SALAH satu tokoh yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an dan patut diteladani adalah Siti Maryam.
Berdasarkan kandungan ayat-ayat-Nya, kita bisa menyibak keshalihan dari wanita shalihah yang merupakan ibu dari Nabi Isa `alaihis salam itu. Al-Qur`an menggambarkan, “Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.”(QS. Al-Anbiya[21]: 91)
Berikut beberapa keteladanan Maryam khususnya bagi perempuan:
1 Menjaga kehormatan dan kesucian dirinya (At-Tahrim[66]: 12 dan QS. Al-Anbiya[21]: 91)
Sejak kecil Maryam sangat pandai menjaga kehormatan dan kesucian dirinya. Maka sangatlah pantas jika kemudian, ia menjadi wanita terpilih untuk mengemban amanah yang sangat berat dari Allah, sebab amanah itu tidak akan bisa diemban oleh wanita yang tidak bisa menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.
2 Tabah dan sabar menjalankan titah Allah
Meskipun dia difitnah dengan sangat keji oleh orang karena hamil tanpa nikah(QS. Maryam[19] 28), Maryam tetap berusaha tabah dan sabar dalam menjalankan amanah Tuhan.
3 Rajin dan taat beribadah (QS. Ali Imran[3]: 43)
Maryam diperintah Allah untuk menjadi perempuan yang qanitah. Dalam bahasa Arab, kata tersebut berarti orang yang rajin dan kontinu dalam beribadah. Menjalankan ibadah bukan karena mood, tapi karena kesadaran mendalam bahwa itu adalah dari Allah yang Maha Lembut. Dalam Surah At-Tahrim[66]: 12, dikatakan bahwa ia adalah bagian dari orang-orang yang qonitin.
4 Menjaga dan memelihara shalatnya
Masih dalam ayat yang sama(QS. Ali Imran[3]: 43), Maryam diperintah untuk sujud dan ruku` bersama orang-orang yang rajin ruku`. Ini menggambarkan bahwa Maryam sangat menjaga shalatnya. Maka tidak mengherankan jika, hari-harinya lebih banyak difokuskan untuk beribadah kepada Allah. Sesuai dengan doa ibunya yang hendak mendedikasikan anaknya hanya untuk kepentingan Tuhannya(QS. Ali Imran[3]: 35).
5 Memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah
Di samping rajin beribadah, kita bisa melihat kedekatan Maryam dengan Allah dari kisah Nabi Zakaria `alaihis salam yang heran karena di mihrab Maryam sudah tersedia makanan, padahal tidak ada manusia yang menyediakan. Orang yang tidak mempunyai kedekatan yang sangan intens dengan Allah, tidak akan mungkin dikaruniai rezeki tanpa hisab, sebagaimana halnya, Maryam binti Imaran(QS. Ali Imran[3]: 37).
6 Menjaga diri dari yang bukan mahramnya
Dari awal Maryam sudah dikenal sebagai perempuan yang sangat pandai menjaga diri. Sangat wajar jika dirinya sangat menjaga diri dari laki-laki yang bukan mahramnya. Dengarkan kata-kata beliau ketika didatangi malaikat yang menyerupa seorang laki-laki, “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”(QS. Maryam[19]: 18). Demikianlah, reaksi wanita shalihah, ketika bersama orang yang bukan mahramnya.
7 Mendidik anaknya secara baik
Isa `alaihis salam adalah bukti rill bagaimana ia mampu menjadi ibu yang sukses bagi anaknya. Beliau sukses mendidik Isa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, berperangai lembut tidak kasar, rajin ibadah, dan senantiasa membawa kedamaian dalam hidupnya(QS. Maryam[19]: 31-33). Ini berarti, ciri wanita shalihah adalah yang pandai dalam mendidik anaknya.
8 Membenarkan kalimat Allah
Dalam Surah At-Tahrim, ayat: 12, dikatakan bahwa Maryam washoddaqot bi kalimaati rabbiha wa kutubihi(membenarkan kalimat Allah dan kitab-kitabNya). Karenanya dalam beberapa penjelasan ulama tafsir, salah satu julukan Maryam iala as-Shiddiiqoh (pandai membenarkan Tuhan). Apa saja yang dititah Tuhan, ditaati, dibenarkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. []