
Melindap : Redup; samar; kurang jelas
Lesap : Hilang; lenyap
Menepik : Menepuk
Mencelus : lepas

Biodata Penulis:
Patrianur Patria, gadis periang dengan sejuta warna. Aktif menulis sejak tahun 2012. Beberapa cerpennya berhasil diabadikan melalui melalui beberapa buku antologi. Dapat dihubungi melalui fb dengan akun Patrianur Patria.

Tags: cerpenpenantianpengantin
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kiara Payung

Next Post

BMKG: Di 2018 akan Ada 2 Gerhana Bulan dan 3 Gerhana Matahari

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Palestina, Semangka, tanah, Pelajaran dari Gaza, Palestina, Palestina

Tapi Ini Tanah Kami, Meski Duka dan Mati Tertanam di Sini

6 November 2023
Hadits tentang Sabar, Konsultasi Kesehatan, Puisi Terakhir WS Rendra

Hidup Itu Seperti UAP… Puisi Terakhir WS Rendra

10 Oktober 2023
KDRT, Balasan bagi Orang yang Suka Memaki dan Menyakiti Orang Lain, Suamiku

Suamiku Mantan Majikanku

17 Agustus 2023
cantik, Rukun Islam, Amal Penghapus Dosa

Gadis Cantik Sebagai Anugerah Tuhan

9 Maret 2023
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Olahraga, Pola Hidup Sehat, Kuisioner

Kuisioner: Cek Seberapa Bugar Tubuhmu!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Angin Duduk, Angin Duduk, Kebiasaan di Malam Hari

10 Kebiasaan di Malam Hari yang Membuat Tubuhmu Rusak, Nomor 5 Sering Banget Dilakukan!

Oleh Haura Nurbani
22 Mei 2025
0

Perusak Amal, Larangan Allah, Anak Durhaka pada Orangtua, Maksiat, Pembohong

Apa Hukuman Sosial untuk Seorang Pembohong?

Oleh Saad Saefullah
22 Mei 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri

Jejak di Balik Bayangan: Siapa Pencuri Uang 5 Milyar di Rumah Pengusaha Ini?

Oleh Dini Koswarini
22 Mei 2025
0

hidup, orang baik, shalat

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0

Terpopuler

Siapa Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam? Ternyata Ada Makhluk Lain

Oleh Yudi
21 Mei 2025
0
bumi

Namun, tidak banyak informasi mengenai apakah makhluk-makhluk bercahaya ini pernah menghuni bumi atau tidak.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Penyakit yang Bisa Ditimbulkan Akibat Banyak Cicak di Rumah

Oleh Yudi
20 Mei 2025
0
cicak

CICAK sering kali dianggap sebagai hewan yang tidak berbahaya karena mereka membantu mengurangi populasi serangga seperti nyamuk atau lalat.

Lihat LebihDetails

Orang Baik Tapi Tak Pernah Shalat, Bagaimana?

Oleh Yudi
22 Mei 2025
0
hidup, orang baik, shalat

Sebagian ulama, seperti Imam Ahmad dan ulama madzhab Hanbali, bahkan menganggap orang yang sengaja meninggalkan shalat sebagai kafir.

Lihat LebihDetails

Berapa IQ Manusia Paling Tinggi dan Paling Rendah?

Oleh Haura Nurbani
21 Mei 2025
0
Hobi, IQ

Dalam konteks ini, IQ menjadi bekal yang berharga untuk menghadapi tantangan intelektual di era modern yang penuh kompetisi.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.