• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 21 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Lebih Utama Mana, Membayar Utang atau Pengobatan Kesehatan?

Oleh Dini Koswarini
12 bulan lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Sedekah, Membayar Utang

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

DALAM Islam, baik membayar utang maupun mengobati kesehatan adalah kewajiban yang sangat penting. Namun, prioritasnya tergantung pada kondisi dan situasi individu.

Penjelasan ini disusun berdasarkan referensi utama dalam Islam, yaitu Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad ﷺ, dan kaidah fikih yang dikenal oleh para ulama. Berikut adalah pertimbangannya:

1. Membayar Utang

Allah berfirman, “Maka hendaklah orang yang berutang itu menuliskannya, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya.” (QS. Al-Baqarah: 282)

Kewajiban Syariat: Membayar utang adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Rasulullah ﷺ bersabda, “Jiwa seorang mukmin tertahan (tidak disempurnakan kebahagiaannya) karena utangnya hingga ia dilunasi.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i).

ArtikelTerkait

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

BACA JUGA: Miskin karena Membayar Utang Itu Terhormat daripada …

Hak Orang Lain: Utang berkaitan dengan hak orang lain, sehingga mendahulukan membayarnya adalah bentuk tanggung jawab terhadap sesama.

Akibat Menunda: Menunda pembayaran utang tanpa alasan yang jelas dapat menjadi dosa.

2. Pengobatan Kesehatan

Menjaga Jiwa: Dalam maqashid syariah (tujuan utama syariat), menjaga jiwa termasuk prioritas utama. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195).

Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Sesungguhnya badanmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari kewajiban seorang Muslim.

Fardhu Kifayah atau Wajib A’in: Mengobati penyakit bisa menjadi kewajiban, terutama jika tidak berobat dapat mengancam nyawa atau menyebabkan mudarat yang lebih besar.

Bahkan dalam kaidah fiqihnya, kita dianjurkan untuk mengutamakan kepentingan yang lebih mendesak. “Apabila dua kemudaratan bertentangan, maka yang lebih besar dihindarkan dengan mendahulukan yang lebih kecil.” Dalam konteks ini, jika kesehatan mengancam nyawa, maka itu menjadi prioritas utama.

Bagaimana Menentukan Prioritas?

Para ulama fikih dari berbagai madzhab sering menekankan bahwa kewajiban membayar utang dan menjaga kesehatan memiliki konteks masing-masing, dan keduanya harus diprioritaskan sesuai urgensi. Buku-buku fikih klasik seperti Al-Mughni karya Ibn Qudamah atau Al-Majmu’ karya Imam Nawawi membahas banyak tentang kewajiban membayar utang dan menjaga kesehatan.

Utang yang Mendesak: Jika utang memiliki tenggat waktu yang mendesak dan penundaan akan menyebabkan masalah besar (misalnya merugikan kreditor), maka utang perlu didahulukan.

Kesehatan yang Mendesak: Jika kondisi kesehatan kritis dan membutuhkan pengobatan segera untuk menyelamatkan nyawa, maka pengobatan lebih diprioritaskan.

Upaya untuk Menyelesaikan Keduanya

Islam mengajarkan untuk tidak mengabaikan keduanya jika memungkinkan:

Pertama, Negosiasi Utang. Anda dapat berbicara dengan pemberi utang untuk meminta keringanan atau penundaan pembayaran sambil fokus pada kesehatan.

BACA JUGA: Ketahuilah 5 Jenis Hutang dan Cara Membayarnya

Kedua, Mencari Bantuan. Jika memungkinkan, carilah bantuan dari keluarga, teman, atau lembaga sosial untuk membantu menyelesaikan utang atau biaya pengobatan.

Ketiga, Berdoa dan Tawakal. Berdoa memohon pertolongan Allah adalah langkah penting. Allah menjanjikan bahwa setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan.

Kesimpulannya, prioritas ditentukan oleh tingkat urgensi situasi. Jika kesehatan sangat kritis, maka pengobatan bisa lebih diutamakan. Namun, jika utang lebih mendesak, maka kewajiban membayar utang harus segera ditunaikan. Keduanya harus dikelola dengan bijak sesuai kemampuan dan aturan syariat. []

Tags: Membayar Utang
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Perlu Tahu, Ini Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan

Next Post

Bahaya Menelan Rambut

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

13 Juli 2025
Rahmat Allah, Kebaikan, Prinsip

7 Prinsip Utama dalam Kehidupan Seorang Muslim

7 Juli 2025
Tajwid, Surat Al-Baqarah, Amalan

Amalan Unggulan, Amalan Rahasia, dan Amalan yang Terus-Menerus

6 Juli 2025
Pembatal Shalat

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

3 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 membayar utang

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

Al-Mahdi, Sang Pemimpin yang Dinanti di Akhir Zaman (2-Habis)

Oleh Saad Saefullah
15 Mei 2024
0
Al-Mahdi, Kabah, Sosok Pertanda Datangnya Kiamat

Sekaligus ini menunjukkan kebagusan pemimpin ini, Al-Mahdi, dimana dia menghadiri salat berjama’ah bersama kaum muslimin.

Lihat LebihDetails

Tempat-Tempat Terlarang untuk Shalat, di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
3 Juli 2025
0
Pembatal Shalat

Tempat yang digunakan untuk shalat harus bersih, suci, dan sesuai dengan adab syariat.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Buhul-buhul?

Oleh Sodikin
15 Juli 2017
0
Foto: Gumtree

Biasanya kabel sihir ini dibawa oleh pasukan jin lalu pasukan jin itu masuk kedalam tubuh manusia dan mengikatkan kabel sihir...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.