• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Minggu, 29 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Tsaqofah

Awal Mula Tradisi Menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban

by Eneng Susanti
2 bulan ago
in Tsaqofah
Reading Time: 2 mins read
0
Malam Nisfu Sya'ban, nama pasukan iblis, tanda seseorang terkena sihir, seputar jin, ciri-ciri penghuni surga dan penghuni neraka

Ilustrasi. Foto: Pexels

MENGHIDUPKAN malam Nisfu Sya’ban mulai dilakukan sejak masa tab’in. Disampaikan Peneliti Rumah Fiqih, Ustaz Ahmad Zarkasih Lc., terkait siapa orang pertama yang membudayakan beribadah untuk menghidupkan malam nisfu Syaban, maka jawabannya sudah diberikan oleh Imam Ibnu Rajab.

Ibnu Rajab adalah salah satu ulama kondang dari madzhab al-Hanabilah, dalam kitabnya Lathaif al-Ma’arif.

“Beliau menyebutkan bahwa budaya menghidupkan malam nishfu Syaban itu salah seorang ulama dari kalangan tabi’in yang ahli ibadah, beliau adalah Khalid bin Ma’dan bin Abi Karb al-Kila’iy dari Syam,” tutur Ustaz Ahmad Zarkasih Lc., sebagaimana dikutip dari Republika.

BACA JUGA: Ini Keutamaan Nisfu Sya’ban Menurut Said Nursi

Syeikh Khalid wafat pada tahun 104 Hijrah. Dalam daftar rijal ulama hadits, beliau masuk dalam kategori tsiqah, dan terkenal bahwa beliau ini orang ahli ibadah yang wara’. Beliau lahir di Yaman, tetapi lama tinggal di Hamsh, Syam dan wafat di sana.

Dalam kitabnya al-A’lam (2/299), Imam Al-Zirikli menukil cerita dari Ibnu Asakir, beliau (Ibnu Asakir) menyebutkan bahwa Khalid bin Ma’dan, orang yang rajin sekali bertasbih. Bahkan ketika beliau sekarat pun, tangannya terlihat bergerak seperti sedang bertasbih.

“Dari kebiasaan yang dilakukan oleh Khalid bin Ma’dan, lalu diikuti oleh ulama syam lainnya, Makhul, juga Luqman bin ‘Amir, yang akhirnya kebiasaan itu diikuti oleh para masyarakat,” katanya.

Akhirnya yang mengerjakan amalan ini, bukan hanya sekitaran syam, akan tetapi hampir seluruh pelosok negeri Islam, melakukan kebiasaan menghidupkan malam nisfu Sya’ban ini.

Memang ada hadits tentang kemuliaan malam nisfu sya’ban yang menjadi sandaran bagi mereka yang membudayakan dan membiasakan menghidupkan malam tersebut dengan berbagai amalan ibadah. Tidak semuanya shahih. Artinya, dari hadits-hadits tersebut ada yang shahih, ada yang juga yang dhaif, bahkan maudhu’ (palsu).

Hanya ada satu hadits yang dihukumi oleh jumhur ulama bahwa hadits ini diakui sebagai hadits shahih. Hadis tersebut yakni hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’ab al-Iman:

Nabi bersabda, “Allah SWT melihat kepada hambanya di malam nisfu sya’ban, Allah SWT mengampuni dosa semua makhlukNya kecuali orang musyrik dan orang yang sedang berseteru (dengan saudaranya)”. (HR. al-Baihaqi)

BACA JUGA: Di Bulan Syaban, Perbanyak Lima Amal Ibadah Ini

Bahkan, sheikh al-Albani menshahihkan hadits ini dalam kitabnya al-Silsilah alAhadits al-Shahihah. Beliau menjelaskan tentang shahihnya hadits ini beserta seluruh jalurnya dalam 4 halaman kitabnya di jilid ke 3, dari halaman 135 sampai 139.

Beliau mengatakan, “Hadits shahih, diriwayatkan oleh jumlah banyak dari para sahabat, dari berbagai jalur sanad yang saling menguatkan satu sama lain” Kemudian beliau (sheikh al-Albani) juga mengkritik Sheikh al-Qasimiy yang mendhaifkan hadits ini.

Loading...

Beliau (Sheikh al-Albani) mengatakan, “Sedangkan apa yang dinukil dari al-Qasimiy rahimahullah dalam kitab Ishlahul Masajid (hal. 107), dari ahli Jarh wa al-Ta’dil, bahwa beliau mengatakan tidak ada hadits yang shahih mengenai fadhilah malam nisfu sya’ban, pendapat ini tidak layak untuk dijadikan sandaran. Dan jika ada salah seorang dari mereka mengucapkan hal yang sama (dengan sheikh al-Qasimiy), sesungguhnya itu pendapat yang terburu-buru dan tidak berusaha mengerahkan kemampuan untuk meneliti berbagai jalur sanad sebagaimana penelitian saya yang saya tulis di kitab ini. Semoga Allah memberi taufiq.” []

SUMBER: REPUBLIKA

Tags: malam nisfu sya'ban
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

Mahkota Para Sultan Dinasti Ustmaniyah Berukuran Besar, Ini Sebabnya

Next Post

Keutamaan Nishfu Syaban dan Amalannya

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Related Posts

tes DNA dalam Islam

3 Pendapat Ulama tentang Tes DNA dalam Islam

28 Mei 2022
malam, Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal, Orang yang Disukai oleh Dajjal, Hadist Nabi tentang Dajjal, Makhluk yang Disebutkan dalam Quran dan Hadist

Di Antaranya Azazil, Inilah 7 Makhluk yang Disebutkan dalam Quran dan Hadist

25 Mei 2022
Ilustrasi. Foto: Pinterest

Cantik dan Serbaguna, Inilah 11 Manfaat Bunga Telang

23 Mei 2022
senyum nabi Muhammad, batu motivasi mencintai nabi Muhammad

Senyum Nabi Muhammad ﷺ

21 Mei 2022
Please login to join discussion
Advertisements

Ramadhan

taubat harus mandi wajib, Tata Cara Mandi Wajib yang Benar

Menunda Mandi Junub Hingga Terbit Fajar, Apakah Puasanya Sah?

by Adam
9:20 pm
0

...

Foto: Abu Umar/Islampos

Sehat Sepanjang Usia, Ajarkan Anakmu Sholat Sejak Dini

by Saad Saefullah
8:15 am
0

...

cegah kanker lidah,

Cegah Kanker Lidah dengan 4 Cara Ini

by Yudi
5:13 am
0

...

puasa

Apakah Nabi Pilih-pilih Makanan untuk Berbuka dan Sahur?

by Sodikin
3:00 pm
0

...

puasa

Rukun Puasa, Apa Saja?

by Sodikin
10:43 am
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.