• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 2 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ramadhan Kultum Ramadhan

Kultum Ramadan: Tiga Obat Penyakit Hati Penyuci Jiwa

Oleh Riza Fauzi Saputra
5 tahun lalu
in Kultum Ramadhan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Foto: myrohani

Foto: myrohani

447
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

SEPERTIĀ  yang kita sadari bersama, umumnya manusia sangat sulit untuk melakukan ibadah kepada Allah. Umumnya manusia sangat malas untuk diajak melakukan ketaatan kepada Sang Pencipta. Mengapa?

Kita semua akan memiliki jawaban yang sama, karena manusia dibekali dengan hawa nafsu. Hanya saja, manusia berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih menguasi dirinya, sehingga dia bergelimang dengan maksiat, namun dia tidak merasa bersalah. Ada yang hati nuraninya lebih mendominasi, sehingga dia menjadi hamba yang taat.

Jika kita perhatikan, sejatinya iman, islam, dan ketaatan kepada Allah adalah sebuah kenikmatan. Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa ibadah bisa dirasakan kenikmatannya, diantaranya firman Allah ketika menceritakan salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada para sahabat,

ŁˆŁŽŲ§Ų¹Ł’Ł„ŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ų£ŁŽŁ†ŁŽŁ‘ ŁŁŁŠŁƒŁŁ…Ł’ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ł„ŁŽŁˆŁ’ ŁŠŁŲ·ŁŁŠŲ¹ŁŁƒŁŁ…Ł’ فِي ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŲ±Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų±Ł Ł„ŁŽŲ¹ŁŽŁ†ŁŲŖŁŁ‘Ł…Ł’ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽ Ų­ŁŽŲØŁŽŁ‘ŲØŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ²ŁŽŁŠŁŽŁ‘Ł†ŁŽŁ‡Ł فِي Ł‚ŁŁ„ŁŁˆŲØŁŁƒŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ±ŁŽŁ‘Ł‡ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŁŁ’Ų±ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’ŁŁŲ³ŁŁˆŁ‚ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų¹ŁŲµŁ’ŁŠŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų£ŁŁˆŁ„ŁŽŲ¦ŁŁƒŁŽ Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų§Ų“ŁŲÆŁŁˆŁ†ŁŽ

ArtikelTerkait

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Ciri Orang Munafik

Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauan kalian dalam beberapa urusan benar-benarlah kalian mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kalian ā€˜cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hati kalian… (QS. Al-Hujurat: 7).

Atas petunjuk Allah ta’ala, Allah jadikan para sahabat manusia yang bisa menikmati lezatnya iman, bahkan Allah jadikan iman itu sesuatu yang indah pada hati para sahabat. Sehingga kecintaan mereka kepada kebaikan, mengalahkan segalanya.

Kemudian dalam hadis dari Abbas bin Abdul Mutahalib radhiyallahu ā€˜anhu, Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam bersabda,

Ų°ŁŽŲ§Ł‚ŁŽ Ų·ŁŽŲ¹Ł’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ بِاللهِ Ų±ŁŽŲØŁ‹Ł‘Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł ŲÆŁŁŠŁ†Ł‹Ų§ŲŒ ŁˆŁŽŲØŁŁ…ŁŲ­ŁŽŁ…ŁŽŁ‘ŲÆŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł‹Ų§

ā€œAkan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam, sebagai rasulnya.ā€ (HR. Muslim, Turmudzi dan yang lainnya).

Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam menyebut tiga kriteria:

Orang yang mentauhidkan Allah dengan sepenuhnya, sebagai bukti dia ridha Allah sebagai Rabnya, kemudian dia menjadikan syariat islam sebagai aturan hidupnya, sebagai bukti dia ridha bahwa islam sebagai agamanya dan dia mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam dalam hidupnya orang yang memiliki tigaĀ  kriteria ini akan merasakan lezatnya.

Dalam hadis lain, yang mungkin hadis ini sering kita dengar, Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam juga bersabda,

Ų«ŁŽŁ„Ų§ŁŽŲ«ŁŒ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁƒŁŁ†ŁŽŁ‘ ŁŁŁŠŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲÆŁŽ Ų­ŁŽŁ„Ų§ŁŽŁˆŁŽŲ©ŁŽ Ų§Ł„Ų„ŁŁŠŁ…ŁŽŲ§Ł†Ł: Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁƒŁŁˆŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŁ‡Ł Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲØŁŽŁ‘ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ł…ŁŁ…ŁŽŁ‘Ų§ Ų³ŁŁˆŁŽŲ§Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŲ­ŁŲØŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ł…ŁŽŲ±Ł’Ų”ŁŽ Ł„Ų§ŁŽ ŁŠŁŲ­ŁŲØŁŁ‘Ł‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŽŁ‡ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ¹ŁŁˆŲÆŁŽ فِي Ų§Ł„ŁƒŁŁŁ’Ų±Ł ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų±ŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŁ‚Ł’Ų°ŁŽŁŁŽ فِي Ų§Ł„Ł†ŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł

