• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 1 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tahukah Anda

Beda Ghibtoh dengan Hasad

Oleh Sodikin
2 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Rennie.hu

Ilustrasi. Foto: Rennie.hu

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

SESEORANG boleh saja berangan-angan atau berharap untuk memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain tanpa menginginkan hal itu hilang dan lenyap dari orang itu. Para ulama menyebut keinginan seperti ini dengan istilah ghibtoh.

Ghibtoh berbeda dengan hasad. Hasad yaitu seseorang membenci kenikmatan yang ada pada orang lain atau bahkan berharap nikmat tersebut hilang darinya. Sedangkan ghibtoh, ia berharap memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain tanpa membenci apalagi berharap nikmat itu lenyap darinya.

BACA JUGA: Obat Hasad Paling Mujarab

Ghibtoh adalah perkara yang diperbolehkan, apalagi bila hal tersebut berkaitan dengan perkara agama dan akhirat. Rasulullah SAW menjelaskan:

ArtikelTerkait

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

Beginilah Nasib Wanita Arab Sebelum Islam Datang

Berapa Usia Nabi Khidir Jika Masih Hidup?

Khasiat Basmallah yang Mungkin Belum Kita Ketahui

لاَ حَسَدَ إِلاَّ عَلَى اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالاً فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

“Tidak ada hasad (ghibtoh) yang terpuji kecuali kepada dua orang: seseorang yang Allah berikan Alquran, ia membacanya untuk qiyamul lail, dan seseorang yang diberi Allah harta, ia gunakan untuk bersedekah malam dan siang hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hasad atau iri yang dimaksud dalam hadits di atas adalah ghibtoh.

Kita dapati para fuqara dari kalangan sahabat berharap dapat mengerjakan apa yang dikerjakan oleh orang kaya. Mereka ingin bisa bersedekah, berhaji, umrah, jihad di jalan Allah dan ibadah lain yang membutuhkan harta, sehingga mereka mengeluhkan hal tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka itu, beliau memberikan solusi dari apa yang mereka keluhkan tersebut.

Yang kaya bersyukur, yang fakir bersabar

Begitu banyak kenikmatan yang telah Allah curahkan kepada kita. Begitu banyaknya Allah SWT melimpahkan karunia kepada makhluk-Nya. Banyak hal yang telah kita minta, banyak kenikmatan yang telah Dia berikan kepada kita. Allah ta’ala berfirman:

وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوْهُ وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللَّهِ لاَ تُحْصُوْهَا

“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (QS. Ibrahim: 34)

Maka itu, bagi orang yang memiliki kelebihan harta, hendaklah ia banyak-banyak bersyukur kepada Allah ta’ala.

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. al-Baqarah: 152)

BACA JUGA: Ahli Kitab Tidak Beriman kepada Rasulullah karena Hasad

Advertisements

Di antara cara bersyukur kepada Allah adalah dengan menaati-Nya. Sebagian ulama berkata: ”Bersyukur artinya menaati Dzat Pemberi nikmat.”

Adapun bagi orang yang fakir, hendaklah ia bersabar atas kondisinya tersebut. Tidak boleh ia sombong, congkak atau berbuat jahat kepada saudaranya yang berharta.

Rasulullah SAW telah menjelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwasanya ada tiga golongan orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak disucikan, tidak pula dilihat, dan bagi mereka siksa yang pedih. Mereka adalah orang tua yang berzina, raja pendusta, dan orang miskin lagi sombong. []

SUMBER: ALQURAN-SUNNAH

Tags: BersabarBersyukurghibtohHasadiri
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Tak Jadi Dieksekusi Mati karena Shalat Subuh

Next Post

Mengangkat Tangan dan Mengusapkannya ke Wajah ketika Berdoa

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

jenis kesucian, orang yang doanya mustajab, keutamaan membaca doa qunut witir, doa Rasulullah ﷺ saat menyambut Ramadhan, manfaat mengucap hamdallah

4 Jenis Kesucian Menurut Imam Al Ghazali

30 Juni 2022
Pelajaran Surat Yasin, Surat Al-Lail, Khadijah, Cara Tidur Rasulullah, Wanita Arab

Beginilah Nasib Wanita Arab Sebelum Islam Datang

29 Juni 2022
Fakta Abdurrahman bin Auf:, Utsman bin Affan, Al-Qamah, Nabi Khidir

Berapa Usia Nabi Khidir Jika Masih Hidup?

29 Juni 2022
Akhlak Mulia Suami Idaman Menasihati Diri Sendiri, Ikoy-Ikoyan,, Hukum Mengusap Wajah dengan Tangan setelah Berdoa, Syarat Terkabulnya Doa, Doa Meminta Kesembuhan, Tingkatan Doa, Doa Agar Dimudahkan Rezeki yang Halal:, Doa Memohon Petunjuk, Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan, Khasiat Basmallah

Khasiat Basmallah yang Mungkin Belum Kita Ketahui

29 Juni 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist