• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 15 Agustus 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Mengangkat Tangan dan Mengusapkannya ke Wajah ketika Berdoa

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Doa saat Melahirkan, bismillah, doa saat menghadapi kesulitan

Ilustrasi Foto: Islampos

0
BAGIKAN

DALAM berdoa, ada beberapa adab yang dianjurkan untuk dilakukan. Diantaranya, mengangkat kedua telapak tangan ke langit dan mengusapkan keduanya ke wajah setelah selesai. Mengangkat tangan menunjukkan akan perendahan diri dan butuhnya orang yang berdoa kepada Allah. Adapun mengusapkan kedua telapak tangan ke wajah setelah selesai, sebagai bentuk tafa’ul (harapan baik) bahwa doa tersebut dikabulkan oleh Allah, sehingga layak untuk diusapkan ke wajah sebagai bentuk tabarruk dari keduanya yang telah terlumuri oleh rahmat Allah. Kenapa ke wajah? Karena wajah merupakan anggota tubuh yang paling mulia. Demikian dijelaskan oleh para ulama.

Mengangkat Tangan dan Mengusapkannya ke Wajah ketika Berdoa 1

Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari sahabat Umar bin Al-Khathab ra, beliau berkata :

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ، لَمْ يَحُطَّهُمَا حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ

ArtikelTerkait

Mereka yang Dulu Dianggap Hina, Sekarang Ternyata ….

Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah

Amalan-Amalan 10 Hari Awal Dzulhijjah

Keluar dari Group WA

“Rasulullah ﷺ apabila mengangkat kedua tangannya dalam berdoa, beliau tidak menurunkannya sampai beliau mengusapkan keduanya ke wajah beliau.” [HR. At-Tirmidzi : 3386].

Hadits di atas juga diriwayatkan oleh : Abu Dawud : (2/611) No : (1492), Ahmad : (29/462) no : (17943), Ath-Thobrani dalam “Mu’jam Al-Kabir” : (631), Al-Baihaqi dalam “Ad-Da’awat” : (310), Abu Nu’aim Al-Ashbahni dalam “Ma’rifatush Shahabat” : (6614) dan selainnya. Dari seluruh jalan-jalan periwayatannya, hadits ini terdapat kelemahan. Akan tetapi sebagiannya menguatkan sebagian yang lain sehingga naik ke derajat HASAN lighairihi. Al-Hafidz Ibnu Hajar (w.852 H) – semoga Allah merahmati beliau – berkata :

وَلَهُ شَوَاهِدُ مِنْهَا:حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْد أَبِي دَاوُدَ. وَمَجْمُوعُهَا يَقْتَضِي أَنَّهُ حَدِيثٌ حَسَنٌ.

“Ia (hadits Umar bin Al-Khathab) memiliki beberapa syawahid (penguat) diantaranya : hadits Ibnu Abbas dikeluarkan oleh Abu Dawud. Kesemuanya menunjukkan, sesungguhnya ia merupakan hadits yang hasan (baik).” [ Bulughul Maram : 464 ].

BACA JUGA: Dahsyatnya Keutamaan Mendoakan Orang Lain Secara Diam-diam

Hadits di atas selain dihasankan oleh Ibnu Hajar, juga dihasankan oleh Imam An-Nawawi, As-Suyuthi, Al-Munawi dan yang lainnya.

Imam An-Nawawi (w.676 H) – semoga Allah merahmati beliau – dalam kitab “Al-Adzkar”, halaman (398) menyatakan : “Bab (anjuran) untuk mengangkat kedua tangan dalam berdoa dan mengusapkan keduanya ke wajah.”

Imam Al-Jazari (w.833 H) dalam kitabnya “Hishnul Hashin”, hlm. (56 dan seterusnya) menyebutkan, bahwa diantara adab berdoa adalah membuka telapak tangan dan mengangkat keduanya ke langit serta mengusapkan keduanya ke wajah setelah selesai. Simak juga di dalam kitab “Tuhfatu Adz-Dzakirin” yang merupakan syarah (penjelasan) kitab “Hishnul Hashin” karya Asy-Syaukani (w.1250 H), hlm. 55.

Imam Al-Mula Al-Harawi (w.1014 H) menyatakan: “Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata : dari hadits ini dan yang sebelumnya dapat diambil faidah, sesungguhnya disunahkan untuk mengangkat kedua tangan ke langit dalam setiap doa dan telah valid banyak hadits tentang masalah ini dari Nabi ﷺ tanpa ada pembatasan.” [Mirqatul Mafatih : 4/1532].

Mengusapkan kedua telapak tangan ke wajah setelah berdoa juga dibolehkan oleh syaikh Aziz bin Baz dalam “Fatawa Nur ‘Ala Ad-Darb” (9/165) dan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam “Majmu’ Fatawa” (14/100). Adapun sebagian kecil ulama, seperti Izzud Din bin Abdus Salam yang melarang hal ini, sangat besar kemungkinan belum sampai kepadanya hadits Nabi ﷺ dalam masalah ini.[Al-Futuhat Ar-Rabbaniyyah : 7/257].

Hadits-hadits yang menjelaskan bahwa Nabi ﷺ mengangkat tangan saat berdoa sangatlah banyak. Bahkan menurut Imam Al-Kattani telah mencapai derajat mutawatir maknawi sebagaimana dalam kitab “Nadzmul Mutanatsir”, hlm. (190). Adapun riwayat yang zahirnya menafikan (meniadakan) bahwa Nabi ﷺ tidak pernah mengangkat tangan dalam berdoa kecuali ketika shalat istiqa’ (minta hujan), maksudnya yang dinafikan di sini untuk sesuatu yang sifatnya khusus. Artinya, Nabi ﷺ tidak pernah mengangkat tangan sampai tinggi sekali kecuali dalam shalat istisqa. Adapun mengangkat tangan dengan kaifiyat yang normal (setentang dengan bahu), maka tetap disyari’atkan. Demikian dijelaskan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab “Fathul Bari” (11/42).

Advertisements

BACA JUGA: Susah Tidur? Bacalah Doa Ini

Selain itu, dalam hal ini berlaku kaidah : “Pihak yang menetapkan lebih diutamakan dari pihak yang meniadakan.” Karena pihak yang menetapkan bahwa Nabi ﷺ mengangkat tangan ketika berdoa sangatlah banyak, bahkan mencapai derajat mutawatir maknawi. Tentunya mereka memiliki ilmu yang tidak dimiliki oleh pihak yang meniadakan. [simak kitab Al-Futuhat Ar-Rabbaniyyah : 7/257].

Kesimpulan: Disunahkan untuk mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan keduanya ke wajah ketika selesai. Terkecuali posisi-posisi tertentu yang tidak disyari’atkan mengangkat tangan berdasarkan dalil yang sifatnya lebih khusus, seperti : berdoa saat sujud dalam shalat, atau khathib saat khutbah di hari jumat (hanya mengangkat jari telunjuk saja) dan kondisi yang lainnya.

Demikian penjelasan dalam masalah ini. Semoga artikel yang sederhana ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita sekalian. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Barakallahu fiikum. []

Wallahu a’lam.

Facebook: Abdullah Al Jirani

Tags: doaibadahtangan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Beda Ghibtoh dengan Hasad

Next Post

Berbakti pada Orangtua yang Sudah Meninggal, Begini

Yudi

Yudi

Terkait Posts

manset cantik Keturunan Syarif dan SyarifahManfaat Jilbab Lebar jatuh cinta, Rahasia Kecantikan Muslimah, Peranan Akhlak, Perempuan Potong Rambut, Hukum Wanita Berambut Pendek, hina

Mereka yang Dulu Dianggap Hina, Sekarang Ternyata ….

30 Juli 2022
Surat Al-Falaq, Qunut, Dilarang ketika Menghadap Kiblat, Bulan Dzulhijjah

Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijjah

9 Juli 2022
Nama Bulan Hijriah, Mahabbah Ilahiyyah, Keutamaan Amalan di Bulan Rajab, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Dilarang ketika Menghadap Kiblat, Dzulhijjah, Dzulhijjah, Keistimewaan Hari Jum'at

Amalan-Amalan 10 Hari Awal Dzulhijjah

7 Juli 2022
streaming, Hukum Melihat Aurat, Hukum Nyinyir dalam Islam, Digitalisasi Ummat,, pinjol, Share Gambar Penuh Dosa, Group WA, Keutamaan Menutup Aib Orang

Keluar dari Group WA

23 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist