• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 23 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Makan Jengkol, Haram?

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: cookpad.com

Foto: cookpad.com

1
BAGIKAN

 

ANDA pernah bertemu dengan orang orang yang habis memakan makanan yang sangat menyengat baunya ketika ke masjid. Mungkin mereka habis makan jengkol atau petai atau bawang putih. Bagaimana hukumnya memakan makanan tersebut dalam Islam?

Sebenarnya, Islam tidak mengharamkan jenis makanan tersebut.

“Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan dari masjid kita dan sebaikya tinggal di rumahnya.” (HR. Bukhari).

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

Hukum Memakan Makanan Haram tapi Tidak Mengetahuinya

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Idealnya, seorang Muslim tidak cukup makan makanan yang halal, tetapi juga yang thayyib alias baik (lihat QS Al-baqarah: 168, QS. Al-Ma’idah: 88, QS. Al- anfal: 69 atau QS. An-Nahl:144). Dengan memakan makanan yang halal dan tayib, kita bisa mendapatkan keuntungan yang optimal dari makanan tersebut, baik keuntungan lahir maupun batin, bahkan bisa menjadi amal ibadah dan cermin rasa syukur kita kepada Allah SWT (QS. Al-Baqarah:172) sekaligus meredukasi aneka keburukan yang kerap ditimbulkan oleh makanan yang kurang baik.

BACA JUGA: Suka Jengkol? Ini Baik dan Buruknya

Apabila kita beritikad baik untuk senantiasa makan makanan yang halal yang tayib, ada tiga hal yang setidaknya harus kita perhatikan. Pertama, makanan tersebut harus memiliki kandungan gizi yang memadai dan dibutuhkan tubuh, agar tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup, Allah SWT menganjurkan kita mengonsumsi daging segar semacam ikan (QS An-Nahl:14); makanan nabati (QS Al-Mu’minun:19); daging hewan ternak berikut air susunya (QS Al-Mu’minun: 21), termasuk pula madu sebagai obat dan penguat tubuh (QS An-Nahl:69). Kedua, makanan tersebut aman dan dan sehat dikonsumsi. Artinya, makanan tersebut memenuhi syarat proporsional dan seimbang. Baik menurut A belum tentu baik menurut B. Baik bagi bayi belum tentu baik menurut orang dewasa. Baik menurut orang sakit belum tentu baik menurut orang sehat. Seperti teh manis baik bagi orang yang sehat, tetapi sangant  buruk bagi pengidap diabetes. Adapun seimbang artinya sesuai kebutuhan, tidak terlalu berlebihan atau berkekurangan, tidak pula melampaui batas keawajaran. Allah SWT berfirman, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak meyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf:31).

Berdasarkan hal ini, ada beberapa jenis makanan yang dimakruhkan oleh Rasulullah SAW, salah satunya adalah makanan yang memiliki bau menyengat seperti bawang putih dan bawang merah. Dalam beberapa hadits, kita akan menemumukan pernyataan dari Nabi SAW yang menganjurkan kita untuk tidak mengonsumsi makanan ini, khususnya ketika hendak bertemu dengan orang lain, seperti sholat berjamaah di mesjid.

“Barangsiapa yang memakan bawang putih atau bawang merah hendaklah menjauhi kita atau menjauhkan dari masjid kita dan sebaikya tinggal di rumahnya.“ (HR. Bukhari).

BACA JUGA: Semur Jengkol? Hmm…

Kemudian, masih dari Jabir bin Abdullah r.a., Nabi saw. Pun bersabda, “ Barang siapa yang memakan biji-bijian ini, yakni bawang putih (suatu kali beliau mengatakan, ‘ Barang siapa yang memakan bawang putih dan bawang merah, dan kurats sejenis mentimun), janganlah dia mendekati mesjid kami karena malaikat merasa terganggu dengan hal yang membuat Bani Adam (manusia) terganggu.” (HR Muslim).

Di dalam hadis ini, Nabi SAW hanya menyebutkan bawang merah dan bawang putih dalam masyarakat tempat belia hidup, makanan jenis inilah yang dikenal memiliki bau menyengat. Memang, ada kebiasaan dari masyarakat muslim di Timur Tengah atau di Semenanjung India untuk mengonsumsi bawang merah atau bawang putih yang berlebihan, terkadang, bawang Bombay muda dijadikan sebagai lalapan. Dalam konteks masyarakat Indonesia, yang termasuk “ keluarga” makanan berbau menyengat adalah jengkol dan petai. Bahkan boleh jadi, kadar baunya lebih menyengat daripada bawang Bombay, di sini termasuk pula tembakau atau rokok yang asapnya menimbulkan bau di mulut dan pakaian.

Sejatinya aneka bawang, jengkol, dan petai halal dimakan dan boleh diperjual belikan, akan tetapi ada mudharat yang ditimbulkan. Efek yang paling khas adalah baunya yang sangat mengganggu, inilah kemudian yang menyebabkan makanan ini dimakruhkan untuk kita makan, khususnya pada saat hendak pergi ke masjid. Kita dapat membayangkan atau bahkan pernah mengalami, jika ada orang pergi ke masjid tanpa menghilangkan bau mulutnya terlebih dahulu dari makanan tersebut, kita yang ada di samping orang tersebut menjadi sangat terganggu dengan bau tidak enak yang ditimbulkannya.

