• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 5 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

Pemudi Hafidzah dan Yatim Piatu Itu Menghembuskan Nafas Terakhir di Penghujung Malam

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi

Foto hanya ilustrasi

0
BAGIKAN

Oleh: Rohmat Saputra
Penulis, Anggota Kelas Menulis Islampos

Ada seorang pemudi hafidz qur’an (30 juz) mengajar di salah satu Pesantren Tahfidz di Jawa Tengah. Selain mengajar, ia dikenal kuat dalam muroja’ah/mengulang hafalan. Sebab baginya hafalan Qur’an harus terus dijaga. Ayat Qur’an tidak seperti bacaan lainnya yang bisa saja awet di ingat. Jika hafalan Qur’an tidak di ulang maka lambat laun akan lupa.

Ia diuji oleh Allah dengan mengidap kanker otak. Saat kambuh ia sulit beraktifitas. Hanya terbaring lemas diatas ranjang dan menahan rasa sakit yang tak terkira. Apalagi ketiadaan kedua orang tua yang telah lama meninggal, makin perih perasaannya saat itu.

Pernah ada seorang ikhwan sholeh (Insya Allah) datang untuk mengkhitbah meski sudah tahu bahwa akhwat itu mengidap penyakit yang tidak ringan. Tapi Ikhwan tesebut menerima apa adanya karena dalam segi agama dan kemampuan, ia masuk pada kriteria si ikhwan.

ArtikelTerkait

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

10 Mitos saat Kehamilan: Antara Kepercayaan dan Fakta Medis

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Selanjutnya ikhwan itu memohon restu kepada orang tua untuk melamar akhwat tersebut. Namun ditolak disebabkan sakit yang diderita. Si ikhwan ingin tetap melanjutkan proses itu meski orang tua tidak menerima. Tapi setelah di pikir kembali, penolakan itu tak bermaksud buruk kepadanya. Sikap orang tuanya bisa saja sebagai bentuk kekhawatiran karena begitu peduli terhadap masa depan anaknya.

Orang tua siapa yang tidak berat jika mendengar bahwa calon mantunya ternyata mengidap penyakit kanker otak? Pasti akan dipertimbangkan matang-matang menerima kabar seperti itu. Kemudian dengan baik-baik akhirnya si ikhwan mundur.

Selang beberapa waktu akhwat ini pergi ke Singapura untuk berobat. Selesai pengobatan, kambuh yang sering terjadi sudah menurun. Tidak sesering dulu. Ia kembali mengajar sebagaimana biasanya. Pada suatu hari atas takdir Allah terjadi kecelakaan. Ia terjatuh dari motor yang mengakibatkan luka parah pada bagian kepala.

Saat dibawa ke rumah sakit dalam keadaan setengah sadar, ia melantunkan ayat qur’an tanpa henti. Tentu ucapan tersebut keluar dari alam bawah sadar karena ia berada dalam kondisi yang kritis. Sangat mungkin kebiasaan menjaga hafalan dengan mengulangnya membuat mulutnya reflek mengucapkan kalimat mulia itu.

Ketika sadar sepenuhnya, beberapa keluarga angkat dan teman sudah berkumpul mengelilingi ranjang dimana ia berbaring. Ia lupa semua siapa menjenguknya saat itu. Ternyata ia mengalami gegar otak. Namun uniknya hafalan Qur’an masih dia ingat seperti sebelum kecelakaan.

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, ia kembali ke pesantren sebagaimana aktifitas biasanya. Termasuk kembali tahajud dan muroja’ah hafalan di tengah malam.

Di penghujung malam setelah shalat tahajud, ia memuroja’ah hafalan-hafalannya. Asyik sibuk berduaan dengan al-Quran dan menikmati setiap ayat ditengah terlelapnya manusia. Namun ia tak mengira, jika malam itu adalah tahajud dan murojaah terakhir baginya. Mungkin Allah telah rindu ingin menemui hamba yang sholehah itu. Malaikat maut mendatanginya setelah mengulang-ulang kalam suci dari mulutnya.

Ia menghembuskan nafas terakhir pada saat itu juga. Maka selesai sudah kehidupannya di dunia. Allah istirahatkan dari penatnya cobaan yang terus mendera. Cukuplah aktifitas baik di penghujung malamnya itu menjadi persiapan dalam menyambut kematian dengan cara yang baik.

Advertisements

Semoga kisah nyata ini menjadi renungan akan pentingnya membangun istiqomah dalam kebaikan. Perhatikanlah kehidupannya. Meski ia seakan hidup sendiri karena berstatus anak semata wayang dan telah ditinggal kedua orang tua, ditambah pula mengidap dua penyakit berat, tapi ia memiliki teman sekaligus tempat curhat yang tak pernah berkhianat. Apa itu? Hafalan qur’an 30 juz yang selalu di ulang dan tahajud yang senantiasa ditegakkan.

Disaat pemudi hari ini banyak yang curhat ke sosial media, terlebih curhat ke orang yang bukan muhrim, tapi akhwat tersebut lebih memilih ibadah sebagai tempat membuang semua kegundahan. Tidak ada tempat bersandar paling aman melainkan hanya kepada-Nya.

Dan keistiqomahan itulah yang tanpa sadar menyampaikannya pada kematian yang sangat didamba orang-orang sholeh, yaitu husnul khatimah. []

Sumber: Kisahnya sebagaimana dituturkan oleh kerabat dekatnya

Tags: HafidzahmalamMenghembuskan NafasPemudi
Share1490SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Soal Aduan Konten Porno, YLKI Desak WhatsApp Segera Perbaiki

Next Post

Ketika Imam Batal dalam Sujudnya, Ini Solusinya

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

daging merah, daging kurban, kurban

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

26 Mei 2025
uban, usia 40

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

22 Mei 2025
kehamilan

10 Mitos saat Kehamilan: Antara Kepercayaan dan Fakta Medis

18 Mei 2025
kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

14 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ghibah

Akibat Tidak Ghibah: Cerita Seru Anti Gosip!

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

hari arafah

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

golongan darah

Benarkah Pemilik Golongan Darah O Itu Istimewa?

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Terpopuler

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ke-9 dalam bulan Zulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah, dan merupakan salah satu hari paling mulia...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Pekerjaan-pekerjaan yang Tidak Akan Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2025
0
Manajemen Risiko Bisnis, usaha rumahan, Pekerjaan

AI tidak memiliki empati sejati. Maka pekerjaan yang menuntut hubungan emosional mendalam akan sulit tergantikan.

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0
Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau mulut, atau halitosis, bisa membuat kita tidak percaya diri saat berbicara. Tapi apa sebenarnya penyebabnya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.