• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 29 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Peduli Generasi ala Umar Bin Khatthab

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
rasulullah uzlah

Foto: Commons Wikimedia

221
BAGIKAN

Oleh: Ustadz Budi Ashari

 

Abdullah putra Umar radhiallahu anhumamenceritakan tentang tanah Khaibar yang telah dibagi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk para shahabat.

Dari Ibnu Umar berkata:
Umar mendapatkan tanah Khaibar. Dia datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam meminta saran tentangnya.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Dia berkata: Ya Rasulullah, aku mendapatkan tanah Khaibar. Belum pernah aku mendapatkan tanah yang lebih berharga selain darinya. Apa yang engkau perintahkan kepadaku tentangnya?

Rasul menjawab: Jika kamu mau, kamu tahan tanahnya dan kamu shadaqahkan.

Maka Umar pun menyedekahkannya, tidak dijual tanahnya, tidak diwariskan dan tidak dihadiahkan. Umar menyedekahkannya untuk orang fakir, kerabat, budak, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Diizinkan untuk yang mengelolanya untuk memakannya dengan cara yang baik atau memberi makan bagi temannya tanpa memilikinya.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Khaibar adalah wilayah sangat subur. Penghasil kurma nomor satu di Jazirah Arab saat itu. Sekaligus menjadi benteng bagi komunitas Yahudi di zaman Nabi. Sesungguhnya, jarak antara Madinah dan Khaibar cukup jauh: 170 Km. Apalagi jaraknya dari Mekah, 500 KM lebih jauh lagi. Tetapi Yahudi sering menjadi sumber masalah untuk berbagai kejahatan dan konspirasi bagi muslimin di Madinah. Dan pendorong untuk masyarakat Mekah melakukan penyerangan ke Madinah.

Karenanya di tahun 7 H, Nabi berangkat dengan 1400 pasukan muslimin (Lihat Ar Rahiq Al Makhtum). Ya, menuju Khaibar. Menghentikan semua provokasi Yahudi.

Dan dengan izin Allah, tebalnya benteng-benteng Khaibar mampu ditembus muslimin. Yahudi menyerah. Mereka hendak diusir oleh Rasul dari Khaibar, tetapi batal. Karena keadaan muslimin yang tidak memungkinkan mengelola Khaibar, maka tercapailah kesepakatan antara Rasulullah dan Yahudi. Mereka boleh tetap tinggal di Khaibar untuk mengelola kekayaan tanah Khaibar. Tetapi setengah dari hasil buminya harus disetorkan ke Madinah dan mereka tetap berhak mengelola tanah Khaibar selama diperlukan oleh muslimin.

Status tanah Khaibar telah menjadi milik muslimin. Dan Yahudi hanya menjadi pengelola yang berhak mendapatkan bagi hasil. Tanah Khaibar dibagi oleh Rasulullah untuk para shahabat seperti dalam aturan pembagian ghanimah.

Di antara para shahabat yang memiliki bagian tanah di Khaibar adalah Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Persis seperti yang disampaikan oleh Umar bahwa tanah Khaibar adalah merupakan tanah terbaik yang pernah dimilikinya. Mengingat hasil buminya sungguh sangat luar biasa.

Tetapi Umar memberikan pelajaran berharga kepada kita. Harta terbaik yang dimilikinya justru hendak dilepasnya karena Allah. Umar mau menyedekahkannya. Semangat ini rata di kalangan para shahabat Nabi.

Umar datang ke Nabi untuk meminta petunjuk. Saran yang diberikan oleh Nabi adalah wakaf. Rencana awal Umar untuk menyedekahkan kebunnya, disarankan Nabi untuk diwakafkan. Bedanya adalah jika sedekah kepemilikan kebun akan berpindah kepada seseorang atau beberapa orang. Dan orang itu punya hak penuh untuk mengelola atau menjualnya atau memberikannya lagi ke orang lain. Adapun wakaf, status tanah tersebut menjadi tidak ada pemiliknya kecuali Allah. Dan hasilnya digunakan untuk berbagai kepentingan sesuai akad. Dalam kisah di atas diperuntukkan bagi  fakir, kerabat, budak, sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Selama tanah itu masih ada dan menghasilkan, maka kepentingan umum bisa terus dibiayai.

Apa yang sebenarnya ada dalam diri Umar saat memberikan harta paling berharga yang dimilikinya itu. Amal shaleh, itu pasti. Amal yang terus mengalir pahala, itu jelas.

Tapi mari kita baca kalimat Umar saat beliau menjadi Khalifah,
“Kalau bukan karena keberadaan muslimin yang akan datang nanti, tidaklah aku membuka sebuah tempat kecuali pasti aku membaginya, sebagaimanan Nabi shallallahu alaihi wasallam membagi Khaibar.” (HR. Bukhari)

Kalimat ini dikeluarkan Umar untuk membuat kebijakan terhadap tanah yang lebih kaya lagi. Ardhus Sawad (Tanah Irak) yang dikenal sangat subur dan sangat kaya hasil buminya.

Umar mengenang pembagian tanah Khaibar. Di mana dirinya termasuk orang yang mendapatkan jatah tanah. Dan Umar telah mewakafkan tanah yang ada dalam kekuasaannya.

Kini Umar kembali mendapatkan kekuasaan. Tanah yang lebih luas dan lebih kaya; tanah Irak. Saat keputusan penuhnya ada di tangah Umar, ia mengingat peristiwa Khaibar yang telah berlalu sekitar 10 tahun yang lalu.

Ternyata Umar disibukkan oleh pemikiran tentang jatah generasi berikut. Prof. DR. Akram Dhiya’ menjelaskan tentang hal ini,
“Hukum asalnya adalah wilayah yang ditaklukkan harus dibagi. Adapun perhatian terhadap hak-hak generasi berikutnya disimpulkan oleh Umar dari ayat-ayat yang dibacakan di hadapan yang hadir (Yaitu Al Hasyr: 7-10).”

Setelah menyampaikan pendapatnya dan membacakan ayat-ayat tersebut, Umar menutup tekadnya dengan perkataan,

“Demi Allah tidak ada seorang pun dari muslimin kecuali ia berhak terhadap harta ini. Baik ia bisa mendapatkannya atau tidak. Hingga seorang penggembala di Kota ‘Adn”

‘Adn adalah salah satu kota di Yaman. Penyebutan Kota ‘Adn adalah ungkapan untuk wilayah kekuasaan Umar yang sangat jauh.

Umar ingin menjamin bahwa wilayah terluar dan terjauh yang dimiliki muslimin, bahkan hanya orang kecil seperti seorang penggembala berhak terhadap harta negara. Dan Umar harus menjamin bahwa hartanya benar-benar sampai di tangannya dan bisa dinikmatinya.

Sungguh, dari sini kita semakin tahu bahwa Umar adalah pemimpin yang sangat adil. Keadilannya melampaui zamannya. Ia memikirkan generasi setelahnya. Umar tidak ingin harta itu hanya berputar di antara orang-orang di zamannya. Apatah lagi hanya di tangan segelintir orang.

Maka, mereka yang tega melakukan korupsi jelas ia tidak peduli dengan generasi setelahnya.

Mereka yang menguras habis kekayaan negara hanya untuk kepuasan syahwatnya dan sekelompok orang, jelas ia tidak peduli dengan generasi setelahnya.

Mereka yang tidak memikirkan dampak negatif dari tindakannya dalam menguras kekayaan bumi, jelas ia tidak peduli dengan generasi setelahnya.

Mereka yang hanya menumpuk aset tanah dan menelantarkannya, jelas ia tidak peduli dengan generasi setelahnya.

Mereka tidak peduli. Generasi masa depan sebenarnya tak pernah ada di benaknya. Tak menjadi konsentrasinya, walau sering keluar dari lisannya.

Mereka tak pantas jadi pemimpin! []

Tags: SedekahUmar Bin Khatthab
Share221SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bukan Malaikat Bukan Syaitan

Next Post

Sebesar Apapun Dosamu, Percayalah Allah Maha Pengampun!

Ralda Rizmainun Farlina

Ralda Rizmainun Farlina

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Inilah 8 Keutamaan Surat Ad Dhuha yang Jarang Diketahui Muslim

Oleh Remmy Ardian
2 November 2021
0
surat ar rahman, surat Ad Dhuha

Surat Ad Dhuha termasuk golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 12 ayat. Arti Ad Dhuha secara makna adalah "waktu matahari...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.