• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 14 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Me Time

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
bersihkan tubuh dari racun

Foto: OK-woman.com

2
BAGIKAN

Oleh: Ernydar Irfan

DULU, saya sebagai ibu bekerja, kuliah, aktif berorganisasi, saya selalu tetap berusaha optimal sebagai ibu.

Bangun jam 4 subuh, langsung memasak buat sarapan, makan siang, makan malam, extra fooding buat anak-anak. Kadang dengan menu yang berbeda, karena suami suka pedas, si kakak Fashhan yang nafsu makannya sulit hingga perlu disiapkan menu dan trik penyajian khusus, dan Altaf yang punya selera berbeda pula. Lalu memandikan anak-anak, menyiapkan kebutuhan mereka sekolah dan kebutuhan mereka pulang sekolah, membawa buku pelajaran mereka ke sekolah untuk diperiksa dan dicheck pemahaman mereka di sela-sela kesibukan di kantor.

Berangkat ke kantor dengan kondisi tidak jarang seragam kerja yang basah karena memandikan anak-anak yang kondisinya tidak mungkin saya sekadar pakai baju rumah baru ganti karena diburu waktu. Jangankan menggunakan kerudung bermodel, makai bergo simple dengan rapi saja merupakan prestasi dan tidak terulas make up. Jangankan make up, bedak pun tidak.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Mobil jemputan adalah tempat peristirahatan saya sejenak. Dengan jarak tempuh kurang lebih 1, jam saya bisa rehat, tidur untuk mengumpulkan tenaga.

Di kantor, ritual pertama telefon rumah, memastikan segalanya oke. Bekerja, memanfaatkan waktu luang untuk memeriksa buku anak-anak yang dibawa, memanfaatkan waktu jika memungkinkan baca buku atau ngerjain tugas kuliah. Pulang kantor, tidur di kendaraan menyiapkan tenaga untuk di rumah. Sampai rumah langsung menyiapkan perlengkapan untuk sekolah besok, mengajari anak-anak, menyuapi anak-anak, mengurus segala keperluan mereka, lalu berangkat kuliah malam.

Pulang sampai rumah, menidurkan anak-anak, chek persiapan masak besok, mengerjakan tugas organisasi belum lagi hak suami, hak keluarga besar. Karena Sabtu dan Ahad kuliah dan berbagai kegiatan lain. Belum lagi jika anak-anak sakit—anak-anak saya memiliki catatan kesehatan yang spesial.

Sebagai manusia, jujur aja, saya mengharapkan adanya “Me Time”. Memanjakan diriku sendiri. Kadang saya ada keinginan, bermanja di salon, berkumpul seharian sekadar haha hihi dengan teman-teman. Saya sangat merindukan hal itu….

Tapi, rencana selalu gagal. Ketika mengingat betapa banyak waktuku yang akan terbuang ketika mengantre, membayangkan wajah anak-anak yang merindu, tugas yang menumpuk yang pada akhirnya tetap harus segera saya selesaikan.

Bukan sekali dua kali, mama saya mengingatkan: “Urus badan, urus wajah, suamimu nanti melirik wanita lain…”

Tapi setiap kali itu direncanakan, tetap saya gak pernah sanggup melangkah. Naif mungkin buat sebagian orang, berpenghasilan seharusnya menikmati buat bersenang-senang, karena kesenangan akan mendongkrak produktivitas. Tapi apa mau dikata, saya tidak pernah punya kemampuan untuk melakukannya.

Sebagai wanita, tentu saja kadang ada rasa takut menyapa, tapi saya tidak ingin tenggelam dalam resah.

Di hamparan sajadah saya berdoa, “Yaa Rabb, kasar tangan dan kaki ini karena cinta, lusuh wajah inipun karena cinta, lelah letih badan ini juga karena cinta, maka kumohonkan kepadamu Ya Rabb, andai cinta suamiku adalah kebaikan untukku, tolong jaga cinta dan hatinya untukku. Namun jika cintanya tidak memberikan kebaikan untukku, saya pasrahkan diriku dalam penjagaanMu, karena cintaku padanya hanyalah karenaMu. Kuabdikan tubuh dan pikiranku untuk suami dan anak-anakku karenaMu. Dan kuyakin Engkau yang akan menjaga hati dan cinta mereka karena mereka dalam genggamMu.”

Ternyata, lelah letih dan segala penat begitu mudah terbayar dengan senyuman suami dan anak-anak.

Itu dulu, ketika saya merindukan “me time”. Me time yang tidak pernah sekalipun terlaksana. Yang ada cuma we time.

Tapi sekarang, saya tidak pernah merindukan lagi me time.

Waktu berlalu begitu cepat, cuma sejenak kita bisa memeluk mereka. Merasakan mereka tergantung dengan kita, merasakan rengekan mereka, merasakan teriakan lengkingan tangis mereka, meradakan mereka mengejar kita ketika pulang bekerja dan memeluk kita… Itu hanya beberapa tahun saja, karena belasan dan puluhan tahun kemudian lambat laun semua sirna. Me time kita jauh lebih banyak daripada we time. Percayalah, kita akan merindukan we time.

Kini, tinggalah saya merindu rengekan mereka, pelukan mereka, merdunya tangisan mereka, me time kita akan terlalu banyak… hingga kita sadar, waktu itu tidak akan pernah lembali.

Menatap mereka ketika tertidur pulas, nak… maafkan ibu sudah banyak kehilangan waktu untuk memenuhi hidupmu dengan kasih sayang, tangan ini pernah menyakitimu, lidah ini pernah menghardikmu, mata ini pernah terbelalak membuatmu ketakutan.

Maafkan aku dengan segala egoku, keterbatasan dan kelalaian cintaku …. Tanpa pernah melakukan me time pun saya begitu menyesal pernah memimpikannya. Karena ternyata kini kusadari bahwa we time jauh lebih indah bagiku.

Buat semua ibu, keep your spirit, kesibukan, kerepotan dan kelelahan kita cuma sesaat, nikmati dan rekam baik-baik jejak itu, kelak ketika rindu itu datang semoga senyuman bisa mengembang, bukan air mata penyesalan. []

DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial. Terima kasih. 

Tags: anak-anakernydar irfanKolom Ernydar Irfanme time
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kalau Pacaran untuk Nikah

Next Post

Trend Kekinian di Eropa, Pria Polandia Mulai Banyak yang Berjenggot

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Kenapa Selalu Miskin? Bisa Jadi Karena Hutang yang Tak Dibayar …

Oleh Dini Koswarini
13 Juli 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal, Miskin

Berikut lima poin penting mengapa selalu miskin bisa jadi karena hutang yang tidak dibayar:

Lihat LebihDetails

Untuk Suami yang Suka Bikin Konten Pamer Kecantikan Istrinya

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0
kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak, suami, istri

Salah satu tren yang sering terlihat adalah para suami yang gemar membuat konten untuk memamerkan kecantikan istrinya.

Lihat LebihDetails

Fenomena Bank Emok dan Dampaknya bagi Masyarakat

Oleh Yudi
12 Juli 2025
0
uang, istri, suami, dompet, bank emok

Bank emok biasanya mengenakan bunga harian atau mingguan yang jumlahnya sangat besar jika diakumulasikan.

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0
Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Dalam kehidupan rumah tangga, talak atau perceraian adalah salah satu kata yang paling ditakuti.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.