• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 5 Februari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Nabi Muhammad Pembela Kaum Difabel

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unsplash

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Zulfikar Rakhmat, Seorang difabel dan mahasiswa S3 di Universitas Manchester, Inggris.

BANYAK orang yang melihat sosok Nabi Muhammad dari perspektif yang berbeda. Bagi mereka yang melihat sosok Rasulullah dari sudut pandang yang positif, beliau digambarkan sebagai seorang pemimipin yang adil, prajurit yang pemberani serta seorang suami yang ideal. Sementara, banyak juga masyarakat yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad dari sudut pandang negatif, menggambarkan beliau sebagai pedofil atau seorang teroris.

Namun dalam artikel ini, saya ingin menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW dari sudut pandang yang lain. Saya akan bercerita tentang betapa pentingnya Rasulullah bagi kaum difabel yang memiliki keterbatasan. Bagi saya dan kaum difabel lainnya Nabi Muhammad lebih dari sekedar inspirator bagi kaum penyandang disabilitas.

Ia adalah pembela hak-hak kaum difabel. 1400 tahun yang lalu, beliau selalu berada di garis terdepan untuk memastikan bahwa orang-orang yang memiliki keterbatasan dipenuhi hak kebutuhannya.

ArtikelTerkait

Rasulullah dan Uang 8 Dirham

Gembala Cilik dan Abdullah bin Umar

Umar bin Khattab, Si Jago Gulat di Masa Jahiliah

Shalat Abu Bakar Ash-Shiddiq

BACA JUGA: Nama-nama Nabi Muhammad SAW yang Jarang Diketahui

Nabi Muhammad berusaha untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap kaum difabel dengan mengajarkan bahwa tak seharusnya ada stigma atau sikap negatif bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Beliau menekankan bahwa disabilitas tidak mempengaruhi kesempurnaan mereka di mata Allah selama mereka memiliki iman yang kokoh.

Nabi juga mengajarkan bahwa tak seperti kepercayaan banyak orang, disabilitas bukanlah hukuman dari Allah tetapi merupakan pengampunan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Seperti sabda beliau, bahwa tiap ujian yang dihadapi oleh seorang Muslim, meskipun hanya luka dari duri, terdapat pengampunan dari Sang Maha Kuasa.

Nabi Muhammad mengangkat harkat dan martabat kaum difabel dan menghapus kesedihan ataupun penderitaan yang mereka alami. Beliau selalu mengingatkan bahwa sesungguhnnya Allah tidak melihat tubuh dan rupa manusia, melainkan melihat hati mereka. Rasulullah benar-benar hadir sebagai penyejuk mereka yang memiliki keterbatasan, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Tak lupa, Nabi juga melindungi hak asasi kaum difabel dan menghapuskan diskriminasi berlandaskan disabilitas, yang lazim sebelum datangnya Islam. Dalam salah satu riwayat diceritakan, bahwa Nabi pernah menunjuk salah satu sahabat yang bernama Abdullah Ibn Umm Maktoom, seorang tuna netra sebagai Muadzin. Bahkan pernah Rasulullah meminta Abdullah untuk memimpin kota Madinah saat Nabi berada di luar kota.

Beliau meberikan kepercayaan yang luar biasa kepada kaum difabel. Baginya, keterbatasan Abdullah bukanlah hambatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Ia ingin mengajarkan bahwa mereka yang berkebutuhan khusus tak sepatutnya direndahkan karena dibalik kekurangan mereka pasti tersimpan potensi untuk berkontribusi dan bermanfaat untuk orang-orang disekitarnya.

Disamping itu, juga terdapat kisah salah satu sahabat Rasulullah yang bernama Julaybib. Sahabat yang satu ini dijauhi oleh orang-orang disekitarnya karena memiliki tubuh yang pendek nan tak menawan. Meski begitu Rasulullah jadikan ia seorang teman, merawat, dan mengangkat martabatnya.

BACA JUGA: Tak Boleh Menggambar Nabi Muhammad SAW, Mengapa?

Cintanya terhadap Julaybib begitu luar biasa hingga Nabi pernah mengatakan, “kau dariku dan aku darinya.” Sikap Rasulullah merupakan gambaran nyata tentang bagaimana prinsip inklusi atau kesetaraan bagi kaum difabel harus diterapkan. Beliau melakukan advokasi, tindakan nyata dalam rangka mendidik umatnya mengenai pentingnya menerima, menyejahterakan, dan memberdayakan kaum difabel.

Keteladanan lain yang diajarkan oleh Rasulullah adalah melarang umatnya untuk merendahkan atau mentertawakan mereka yang lahir tak sempurna. Suatu hari, sahabat Abdullah Ibn Mas’ud, yang juga merupakan orang yang paling pandai dalam menafsirkan al Quran, memanjat sebuah pohon. Seketika angin terhembus sehingga kaki Abdullah terlihat.

Beberapa sahabat yang melihat tertawa. Namun Nabi menegur mereka dengan berkata, “apa yang membuat kalian tertawa? Ketahuilah bahwa di hari pembalasan kedua kaki Ibn Mas’ud akan lebih berat di timbangan daripada gunung Uhud.” Dengan cara ini, Rasulullah mengingatkan ummatnya agar tidak menertawakan kaum difabel, terutama terkait dengan penampilan fisik mereka.

Nabi Muhammad bahkan sangat memahami kebutuhan mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Sebagai contoh, bagi mereka yang tak mampu menunaikan Shalat sambil berdiri, diperbolehkan untuk melaksanakannya dengan duduk, dan seandainya mereka masih tak mampu, Rasulullah memperbolehkan mereka untuk shalat sambil berbaring. Ia juga bersabda bahwa yang membaca al Quran dengan terbata-bata, ia akan mendapatkan dua pahala dibanding mereka yang membaca dengan sempurna.

BACA JUGA: Diseru Masuk Islam, Inilah 8 Pemimpin Dunia yang Pernah Disurati Nabi Muhammad SAW

Apa yang telah dilakukan oleh Baginda Nabi seharusnya menjadi bahan renungan untuk kita semua. Hari ini orang-orang cacat sering dijadikan bahan cemoohan. Mereka terpinggirkan, diabaikan, bahkan seringkali dianggap sebagai sekelompok masyarakat yang lemah dan tidak berdaya.

Rasulullah telah menjadi sumber inspirasi bagi saya dan kaum difabel di seluruh dunia. Beliau mengajak umat manusia untuk selalu peduli terhadap orang lain dengan menjanjikan bahwa siapa pun yang mampu mengatasi segala macam kesulitan yang orang hadapi di dunia ini, Allah akan menghapus kesulitan nya di akhirat nanti.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita semua untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad dalam bersikap terhadap mereka yang memiliki keterbatasan. []

Tags: kaum difabelnabi muhammadrasulullahsirah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keluar dari Perfilman Bollywood, Aktris India Sana Khan Kini Menikah dengan Seorang Mufti

Next Post

15 Ini Amalan Ringan Saja, namun Berpahala Besar, Bisa Kamu Lakukan Dimana dan kapan Saja

Yudi

Yudi

Terkait Posts

sahabat yang diberi gelar abu yahya, Rasulullah, Ra

Rasulullah dan Uang 8 Dirham

5 Februari 2023
Abdullah bin Umar

Gembala Cilik dan Abdullah bin Umar

24 Januari 2023
Kekuatan Ikhlas, Nabi Palsu, Nasihat Umar bin Abdul Aziz, Doa Rasulullah, Umar bin Khattab

Umar bin Khattab, Si Jago Gulat di Masa Jahiliah

21 Januari 2023
Adzan Terakhir Bilal Imam Hasan Al-Bashri, Abu Bakar, Abu Jahal, Nabi Muhammad, Rasulullah, Dapur Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq

Shalat Abu Bakar Ash-Shiddiq

16 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Malaikat Maut, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Malaikat Jibril Bersayap, Nabi Yakub, Fakta Malaikat Mikail, Malaikat Jibril

Mengapa Ada Malaikat yang Membantu, Padahal Allah SWT Maha Kuasa?

Oleh Eneng Susanti
5 Februari 2023
0

Malaikat diciptakan untuk mengemban tugas tertentu. Dengan demikian, malaikat berperan tak ubahnya berperan layaknya robot.

jokowi, gibran

Warga Solo Ngeluh Pajak PBB Naik Drastis, Gibran: Pengin Diskon? Bisa

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0

Merespons keluhan warga itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

pramugari

Soal Kontroversi Larangan Jilbab bagi Pramugari, Wapres Ma’ruf Amin Buka Suara

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0

PT Garuda Indonesia melakukan diskusi intensif bersama stakeholder terkait mengenai kesiapan penggunaan jilbab bagi seragam pramugari.

hukum memutihkan wajah Pondasi untuk menemukan tujuan hidup nasihat tentang kecantikan, Cara Halal untuk Mempercantik Diri, Qadha atau Fidyah

2 Hukum Memutihkan Kulit

Oleh Eneng Susanti
5 Februari 2023
0

menurut syariat, ada dua hukum memutihkan kulit

Terpopuler

Warga Solo Ngeluh Pajak PBB Naik Drastis, Gibran: Pengin Diskon? Bisa

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
jokowi, gibran

Merespons keluhan warga itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyebut ada stimulus kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Lihat Lebih

Soal Kontroversi Larangan Jilbab bagi Pramugari, Wapres Ma’ruf Amin Buka Suara

Oleh Yudi
5 Februari 2023
0
pramugari

PT Garuda Indonesia melakukan diskusi intensif bersama stakeholder terkait mengenai kesiapan penggunaan jilbab bagi seragam pramugari.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·ş di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·ğ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

Âİ 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

Âİ 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications