• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 27 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Me Time

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
bersihkan tubuh dari racun

Foto: OK-woman.com

2
BAGIKAN

Oleh: Ernydar Irfan

DULU, saya sebagai ibu bekerja, kuliah, aktif berorganisasi, saya selalu tetap berusaha optimal sebagai ibu.

Bangun jam 4 subuh, langsung memasak buat sarapan, makan siang, makan malam, extra fooding buat anak-anak. Kadang dengan menu yang berbeda, karena suami suka pedas, si kakak Fashhan yang nafsu makannya sulit hingga perlu disiapkan menu dan trik penyajian khusus, dan Altaf yang punya selera berbeda pula. Lalu memandikan anak-anak, menyiapkan kebutuhan mereka sekolah dan kebutuhan mereka pulang sekolah, membawa buku pelajaran mereka ke sekolah untuk diperiksa dan dicheck pemahaman mereka di sela-sela kesibukan di kantor.

Berangkat ke kantor dengan kondisi tidak jarang seragam kerja yang basah karena memandikan anak-anak yang kondisinya tidak mungkin saya sekadar pakai baju rumah baru ganti karena diburu waktu. Jangankan menggunakan kerudung bermodel, makai bergo simple dengan rapi saja merupakan prestasi dan tidak terulas make up. Jangankan make up, bedak pun tidak.

ArtikelTerkait

Saat Langit Iran Menembus Dinding Mitologi Israel

Bully Is Real

Kepahaman Nabi Ya‘qub atas Kedok-Kedok Amerika

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

Mobil jemputan adalah tempat peristirahatan saya sejenak. Dengan jarak tempuh kurang lebih 1, jam saya bisa rehat, tidur untuk mengumpulkan tenaga.

Di kantor, ritual pertama telefon rumah, memastikan segalanya oke. Bekerja, memanfaatkan waktu luang untuk memeriksa buku anak-anak yang dibawa, memanfaatkan waktu jika memungkinkan baca buku atau ngerjain tugas kuliah. Pulang kantor, tidur di kendaraan menyiapkan tenaga untuk di rumah. Sampai rumah langsung menyiapkan perlengkapan untuk sekolah besok, mengajari anak-anak, menyuapi anak-anak, mengurus segala keperluan mereka, lalu berangkat kuliah malam.

Pulang sampai rumah, menidurkan anak-anak, chek persiapan masak besok, mengerjakan tugas organisasi belum lagi hak suami, hak keluarga besar. Karena Sabtu dan Ahad kuliah dan berbagai kegiatan lain. Belum lagi jika anak-anak sakit—anak-anak saya memiliki catatan kesehatan yang spesial.

Sebagai manusia, jujur aja, saya mengharapkan adanya “Me Time”. Memanjakan diriku sendiri. Kadang saya ada keinginan, bermanja di salon, berkumpul seharian sekadar haha hihi dengan teman-teman. Saya sangat merindukan hal itu….

Tapi, rencana selalu gagal. Ketika mengingat betapa banyak waktuku yang akan terbuang ketika mengantre, membayangkan wajah anak-anak yang merindu, tugas yang menumpuk yang pada akhirnya tetap harus segera saya selesaikan.

Bukan sekali dua kali, mama saya mengingatkan: “Urus badan, urus wajah, suamimu nanti melirik wanita lain…”

Tapi setiap kali itu direncanakan, tetap saya gak pernah sanggup melangkah. Naif mungkin buat sebagian orang, berpenghasilan seharusnya menikmati buat bersenang-senang, karena kesenangan akan mendongkrak produktivitas. Tapi apa mau dikata, saya tidak pernah punya kemampuan untuk melakukannya.

Sebagai wanita, tentu saja kadang ada rasa takut menyapa, tapi saya tidak ingin tenggelam dalam resah.

Di hamparan sajadah saya berdoa, “Yaa Rabb, kasar tangan dan kaki ini karena cinta, lusuh wajah inipun karena cinta, lelah letih badan ini juga karena cinta, maka kumohonkan kepadamu Ya Rabb, andai cinta suamiku adalah kebaikan untukku, tolong jaga cinta dan hatinya untukku. Namun jika cintanya tidak memberikan kebaikan untukku, saya pasrahkan diriku dalam penjagaanMu, karena cintaku padanya hanyalah karenaMu. Kuabdikan tubuh dan pikiranku untuk suami dan anak-anakku karenaMu. Dan kuyakin Engkau yang akan menjaga hati dan cinta mereka karena mereka dalam genggamMu.”

Ternyata, lelah letih dan segala penat begitu mudah terbayar dengan senyuman suami dan anak-anak.

Itu dulu, ketika saya merindukan “me time”. Me time yang tidak pernah sekalipun terlaksana. Yang ada cuma we time.

Tapi sekarang, saya tidak pernah merindukan lagi me time.

Waktu berlalu begitu cepat, cuma sejenak kita bisa memeluk mereka. Merasakan mereka tergantung dengan kita, merasakan rengekan mereka, merasakan teriakan lengkingan tangis mereka, meradakan mereka mengejar kita ketika pulang bekerja dan memeluk kita… Itu hanya beberapa tahun saja, karena belasan dan puluhan tahun kemudian lambat laun semua sirna. Me time kita jauh lebih banyak daripada we time. Percayalah, kita akan merindukan we time.

Kini, tinggalah saya merindu rengekan mereka, pelukan mereka, merdunya tangisan mereka, me time kita akan terlalu banyak… hingga kita sadar, waktu itu tidak akan pernah lembali.

Menatap mereka ketika tertidur pulas, nak… maafkan ibu sudah banyak kehilangan waktu untuk memenuhi hidupmu dengan kasih sayang, tangan ini pernah menyakitimu, lidah ini pernah menghardikmu, mata ini pernah terbelalak membuatmu ketakutan.

Maafkan aku dengan segala egoku, keterbatasan dan kelalaian cintaku …. Tanpa pernah melakukan me time pun saya begitu menyesal pernah memimpikannya. Karena ternyata kini kusadari bahwa we time jauh lebih indah bagiku.

Buat semua ibu, keep your spirit, kesibukan, kerepotan dan kelelahan kita cuma sesaat, nikmati dan rekam baik-baik jejak itu, kelak ketika rindu itu datang semoga senyuman bisa mengembang, bukan air mata penyesalan. []

DISCLAIMER: Tulisan ini secara ekslusif diberikan hak terbit kepada www.islampos.com. Semua jenis kopi tanpa izin akan diproses melalui hukum yang berlaku di Indonesia. Kami mencantumkan pengumuman ini di rubrik Kolom Ernydar Irfan dikarenakan sudah banyak kejadian plagiarisme kolom ini di berbagai media sosial. Terima kasih. 

Tags: anak-anakernydar irfanKolom Ernydar Irfanme time
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kalau Pacaran untuk Nikah

Next Post

Trend Kekinian di Eropa, Pria Polandia Mulai Banyak yang Berjenggot

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Iron Dome, Israel

Saat Langit Iran Menembus Dinding Mitologi Israel

27 Juni 2025
Bully

Bully Is Real

26 Juni 2025
Amerika

Kepahaman Nabi Ya‘qub atas Kedok-Kedok Amerika

26 Juni 2025
Israel, Hamas

Amerika dan Penjajah Israel: Kemesraannya Seperti Abu Lahab dan Istrinya

24 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos! 1

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

Donasi

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp4.825.004!

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

bau badan , teman,

Cara Memberi Tahu Teman Kalau Dia Bau Badan: Jujur Tanpa Menyakiti

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

kecanduan hp, hp, ponsel, anak, otak

Rusaknya Otak Anak Gara-gara Diberikan HP di Usia Dini

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

istri yang baik, istri, suami

Kenapa Banyak Istri yang Suka Membantah Suami?

Oleh Yudi
27 Juni 2025
0

Terpopuler

Inilah 4 Peristiwa Besar yang Terulang Setiap 100 Tahun Sekali

Oleh Yudi
5 Februari 2025
0
100 tahun

Sejarah mencatat bahwa dunia sering kali mengalami pandemi besar setiap sekitar 100 tahun sekali.

Lihat LebihDetails

Di Balik Pembunuhan Raja Faisal Saudi: Tragedi yang Menggemparkan Dunia Islam

Oleh Saad Saefullah
25 Juni 2025
0
Raja Faisal

Di dunia internasional, Raja Faisal terkenal karena sikapnya yang vokal membela Palestina dan perlawanan terhadap Zionisme.

Lihat LebihDetails

Masih Hobi Maksiat Padahal Sudah Usia 40 Tahun: Sebuah Renungan Serius

Oleh Yudi
26 Juni 2025
0
kesulitan, ujian, azab, maksiat

Jadi jika seseorang masih ringan tangan dalam maksiat di usia ini, maka ia sedang mengabaikan alarm spiritual dari Allah.

Lihat LebihDetails

20 Tanda Diabetes yang Mudah Dikenali oleh Diri Sendiri, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
26 Juni 2025
0
Akibat Kanker Prostat bagi Lelaki, Olahraga, Diabetes

Berikut 20 tanda diabetes yang mudah dikenali oleh diri sendiri, terutama untuk diabetes tipe 2 yang berkembang perlahan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.