• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 4 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Labirin

Redaktur Ari Cahya Pujianto
3 bulan ago
in Note
Reading Time: 2min read
0
Labirin

Foto: Pinterest

Oleh: Saad Saefullah

LELAKI itu beringsut menuju tempat tidur. Malam sudah larut. Ia mencoba mendekap istrinya. Tapi tangannya ditepiskan. Si lelaki yang sudah agak berumur itu membalikkan badan membelakangi istrinya sambil menarik nafas berat. Ia ingin terlelap.

Di sampingnya, si istri meneteskan airmatanya. Sang istri masih mengingat, dokter mengatakan bahwa ia punya penyakit gawat yang biasa diidap wanita kebanyakan. Ia tak ingin memberitahukan suaminya, padahal sudah dua bulan berjalan.

Dua kilometer dari kamar suami istri itu, sang dokter yang memeriksa perempuan itu baru saja menutup tempat praktiknya. Ia melaju mobilnya menuju sebuah kafe yang masih buka. Di sana ia duduk memesan bergelas-gelas minuman.

BACA JUGA: 75 Ribu

Si dokter ingin berhenti minum, tapi ia tak pernah bisa. Ia kecanduan minuman keras itu. Ia kembali memesan minuman pada bartender yang tersenyum kepadanya.

Malam itu si bartender bekerja sendirian. Karyawannya laki-laki entah dimana, untuk kesekian kalinya tidak masuk dengan tanpa memberi kabar. Mungkin besok, ia akan memecat karyawannya itu.

Sementara tiga kilo meter dari kafe itu, si karyawan sedang menyetrika seragam sekolah anaknya. Sepanjang hari ini hujan mengguyur kota dan seragam itu hanya satu-satunya yang dipunyai anaknya lelaki. Jika tidak disetrika malam ini, besok masih basah dan tidak akan bisa dipakai. Ia tidak ingin anaknya berhenti sekolah.

Karena dengan bersekolah, anaknya ia harapkan mendapat kehidupan yang lebih baik.

Di ruangan tengah rumah itu, anak lelaki karyawan kafe itu menggeram diam-diam. Ia benci pada dirinya sendiri dan teringat bagaimana ia dirisak teman sekelasnya terus-menerus karena badannya kecil dan tidak pintar.

Rasanya besok, ia ingin menghajar anak gempal itu sekali saja.

Si anak gempal, malam itu, sebaliknya tengah main game online. Ia tak peduli dengan pukul 24.00. Rumahnya yang besar masih sunyi dan terus sunyi. Beberapa saat kemudian, ia mendengar pintu depan dibuka dari depan. Itu ibunya. Ia keluar sejenak dari kamar, memandangi ibunya, kemudian masuk kamar lagi.

Sang ibu menatapnya pula sekilas. Ia menyusut bibirnya. Dan menyimpan mantel di meja tamu. Anaknya pasti menduga bahwa ia sudah bertemu dengan lelaki setengah baya itu lagi. Wanita itu duduk dan minum air putih hangat.

BACA JUGA: Orang-orang Hilang

Loading...

Lelaki setengah baya yang ia temui itu, teman masa SMA-nya dulu, sudah beberapa kali ia temui, dan mengatakan hal yang sama bahwa istrinya tidak mau lagi ia sentuh lagi tanpa alasan yang jelas.

Beberapa kilometer dari rumah itu, si lelaki setengah baya yang baru ditemui si wanita, tengah berbaring membelakangi istrinya yang tengah terisak diam-diam. []

Tags: labirinpersoalan hidupujian
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Ketika Realita Tak Sesuai Ekspektasi

First Chance

3 Maret 2021
Tiba-tiba Pusing 7 Keliling

Tiba-tiba Pusing 7 Keliling

1 Maret 2021
Bapak Saya Meninggal 2 Tahun Lalu …

Karena Miskin

28 Februari 2021
Saudaraku, Serulah Wanita yang Kehilangan Arah!

2 Pekan, Aku dan Istriku

26 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Sejarah Algeria, Jejak Berdarah yang Ditorehkan Prancis di Tanah Muslim

Abdul Qadir bin Muhyiddin al-Hasani, Pahlawan Muslim Aljazair yang Dihormati Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar
Dunia

Laporan Otoritas HAM: 6500 Migran Tewas Selama Bekerja untuk Persiapan Piala Dunia di Qatar

Redaktur Eneng Susanti
16 menit ago
Bagaimana Kalau Muslim?
Tahukah Anda

Orang-orang yang Mendapatkan Pahala 2 Kali

Redaktur Sodikin
45 menit ago
Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?
Tahukah Anda

Bolehkah Kopi Kemasan Digunakan untuk Masker Wajah?

Redaktur Dini Koswarini
1 jam ago
Sumbangsih Islam dalam Meredam Bencana Umat Manusia
Tahukah Anda

Ibadah Ini Efektif Cegah Berbagai Penyakit Kronis

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add