• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 12 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Nasional

Maraknya Fenomena Jemput Paksa Jenazah Corona dan Tolak Rapid Test, Ini Kata Pakar

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Nasional
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Sejumlah warga saat membawa jenazah dari rumah sakit, Labuang Baji Makassar. Foto: Screenshot Video Viral

Sejumlah warga saat membawa jenazah dari rumah sakit, Labuang Baji Makassar. Foto: Screenshot Video Viral

0
BAGIKAN

JAKARTA–Baru-baru ini terjadi penolakan keras warga terkait program tes cepat COVID-19 di berbagai daerah. Salah satunya terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu, di Makassar juga terjadi pengambilan paksa jenazah pasien dalam pengawasan ataupun positif Corona di sejumlah rumah sakit.

Sementara itu, spanduk berisi pesan penolakan juga banyak terpasang di jalan masuk permukiman hingga gang-gang di berbagai kawasan di Kota Makassar. Seperti warga di Jalan Da’wah, Kelurahan Malimongan, Makassar, yang menuliskan ‘Kami warga Da’wah menolak keras!! Rapid tes bukan ladang bisnis’.

BACA JUGA: Puluhan Pasien Corona di Inggris Meninggal Sendirian di Rumah, Ini Penyebabnya

Menurut Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, tiga bulan lebih Indonesia berada dalam masa pandemi COVID-19, seharusnya ada peningkatan kesadaran masyarakat terkait penyakit ini sejalan dengan edukasi yang dilakukan pemerintah. Namun di beberapa tempat justru terjadi hal sebaliknya, seperti di Kota Makassar.

ArtikelTerkait

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

“Kalau masyarakat masih harus dipaksa bahkan sampai menghindar ketika akan dites, berarti ada proses yang salah dengan proses yang dilakukan selama ini. Boleh jadi sampai saat ini pemahaman masyarakat belum utuh terhadap penularan COVID-19,” ujar Hermawan pada wartawan, Senin (8/6/2020).

Pengambilan jenazah secara paksa sebenarnya tak hanya terjadi di Kota Makassar. Pada Ahad (7/6) lalu, ratusan pengemudi ojek online di Surabaya mendatangi kamar jenazah RSU dr Soetomo. Mereka mengambil jenazah pengemudi ojol lainnya yang dinyatakan sebagai PDP terkait COVID-19.

Hermawan menilai tindakan tegas pada penolakan ini sepertinya tidak efektif menyelesaikan masalah. Dalam mengatasi pandemi, keterlibatan dan pelibatan masyarakat secara sadar, proaktif, dan masif merupakan kuncinya.

“Pemerintah daerah tidak bisa counter secara frontal. Tetapi harus secara persuasif. Cara-cara yang keras bukan solusi justru bisa jadi kontraproduktif,” ujarnya.

Mengusung konsep kearifan lokal bisa dikedepankan jadi salah satu metode pendekatan. Misalnya dalam penanganan jenazah harus memperhatikan adat kebiasaan di sebuah wilayah.

“Saya melihat ada reaksi penolakan yang sangat ekstrem. Mungkin Pemda harus mempertimbangkan memakai local wisdom,” ujar Hermawan.

Sementara itu, sosiolog dari Universitas Hasanuddin, Makassar, Suryanto, menilai penolakan di Makassar karena masih ada pemikiran yang berkembang di masyarakat bahwa terjangkit virus Corona merupakan aib.

“Pandangan bahwa terinfeksi COVID-19 ini sesuatu yang tabu masih ada,” ujarnya, Senin (8/6).

Begitu juga anggapan bahwa mereka yang meninggal kemudian dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19 tidak dikebumikan secara layak.

“Anggapan ini yang berkembang kemudian memicu tindakan reaktif yang emosional,” ujar pengajar di Departemen Sosiologi FISIP Unhas itu.

BACA JUGA: PSBB Surabaya Raya Berakhir Meski Kasus Corona Masih Tinggi

Pemikiran-pemikiran ini berakumulasi dengan desas-desus ada praktik rekayasa dan membisniskan penanganan COVID-19 yang tersebar dengan cepat melalui media sosial. Karena itu, menurut Suryanto, pemerintah daerah jangan lelah memberi edukasi.

“Edukasi ini harus berulang-ulang diberikan dari level atas sampai tingkat terkecil di RT atau RW,” ujarnya.

Dia pun menyatakan tidak sepakat jika penolakan tersebut direspons dengan tindakan tegas. “Tidak bakalan selesai persoalannya. Semakin keras respons yang diberikan pemerintah maka masyarakat akan semakin membangkang,” ujar Suryanto. []

SUMBER: DETIK

Tags: jenazah coronaVirus Corona
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mengenal Hakikat Kesombongan

Next Post

WHO Jelaskan Mengapa Corona Masih Belum Berakhir Meski Pandemi Sudah 6 Bulan Lebih

Yudi

Yudi

Terkait Posts

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

24 Juni 2025
Mam Fifi, JISc

Jakarta Islamic School (JISc) Difitnah, Pemilik Siap Ambil Langkah Hukum

18 Mei 2025
Israel

PUI Kecam Keras Agresi Israel di Gaza, Serukan Gencatan Senjata dan Tuntut Pengadilan Internasional

9 April 2025
Depok

Program Unik Bantuan Makan Sahur (BMS) Khusus Warga Depok

28 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Khutbah Jumat – 3 Nikmat dari Allah yang Sering Diabaikan

Oleh Sodikin
4 September 2020
0
hujan, dajjal

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

6 Dampak Negatif Jika Istri Selalu Menolak Ajakan Jima’ Suami

Oleh Yudi
19 Februari 2025
0
malam, malaikat maut, murka, ajal, hidup, jima', melaknat

Jima’ bukan hanya tentang kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi bentuk komunikasi emosional antara suami dan istri.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.