• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 24 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Pelajaran Imam Syafi’i, Rezeki Bukan Sekadar Angka

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Imam Bukhari Imam Syafi' Nikmatnya Hidup Sederhana, Imam Muslim, Saya Tidak Tahu, Imam Ibnu Rajab, Hasan Al-Bashri, Syekh, Thufeil Bin Amr Ad-Dausi, Fatwa Harian Modern, Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Imam asy-Syafi'i, Nasihat Imam Al-Ghazali, Imam Ahmad, Imam Ahmad, Imam Syafi'i, Abu Zayd Hunayn

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Muhamad Mulkan Fauzi

KISAH belajar dari kisah seorang buruh yang mengadu kepada Imam Syafi’i tentang kemalangan keluarganya, ketika upah kerja yang ia terima tak sanggup membahagiakan istri dan anaknya di rumah. Suatu ketika, “Wahai imam, sesungguhnya aku tengah ditimpa kemalangan, tolonglah aku!”

Imam Syafi’i kemudian bertanya, “Ada apa gerangan dengan engkau?”

Kemudian berceritalah si buruh itu kepada Imam Syafi’i tentang kemalangan yang tengah dideritanya, “Ya Imam, aku bekerja, gajiku besar: 5 dirham per hari, tapi keluargaku tak bahagia; kami pas-pasan; istriku tidak menghormatiku, anakku bandel tidak alang kepalang. Apa yang mesti aku lakukan?”

ArtikelTerkait

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

rezeki Imam Syafi'

BACA JUGA: Sejak Kecil, Imam Syafi’i Belajar Ilmu Agama dengan Semangat Membara

“Besok temui bosmu, minta kurangi upahmu menjadi 4 dirham saja,” nasihat Imam Syafi’i.

Dengan kepala yang kebingungan, lisan dan hatinya mempercayai perkataan Imam Syafi’i. ‘Ini Sang Imam. Ia orang benar. Aku percaya’ gumamnya dalam hati. “Baiklah.” ucapnya.

Selang beberapa hari berlalu, si buruh ini kembali menemui Imam Syafi’i, meminta petuahnya untuk masalah yang masih sama.

“Ya Imam, seperti nasihatmu, aku menghadap bosku. Sekarang upahku 4 dirham saja, tetapi keluargaku tetap tidak bahagia; keadaan kami masihlah sama; Istri dan anakku masihlah seperti sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan lagi, wahai Imam?”

“Temui lagi bosmu, minta ia untuk kurangi lagi upahmu jadi 3 dirham saja.”

Mungkin saja terbesit dalam pikiran si buruh, ‘Makin aneh aja ini nasihat. Tapi ia orang benar. Aku percaya.’, tetapi kemudian ia berkata, “Baiklah, aku akan meminta bosku untuk mengurangi upahku jadi 3 dirham.”

Beberapa waktu kemudian, si buruh kembali menghadap kepada Imam Syafi’i dengan wajah yang berbeda, “Ya Imam, Ma Syaa Allah, Tabarakarrahmaan, upahku sekarang cuma 3 dirham, tapi rasanya semua cukup, bahkan berlimpah. Upahku cuma 3 dirham, tapi sekarang tiap aku pulang sambutan istriku begitu aduhai… manis sekali, lembut, mesra; begitu luar biasa. Upahku cuma 3 dirham, Ya Imam, tapi anakku sekarang itu patuh-patuh, sholeh-sholeh, rajin-rajin ibadahnya; keluarga kami dilimpahi keberkahan; keluarga kami seperti dimudakan beberapa tahun, berbeda sekali ketika upahku 5 dirham. Apa sebenarnya yang terjadi?”

rezeki Imam Syafi'

Imam Syafi’i kemudian membacakan sebuah syair yang indah sekali,

“Dia mengumpulkan yang haram
untuk masuk kepada yang halal
dia kira supaya menjadi banyak
padahal merusak…”

“Lantas sebenarnya apa pekerjaanmu?” lanjut Imam Syafi’i bertanya.

BACA JUGA: Guru Imam Bukhari dan Muslim adalah Murid Imam Syafi’i

“Aku bekerja menjaga gudang saja. Pekerjaan yang santai-santai. Gak terlalu capek,” jawab si buruh itu.

“Pantas,” balas Imam Syafi’i, “pekerjaanmu itu nilainya 3 dirham saja. Maka ketika engkau menerima 5 dirham, 2 dirham sisanya itu bukan hakmu; 2 dirham itulah yang merusak keberkahanmu.”

https://www.youtube.com/watch?v=w9NHXdd25ao

Apa yang dapat kita ambil pelajaran, adalah bahwa rezeki bukanlah sekumpulan angka-angka; rezeki adalah pintu masuk keberkahan yang dicurahkan pada hati-hati yang terlatih untuk berbahagia dengan penerimaan sepenuh tulus akan sebuah ketetapan, bukan pada yang menginginkan lebih, sedang apa yang dilakukan tak sepadan. []

KATA BIJAK IMAM SYAFI’I

Kafaa bialilm fadilat ‘ana yudaeiyah min lays fiha, wayafrah ‘iidha nisab ‘iilayh

“Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan.”

Wakafaa bialjahl shina ‘an yatabaraa minh man hu fih, wayughdib ‘iidha nisab ‘iilayh

“Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya.”

“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan”

“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak, maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk”

Imam Syafi'i
Foto: AsSajidin

“Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada satu orang yang jahil (bodoh) karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.”

“Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.”

“Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya.”

BACA JUGA:  3 Amal yang Paling Berat menurut Imam Syafi’i

“Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang. Maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.”

“Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat.”

“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran.”

Tags: imam syafi'irezeki
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

7 Pulau Terpencil di Indonesia, Cocok untuk Destinasi Wisata di tengah Pandemi

Next Post

Perang Cristiano Ronaldo VS Coca Cola

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

keajaiban, Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele, Orang yang Tidak Diajak Bicara oleh Allah, kebersihan, Orang yang Tak Dapat Mencium Bau Surga, Imam Hassan Al-Basri

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

18 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

14 September 2023
Shalawat

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

9 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

31 Agustus 2023
Please login to join discussion

Terbaru

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

kaesang

Begini Kata Pakar soal Kaesang Gabung PSI Jelang Pemilu 2024

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyebut Kaesang menyadari bahwa PSI membutuhkan vote getter.

gibran

Politkus NasDem Sebut Gibran Berpotensi Merapat ke Ganjar Jika…

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Bestari mengatakan jika Gibran menjadi cawapres Ganjar, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membawa PAN dan Golkar kembali.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.