ā€œTiga hal, siapa yang memilikinya maka dia akan merasakan lezatnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai dari pada selainnya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan dia sangat benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagaimana dia benci untuk dilempar ke neraka.ā€ (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).

Semua dalil di atas menunjukkan betapa iman, islam, dan segala turunannya, merupakan kenikmatan dan bisa dirasakan lezatnya.

Advertisements

Hadhirin, jamaah yang kami hormati,

Yang menjadi tanda tanya kita, mengapa banyak orang justru merasa berat atau bahkan merasa tersiksa ketika melakukan ketaatan? Bisa jadi, bahkan termasuk kita, seringkali masih menganggap ketaatan itu sesuatu yang sulit bagi kita. Lalu dimanakah nikmatnya iman itu?

Sejatinya kasus semacam ini juga dialami oleh fisik manusia. Seperti yang kita pahami, hampir semua orang yang mengalami sakit, dia akan susah makan, dan semua terasa pahit. Selezat apapun jenis makanan yang diberikan, orang sakit akan merasakannya sebagai sesuatu yang pahit. Soto pahit, sate pahit, bahkan sitipun pahit rasanya. Kenapa? Karena dia sedang sakit.

Seperti itu pula, orang yang sedang sakit hati dan mentalnya. Selezat apapun nutrisi yang diberikan, dia akan merasakan pahit dan berusaha menolaknya. Dengan ini kita bisa menemukan jawaban, mengapa banyak orang tidak merasakan nikmatnya iman? Karena kebanyakan manusia, hati dan jiwanya sedang sakit.

Untuk bisa mengembalikan pada kondisi normal, tentu kita harus berusaha mengobati penyakit itu. Karena jika sakit ini dibiarkan, selamanya kita tidak bisa merasakan nikmatnya nutrisi dan makanan. Hati sakit yang dibiarkan, selamanya akan sulit untuk menikmati lezatnya iman.

Lalu bagaimana cara mengobati hati?

Imam Ibnul Qoyim, dalam karyanya Ighatsatul Lahafan (1/16 – 17) menjelaskan bahwa ada 3 teori pokok untuk mengobati sesuatu yang sakit. Teori ini juga digunakan dalam ilmu medis.

Dalam dunia medis, ketika seorang dokter hendak mengobati pasien, dia akan memberlakukan 3 hal:

Pertama, [Ų­ŁŁŁ’ŲøŁ Ų§Ł„Ł‚ŁŁˆŁŽŁ‘Ų©] menjaga kekuatan. Ketika mengobati pasien, dokter akan menyarankan agar pasien banyak makan yang bergizi, banyak istirahat, tenangkan pikiran, tidak lupa, sang dokter juga memberikan multivitamin. Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga kekuatan fisik pasien.

Ibnul Qoyim menjelaskan, orang yang sakit hati, salah satu upaya yang harus dia lakukan adalah menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan.

Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan.

Karena ilmu dan amal, merupakan nutrisi bagi hati manusia. Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam dalam hadis riwayat Bukhari, memisalkan ilmu sebagaimana hujan dan hati manusia sebagaimana tanah. Karena hati senantiasa butuh nutrisi berupa ilmu.

Kedua, [Ų§Ł„Ų­ŁŁ…ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ© Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł€Ł…ŁŲ¤Ł’Ų°ŁŁ‰] melindungi pasien dari munculnya penyakit yang baru atau sesuatu yang bisa memparah sakitnya.

Dalam mengobati pasien, tahapan lain yang dilakukan dokter adalah menyarankan pasien untuk menghindari berbagai pantangan sesuai jenis penyakit yang diderita pasien.

Hal yang sama juga berlaku untuk penyakit hati. Seperti yang dijelaskan Ibnul Qoyim, orang yang sakit harus menghindari segala yang bisa memperparah penyakit dalam hatinya, yaitu dengan menjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat.

Dia hindarkan dirinya dari segala bentuk penyimpangan. Karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati. Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam menggambarkan bagaimana bahaya dosa bagi hati manusia,

Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ®Ł’Ų·ŁŽŲ£ŁŽ Ų®ŁŽŲ·ŁŁŠŲ¦ŁŽŲ©Ł‹ Ł†ŁŁƒŁŲŖŁŽŲŖŁ’ فِي Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŁ‡Ł Ł†ŁŁƒŁ’ŲŖŁŽŲ©ŁŒ Ų³ŁŽŁˆŁ’ŲÆŁŽŲ§Ų”ŁŲŒ ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ł†ŁŽŲ²ŁŽŲ¹ŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŽŲ±ŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ Ų³ŁŁ‚ŁŁ„ŁŽ Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽ Ų²ŁŁŠŲÆŁŽ ŁŁŁŠŁ‡ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŲŖŁŽŁ‘Ł‰ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŁˆŁŽ Ł‚ŁŽŁ„Ł’ŲØŁŽŁ‡ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų±ŁŽŁ‘Ų§Ł†Ł Ų§Ł„ŁŽŁ‘Ų°ŁŁŠ Ų°ŁŽŁƒŁŽŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁĀ» {ŁƒŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ų§ ŲØŁŽŁ„Ł’ Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł‚ŁŁ„ŁŁˆŲØŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŁˆŲ§ ŁŠŁŽŁƒŁ’Ų³ŁŲØŁŁˆŁ†ŁŽ}

Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan dalam hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan bertaubat, hatinya akan dibersihkan.

Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ā€œar-raanā€ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya, (yang artinya), ā€˜Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.’ (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).

Ketiga, [Ų§ŁŲ³Ł’ŲŖŁŁŁ’Ų±ŁŽŲ§ŲŗŁ Ų§Ł„Ł€Ł…ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲÆ Ų§Ł„ŁŁŽŲ§Ų³ŁŲÆŁŽŲ©] menghilangkan penyakit yang ada dalam dirinya

Tahapan terakhir, setelah dokter memastikan jenis penyakit yang diderita pasien, dokter akan memberikan obat untuk menyerang penyakit itu. Dokter akan memberinkan antibiotik dengan dosis yang sesuai, atau obat lainnya yang sesuai dengan penyakit pasien.

Di bagian akhir keterangannya untuk pembahasan ini, Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa cara untuk menghilangkan penyakit yang merusak hati adalah dengan banyak bertaubat, beristighfar, memohon ampunan kepada Allah.

Jika kesalahan itu harus ditutupi dengan membayar kaffarah maka dia siap membayarnya. Jika terkait dengan hak orang lain, diapun siap dengan meminta maaf kepadanya.

Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam menggambarkan,

Ų§Ł„ŲŖŁŽŁ‘Ų§Ų¦ŁŲØŁ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų°ŁŽŁ‘Ł†Ł’ŲØŁŲŒ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŲ§ Ų°ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł

Orang yang bertaubat dari satu perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan dosa itu. (HR. Ibn Majah).

Karena dengan taubat, berarti dia menghilangkan penyakit hati berupa dosa dalam dirinya.

Obat yang diberikan seorang dokter akan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan tingkat penyakit yang diderita pasien.

Dokter akan memberikan penanganan lebih, ketika sakit yang diderita pasien cukup parah, bahkan sampai harus rawat inap di ICU atau bahkan CCU. Dengan rentang waktu berbeda-beda, atau bahkan pemberian obat tanpa batas waktu. Termasuk treatment operasi dan ampuntasi.

Sama halnya dengan mereka yang sakit hatinya. Jika penyakit yang diderita sangat parah, karena pelanggaran yang dilakukan adalah dosa besar, syariat memberikan treatment sampai pada taraf hukuman had, seperti cambuk, potong tangan, pengasingan, qishas, denda, hingga rajam.

Sebagaimana anda tidak dibenarkan untuk menuduh dokter kejam karena melakukan bedah operasi atau amputasi. Anda juga sangat tidak dibenarkan mengatakan islam kejam karena memberikan hukuman kematian.

Allahu a’lam. []

Sumber: Konsultasi Syariah

Tags: hatiimanJiwaKultumObat
Share447SendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Rutin Laksanakan Sahur On The Road, Satpolairud Banjarmasin Disenangi Warga

Next Post

Pemikiran Brilian Syekh Wahbah Zuhaili

Riza Fauzi Saputra

Riza Fauzi Saputra

ā€œMenghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan,ā€ (Bediuzzaman Said Nur).

Terkait Posts

Foto: Freepik

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

18 Februari 2021
neraka, dajjal

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

22 Mei 2020
khutbah. surga

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

20 Mei 2020
asmaul husna

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

Ā© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

Ā© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist