• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Michael Levitt, Ilmuwan Peraih Nobel Ini Prediksi Kapan Pandemi Virus Corona akan Berakhir

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Flickr

Foto: Flickr

0
BAGIKAN

Michael Levitt, ahli biofisika dari Stanford University sekaligus peraih anugerah Nobel Prize di bidang kimia, memprediksi wabah virus corona COVID-19 bakal segera berakhir dalam waktu dekat. Pernyataan Levitt itu menjadi penguat bagi seluruh dunia yang kini tengah berjuang melawan pandemi tersebut.

Sebelumnya, Levitt mengestimasi dengan tepat bahwa China akan melalui wabah virus corona justru saat tren kasus sedang berada di puncak, jauh sebelum perkiraan serupa dibuat oleh pakar kesehatan lain.

Sejak pertengahan Februari hingga awal Maret, jumlah kasus penyakit yang dibawa oleh virus SARS-CoV-2 di China dilaporkan menurun. Johns Hopkins mencatat, kasus baru yang muncul tak sampai menyentuh angka 100.

BACA JUGA: Polisi Amankan 36 Muda-Mudi di Ngawi yang Tetap Berkerumun di Tengah Wabah Corona

ArtikelTerkait

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

Menurut laporan Sky News, pada 22 Maret, China memperoleh 92 kasus baru COVID-19, enam kematian, dan 505 orang dinyatakan telah negatif virus corona alias sudah sembuh.

Di China, kira-kira ada enam orang yang terinfeksi virus corona dari 100.000 populasi. Jumlah itu tak ada apa-apanya jika dibandingkan Italia yang menerima 98 kasus dari 100.000 populasi.

Kondisi di China pun belakangan berangsur pulih. Sejumlah tenaga medis yang diperbantukan dari luar Provinsi Hubei pun mulai pulang ke wilayah masing-masing.

Kepada Los Angeles Times, Levitt menyebut kondisi serupa juga bakal menghampiri negara-negara yang ikut terdampak wabah. Menurutnya, pemulihan situasi akibat COVID-19 akan mulai bisa terwujud terutama di daerah-daerah yang disiplin menerapkan aturan physical distancing atau menjaga kontak fisik dengan orang lain.

“Yang kita butuhkan adalah mengendalikan kepanikan… kita akan baik-baik saja,” ujarnya.

Ia sekaligus membantah prediksi banyak ahli epidemiologi dunia yang memperingatkan pandemi COVID-19 bakal berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun dengan efek kerusakan sosial yang masif serta merenggut jutaan nyawa.

Levitt mengatakan data di lapangan tidak mendukung skenario tersebut. Apalagi negara-negara terdampak mulai menjalankan langkah-langkah physical distancing, bahkan yang lebih ekstrem lagi, mengambil kebijakan lockdown demi memutus rantai penularan.

“Angka-angka (kasus) masih berisik tetapi ada tanda-tanda jelas pertumbuhan (kasus) melambat,” ujar Levitt.

Ia menambahkan, mandat untuk menjaga jarak sosial dan vaksinasi flu sama-sama penting untuk memerangi wabah. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyalahkan ulah sebagian media karena menyulut kepanikan.

Padahal, ketika China mulai melaporkan kenaikan angka kematian pasien COVID-19, perhitungan Levitt masih optimistis kalau jumlah kematian akan melambat dalam sepekan mendatang. Laporannya sempat viral di media sosial. Dalam estimasi tersebut, dia memprediksi wabah mencapai puncaknya pada pertengahan Februari dengan total sekitar 80.000 kasus dan 3.250 kematian.

BACA JUGA: Penjelasan UAS soal Hukum Meninggalkan Shalat Jumat dan Fardhu Berjamaah saat Wabah Corona

“Pada 16 Maret, China telah mencatat total 80.298 kasus dan 3.245 kematian,” ujarnya.

Terhitung sejak empat bulan mewabah, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 471.783 orang di seluruh dunia, merenggut 21.306 nyawa, dan 114.858 orang berhasil dinyatakan sembuh. Sejumlah negara menerapkan isolasi total, menutup total akses keluar-masuk. Imbauan physical distancing digalakkan di mana-mana.

Mengutip Levitt, menjaga jarak bakal ampuh mengakhiri pandemi ini. Seluruh dunia menghadapi satu musuh yang sama, virus yang dengan mudah menyebar antar manusia ke manusia. Saling memberi jarak menjadi solusi terbaik. Jika semua orang disiplin menerapkannya, pandemi ini akan lekas berlalu. []

SUMBER: KUMPARAN

Tags: IlmuwanVirus Corona
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

RS Kewalahan Tangani Jenazah Pasien COVID-19, Madrid Sulap Arena Ice Skating Jadi ‘Kamar Mayat’

Next Post

Bantu Penanggulangan Corona, 15.000 Mahasiswa Kedokteran Siap Jadi Relawan

Yudi

Yudi

Terkait Posts

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

18 Juni 2025
Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Kapan Pandemi Virus Corona akan Berakhir

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.