Ada banyak pelajaran berharga yang kita dapatkan dari anjuran Rasulullah SAW Ini yang seharusnya kita taat dan laksanakan sebaik mungkin sebagai berikut.

Pertama, larangan mengganggu orang lain dengan segala jenis sarannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dalam hadis di atas, terdapat sarana yang telah dinyatakan berdasarkan nash maka menggolongkan yang lain kepadanya, semacam jengkol, petai, tembakau, atau rokok, adalah benar dan sesuai dengan metode qiyas.

Kedua, kita jangan sampai ketinggalan salat berjamaah yang sangat utama hanya karena “ hal yang sepele.” Itulah sebabnya kita dianjurkan tidak mengonsumsi makanan berbau menyengat sebelum pergi ke mesjid atau ke tempat berkumpulnya orang-orang, kecuali kalu kita bisa membersihkannya terlebih dahulu sehingga tidak tercium lagi baunya. Namun,ada yang terlarang yaitu apabila kita sengaja memakan jengkol dan kawan-kawannya itu sebagai sebuah rekayasa agar kewajiaban hadir di masjid menjadi gugur.

Ketiga, larangan makan bawang putih dan sejenisnya bukan karena keharamannya, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW memperbolehkan para sahabat memakannya. “Sesungguhnya beliau disuguhi bungkusan berisi biji-bijian hijau, lantas mencium darinya, lalu beliau diberitahu mengenai biji-bijian apa itu. Lantas beliau bersabda, dekatkanlah kemari beliau mengatakan hal itu kepada sebagian sahabat yang bersamanya pada saat melihatnya, beliau tidak suka untuk memakannya seraya bersabda, ‘ makan saja, sesungguhnya aku sedang bermunajat kepada dzat yang tidak kalian munajati, “ (HR Muslim). Dengan demikian, berpantangannya Rasulullah SAW dalam memakannya tidak menunjukan kepada pengharaman.

Keempat pelarangan, ini dapat menghindarkan kita dari menjadi pribadi yang  memiliki imej buruk di mata orang lain. Apabila kita sering tampil “ apa adanya” ketika ke masjid seperti dengan pakaian yang bau rokok atau mulut bau jengkol, pete, dan bau lainnya yang tidak nyaman, orang pun akan mencap kita sebagai orang jorok, kurang beradab, tidak mampu mengurus diri, dan sebagainya. Jika sudah demikian, orang pun akan malas dekat dengan kita. inilah yang kemudian menghambat pola interaksi yang akrab, positif, dan berkesinambungan. Jalan rezekipun perlahan akan terhalangi. Akan lebih berbahaya apabila yang dicap buruk ini adalah seorang pendakwah atau kalangan yang dihormati seperti guru, ustadz, pemimpin, dan sebagainya. Ada banyak kebaikan yang akan terhambat dan ada banyak kemudaratan yang akan timbul.

BACA JUGA: Makan Petai atau Jengkol, Apa Hukumnya dalam Islam?

Kelima, beberapa makanan berbau tajam, khususnya jengkol, memiliki komposisi gizi yang kurang support untuk kesehatan tubuh, malah sebaliknya bisa membahayakan apabila sering dikonsumsi dalam jumlah banyak. Hasil penelitiian membuktikan bahwa biji jengkol mengandung asam jengkolat sebagai komponen terpenting. Strukturnya mirip dengan asam amino sistein (pembentuk protein) yang mengandung unsure sulfur sehingga ikut berpartisipasi dalam pembentukan bau dan tidak dapat dicerna sehingga manfaatnya bagi tubuh sangat minimal. Molekul ini pun terdapat dalam bentuk bebas dan sukar larut kedalam air.

Karena itu dalam jumlah tertentu asam jengkolat dalam tubuh yang akan dapat menyumbat saluran air seni. Jika Kristal yang terbentuk tersebut makin banyak, dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan gangguan pada saat mengeluarkan air seni. Bahayanya akan makin besar apabila sampai terjadi infeksi.

Dengan demikian,  jengkol, petai, bawang putih, bawang merah, bawang Bombay, dan lainnya tidak apa-apa, asal jangan berlebihan dan pastikan baunya tidak mengganggu orang lain. Semoga jawaban ini bermanfaat. Wallahualam. []

Tags: hukum makan jengkol
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah 3 Lokasi Wisata Berkonsep Syariah di Indonesia

Next Post

DPR Didesak Segera Bentuk Timwas Terorisme

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Khauf dan Roja, Manfaat Shalawat bagi Hati, syukur, tawakal, Qadha, Keutamaan Doa di Akhir Sepertiga Malam, Langkah Taubat, Orang yang Dicintai Allah, Cara Menyelidiki Keimanan, Adab Berdoa, Basmallah, Doa

5 Kebaikan bagi Orang yang Berdoa

12 Juli 2025
babi, Makanan Haram

Hukum Memakan Makanan Haram tapi Tidak Mengetahuinya

11 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 hukum makan jengkol

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails

Inilah 8 Keutamaan Surat Ad Dhuha yang Jarang Diketahui Muslim

Oleh Remmy Ardian
2 November 2021
0
surat ar rahman, surat Ad Dhuha

Surat Ad Dhuha termasuk golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 12 ayat. Arti Ad Dhuha secara makna adalah "waktu matahari...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.